Politik dan Hukum
Demo Tuntut Kapolres Hengkang Ricuh, 4 Pendemo Luka Luka
LOMBOK TENGAH, (3/4).- Aksi demonstrasi yang mengaku dari
Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMUK) di Polres Loteng berlangsung ricuh Rabu
(02/04). Masa AMUK NTB yang merupakan gabungan dari berbagai unsur seperti
FORMAPI NTB, PMII, HMI dan Pemuda Bonder bentrok dengan polisi akibatnya
sejumlah pendemo mengalami legam dan memar ditubuhnya akibat hantaman bogem
mentah dan pukulan Rotan.
Mereka bermaksud untuk menanyakanan tindak lanjut atas sejumlah
kasus yang ditanganinya seperti Kasus Menemeng, Kasus DAK tahun 2010, Kasus
Bedah Desa, Traficking, kasus pelecehan seksual dan kasus lainnya yang saat ini
masih mangkrak selama bertahun-tahun di Polres Loteng.
Ketua aksi, Ikhsan Ramdani menyatakan, masih banyak kasus
besar yang di tangani oleh Polres Loteng hingga saat ini namun kenyataannya
masih mangkrak. Tapi kenapa Polres malah menuntaskan kasus-kasus kecil yang di
dahulukan untuk di tuntaskan. “Disatu sisi kasus besar malah diendapkan dan
tidak bisa diangkat ke permukaan. Ada apa dengan Polres Loteng di bawah
pimpinan AKBP Supriyadi, SIK, yang sampai saat ini masih mengendapkan
kasus-kasus besar tersebut. Jangan sampai tebang pilih dalam penanganan kasus,”
tanyanya.
Atas ketidakmampuan Kapolres
mengusut kasus korupsi yang masih ada, Ikhsan Ramdani menilai Kapolres sudah tidak becus melakukan
tugas dan fungsinya sebagai pimpinan. Untuk itu, pihaknya minta Kapolres untuk
hengkang dari Loteng. “Kalau sudah tidak mampu mengatasi kasus, lebih baik
Kapolres turun dari jabatannya,” terangnya.
Sedangkan peserta aksi
lainnya yaitu Sri Ayu Ningrum dalam orasinya mengecam dengan tindakan
anggotanya saat pihaknya akan hearing dengan baik-baik pada hari Kamis lalu,
tapi malah pihaknya diusir. Jadi dengan tindakan anggotanya, maka itu merupakan
sikap dan bentuk kegagalan Kapolres dalam membina anak buahnya.
Lama brorasi, Kapolres tidak kunjung datang menemui masa,
bahkan mengutus sejumlah perwiranya namun ditolak masa. Karena kecewa tidak
bertemu Kapolres, masa membakar spanduk di depan pintu gerbang Polres Loteng. Hal
itu menyulut emosi anggota Polres Loteng yang menjaga jalannya aksi akibatnya
bentrolan tidak. Dalam kejadian ini, empat orang pengunjukrasa menjadi korban
pemukulan anggota Polres. Mereka langsung dibawa ke RSUD Praya untuk melakukan
visum. Selain itu empat sepeda motor milik masa rusak saat bentrokan terjadi.
Sekertaris PMII Loteng
Idrus menyatakan, pihaknya sangat mengecam aksi pemukulan yang dilakukan
anggota Polres saat dirinya bersama rekannya yang lain melakukan aksi di depan
Polres Loteng. Menurutnya, aksi anggota Polres ini merupakan aksi yang justru
menyulut kemarahan perwakilan PMII yang ada di semua wilayah Loteng. Bahkan
perlakukan yang diterima oleh PMII Loteng akan di laporkan ke PMII pusat untuk
mengambil sikap apa yang akan dilakukan PMII ke depannya. “Kami berjanji akan
membawa masa yang lebih besar lagi nanti, karena penegakan hukum di Loteng
harus di jalankan oleh kepolisian dengan baik,” paparnya. (ss.01)
Posting Komentar