Hukum
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,-Tingkat kesadaran masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam tertib
berlalu lintas masih tergolong rendah. Parahnya lagi, Kota Bima dan Kabupaten Bima tercatat paling buruk tingkat kesadaran dalam berlalu lintas. “Di NTB, Kota Bima dan Kabupaten Bima yang paling rendah
tingkat kesadaran berlalu lintasnya,” ungkap Direktur Lalu Lintas Polda NTB Kombes Pol Edi Chiptianto saat memantau pelaksanaan Kawasan
Tertib Lalulintas (KTL) di depan PLN Praya, Sabtu (5/03).
Edi Chiptianto mengatakan, kalau boleh jujur tingkat kesadaran masyarakat Kota Bima dan Kabupaten Bima dalam berlalu lintas tergolong jauh masih rendah. Itu terlihat dari persentase yang hanya baru
sekitar 30 persen. “Semuanya ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat yang belum terbentuk,” ujarnya.
Tapi, semua kota dan Kabupaten sebenarnya sama. Artinya, tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masih tergolong rendah, termasuk juga di Lombok Tengah. “Kondisinya di Loteng juga sama, tingkat kesadarannya masih rendah, baik dalam penggunaan helm dan dari
kelengkapan administrasi,” ucapnya.
Sementara, kabupaten dan Kota yang paling rawan tingkat kecelakaannya adalah Kabupaten Lombok Timur. Hal ini disebabkan, selain jumlah penduduknya terbanyak di seluruh kabupaten dan kota di NTB. Penyebab
lainnya yakni karena jaringan jalannya yang relative panjang. Apalagi, jalur di kabupaten Lotim merupakan jalur utama yang menghubungkan ntara Kabupaten-Kota. Sehingga, jalur di Lotim merupakan jalur rawan kecelakaan.
Karena, utamannya kecelakaan sering terjadi di jalur utama yang menghubungkan antara Kabupaten-Kota. Dan jalur terpanjang yakni jalur di Lombok
Timur. “Memang tingkat kecelakaan hingga menyebabkan pengendara meninggal dunia di tahun ini menurun, jika dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu tercatat sebanyak 4 orang di hari kelima giat operasi simpatik, dibandingkan tahun ini hanya ada 2 orang,” jelasnya.
Untuk itu, ia menghimbau pengendara bermotor untuk lebih tertib berlalu lintas. Sehingga, dengan tertib berlalu lintas bisa mencpitakan keamanan dan keselamatan. |dk
Bima Terburuk,Lotim Tertinggi Angka Lakalantas
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,-Tingkat kesadaran masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam tertib
berlalu lintas masih tergolong rendah. Parahnya lagi, Kota Bima dan Kabupaten Bima tercatat paling buruk tingkat kesadaran dalam berlalu lintas. “Di NTB, Kota Bima dan Kabupaten Bima yang paling rendah
tingkat kesadaran berlalu lintasnya,” ungkap Direktur Lalu Lintas Polda NTB Kombes Pol Edi Chiptianto saat memantau pelaksanaan Kawasan
Tertib Lalulintas (KTL) di depan PLN Praya, Sabtu (5/03).
Edi Chiptianto mengatakan, kalau boleh jujur tingkat kesadaran masyarakat Kota Bima dan Kabupaten Bima dalam berlalu lintas tergolong jauh masih rendah. Itu terlihat dari persentase yang hanya baru
sekitar 30 persen. “Semuanya ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat yang belum terbentuk,” ujarnya.
Tapi, semua kota dan Kabupaten sebenarnya sama. Artinya, tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masih tergolong rendah, termasuk juga di Lombok Tengah. “Kondisinya di Loteng juga sama, tingkat kesadarannya masih rendah, baik dalam penggunaan helm dan dari
kelengkapan administrasi,” ucapnya.
Sementara, kabupaten dan Kota yang paling rawan tingkat kecelakaannya adalah Kabupaten Lombok Timur. Hal ini disebabkan, selain jumlah penduduknya terbanyak di seluruh kabupaten dan kota di NTB. Penyebab
lainnya yakni karena jaringan jalannya yang relative panjang. Apalagi, jalur di kabupaten Lotim merupakan jalur utama yang menghubungkan ntara Kabupaten-Kota. Sehingga, jalur di Lotim merupakan jalur rawan kecelakaan.
Karena, utamannya kecelakaan sering terjadi di jalur utama yang menghubungkan antara Kabupaten-Kota. Dan jalur terpanjang yakni jalur di Lombok
Timur. “Memang tingkat kecelakaan hingga menyebabkan pengendara meninggal dunia di tahun ini menurun, jika dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu tercatat sebanyak 4 orang di hari kelima giat operasi simpatik, dibandingkan tahun ini hanya ada 2 orang,” jelasnya.
Untuk itu, ia menghimbau pengendara bermotor untuk lebih tertib berlalu lintas. Sehingga, dengan tertib berlalu lintas bisa mencpitakan keamanan dan keselamatan. |dk
Via
Hukum
Posting Komentar