Berita NTB
Politik dan Hukum
LOMBOK TIMUR, (sasambonews) - Ditutupnya tempat lokalisasi Dolly oleh pemerintah Surabaya yang dijadwalkan pada (18/6) ternyata cukup akan memberikan dampak negatif bagi provinsi-provinsi terdekat lainnya termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adapun dampak yang paling dikhawatirkan oleh provinsi terdekat akibat di tutupnya lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya tersebut, itu dampak sosialnya. karena bagaimanapun juga, besar kemungkinan pekerja-pekerja seks komersial yang ada di Dolly tersebut bisa saja masuk ke daerah untuk mencari lapangan pekerjaan baru sebagai PSK terlebih ke NTB yang saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan promosi kawasan wisata.
Menurut Kasubag Humas Polres Lotim yang ditemui wartawan pada (18/6). Mengatakan jauh sebelum dilakukan penutupan Lokalisasi Dolly oleh Pemerintah Surabaya. Polres Lombok Timur telah melakukan antisipasi dini terkait dampak sosial yang akan ditimbulkan dari penutupan tempat lokalisasi terbesar tersebut. Dengan cara melakukan patroli rutin dan Oprasi Rutin pada Hotel-Hotel Penginapan, Kos-Kosan, Tempat Hiburan, tempat-tempat wisata dan keramaian lainnya hingga keperkampungan atau Desa-desa.
Ditambahkan Samia, antisipasi yang dilakukan oleh Polres Lotim tersebut dilakukan atas intruksi Kapolda NTB pada tanggal (4/6) yang dimana di intruksikan "Polres harus fokus pada kegiatan utama, baik itu patroli, sambang poskamling atau memantau hal-hal yang menyangkut masyarakat baru dan dampak gangguan-gangguan sosial” jelasnya.
Selain itu, antisipasi ini juga dimaksudkan untuk dapat menjaga harkat dan martabat kabupaten Lotim sebagai Kabupaten yang religius dan terkenal dengan daerah seribu masjidnya. terlebih lagi dalam hal ini lotim diperkuat dengan trobosan Kapolres yang telah menjadikan Kabupaten ini dengan sebutan 1.000 poskamling serta harapan pemerintah Kabupaten yang ingin menjadi daerah ini daerah sejuta kedamaian.
“dengan adanya terobosan-terobosan antisipasi kreatif seperti ini kita akan dapat mencegah hal-hal yang kemungkinan ditakutkan masuk ke daerah ini” jelasnya.
Lokalisasi Dolly Di Tutup Polres Lotim Antisipasi.
LOMBOK TIMUR, (sasambonews) - Ditutupnya tempat lokalisasi Dolly oleh pemerintah Surabaya yang dijadwalkan pada (18/6) ternyata cukup akan memberikan dampak negatif bagi provinsi-provinsi terdekat lainnya termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adapun dampak yang paling dikhawatirkan oleh provinsi terdekat akibat di tutupnya lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya tersebut, itu dampak sosialnya. karena bagaimanapun juga, besar kemungkinan pekerja-pekerja seks komersial yang ada di Dolly tersebut bisa saja masuk ke daerah untuk mencari lapangan pekerjaan baru sebagai PSK terlebih ke NTB yang saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan promosi kawasan wisata.
Menurut Kasubag Humas Polres Lotim yang ditemui wartawan pada (18/6). Mengatakan jauh sebelum dilakukan penutupan Lokalisasi Dolly oleh Pemerintah Surabaya. Polres Lombok Timur telah melakukan antisipasi dini terkait dampak sosial yang akan ditimbulkan dari penutupan tempat lokalisasi terbesar tersebut. Dengan cara melakukan patroli rutin dan Oprasi Rutin pada Hotel-Hotel Penginapan, Kos-Kosan, Tempat Hiburan, tempat-tempat wisata dan keramaian lainnya hingga keperkampungan atau Desa-desa.
Ditambahkan Samia, antisipasi yang dilakukan oleh Polres Lotim tersebut dilakukan atas intruksi Kapolda NTB pada tanggal (4/6) yang dimana di intruksikan "Polres harus fokus pada kegiatan utama, baik itu patroli, sambang poskamling atau memantau hal-hal yang menyangkut masyarakat baru dan dampak gangguan-gangguan sosial” jelasnya.
Selain itu, antisipasi ini juga dimaksudkan untuk dapat menjaga harkat dan martabat kabupaten Lotim sebagai Kabupaten yang religius dan terkenal dengan daerah seribu masjidnya. terlebih lagi dalam hal ini lotim diperkuat dengan trobosan Kapolres yang telah menjadikan Kabupaten ini dengan sebutan 1.000 poskamling serta harapan pemerintah Kabupaten yang ingin menjadi daerah ini daerah sejuta kedamaian.
“dengan adanya terobosan-terobosan antisipasi kreatif seperti ini kita akan dapat mencegah hal-hal yang kemungkinan ditakutkan masuk ke daerah ini” jelasnya.
Akan tetapi untuk mensukseskan itu semua
Polres Lotim sangat mengharapkan peran serta masyarakat baik itu Tokoh
Agama maupun Pemuda, Apa bila ada menemukan masyarakat baru yang sekiranya
menimbulkan kecurigaan baik itu di Kos-Kosan maupun di tempat-tempat penginapan
yang ada di Kabupaten Lombok Timur dihimbau agar segera memberikan informasi ke
aparat terdekat agar bisa di lakukan pemeriksaan terhadap identitas
kependudukannya Imbuh Samia. (Ar)
Via
Berita NTB
Posting Komentar