Berita NTB
Lombok Tengah Darurat Bencana Tanah Longsor
Nurpuri |
LOMBOK TENGAH,sasambonews.com.- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah menyebut, wilayah bagian utara Bumi Tatas Tuhu Trasna, tepatnya di Dusun Rangkep Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara, rawan terjadi bencana tanah Longsor.
Ratusan Kepala Keluarga (KK) Dusun Rangkep Desa Karang Sideman, kondisinya saat ini dikepung bahaya tanah Longsor.
Pasalnya, wilayah Dusun Rengkep tersebut di kelilingi kubangan besar berbentuk aliran sungai.” Wilayah Dusun Rangkep darurat Tanah Longsor, karena wilayah Dusun Rangkep itu berbukit, dan dikelilingi Sungai,” terang Kepala BPBD Lombok Tengah Lalu Nurpuri ,( 13/9/2016).
Lalu Puri mengungkapkan, awalnya, wilayah Dusun Rangkep tersebut dikelilingi aliran sungai kecil, karena abrasi atau terjadi pergerakan tanah, sungai yang mengelilingi wilayah Dusun Rangkep tersebut bertambah besar dan lebar” Dulu hannya aliran sungai kecil, sekarang sudah menjadi besar, semakin luas dan melebar, karena terjadi pergerakan tanah,” ungkapnya.
Untuk mengantisifasi jatuhnya korban jiwa, jika sewaktu – waktu terjadi bencana tanah longsor, BPBD Lombok Tengah bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta memasang alat Deteksi Dini Pergerakan Tanah.
Tidak itu saja, BPBD Lombok Tengah juga telah memenatakan dan menentukan titik – titik evakuasi jika terjadi pergerakan tanah atau bencana tanah Longsor secara tiba – tiba.” Pemasangan alat itu kerjasama BPBD Lombok Tengah dengan UGM. Jika terjadi pergerakan tanah secara tibah – tiba, alat itu akan berbunyi. Kami juga telah menentukan lokasi titik Evakuasi, yakni di Rumah Kadus Rangkep, dan jika kondisi pergerakan tanah semakin besar dan meluas, warga kita evakuasi melalui jalur evakuasi yang telah dibuat menggunakan kendaraan,” tutur Lalu Puri.
Upaya evakuasi, selain dari petugas BPBD, SAR maupun dari TNI/Polri, juga dilakukan oleh warga setempat.
Warga yang kondisinya sehat, diwajibkan untuk melakukan evakuasi kepada warga yang kondisi fisiknya lemah dan sakit.” Kita sudah memetakan, Pemudah atau warga yang kondisi fisiknya bagus, harus melakukan evakuasi kepada Orang Tua, Ibu Hamil, penyandang cacat dan warga yang kondisi sedang sakit,” ucap Lalu Puri.
Menurut Lalu Puri, salah satu cara untuk mengantisifasi terjadinya pergerakan tanah, yakni dengan membangun Talut di sekeliling wilayah Dusun Rangkep Desa Karang Sidemen. Namun penalutan itu tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, karena membutuhkan dana yang cukup besar.”Antisifasi tanah longsor bisa dilakukan dengan cara penalutan, tetapi itu tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, karena membutuhkan dana yang cukup besar,” ucapnya.
Lalu Puri menghimbau kepada masyarakat Dusun Rangkep Desa Karang Sidemen untuk tetap waspada mengingat pergerakan tanah di Dusun tersebut bisa terjadi sewaktu – waktu, terlebih lagi wilayah Dusun Rangkep tersebut berdekatan dengan aliran sungai dan Tambang Galian C.” Hannya ada satu jalan masuk ke wilayah Dusun Rangkep. Kondisi jalan masuk itu juga sangat memprihatinkan karena berada di atas aliran sungai dan berdekatan dengan lokasi tambang Galian C. Untuk itu masyarakat di himbau untuk tetap waspada,” ujar Lalu Puri. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar