Lotim,(sasambonews)- Shafari Ramadhan Gubernur Nusa Tenggara Barat ( NTB )sangat berbeda dengan pelaksanaan sfafari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya jenis bantuan yang diserahkan  Gubernur tidak lebih dari tiga jenis salah satunya adalah bantuan kepada Marbot Masjid, dan Guru  ngaji, kali ini bertempat dimajid Jamiatul Quddusiah Pringgasela Kecamatan Pringgasela  Sabtu ( 12/7 ). Kunjungan Gubernur ini dibanjiri berbagai bantuan social, yang diserahkan secara simbolis kepada masing –masing perwakilan.

Bantuan-bantuan tersebut Yakni Bantuan Pertanian sebesar Rp. 2 Milyar lebih, kemudian sebanyak 67 Hand traktor, 1 unit mesin pemanen padi, 1 unit mesin power threser , 1 unit mesin pemimpil Jagung, bantuan dana perluasan areal perternakan Sebesar Rp. 360 Juta lebih kepada dua Kelompok Peternak. Selaian itu pada kesempatan itu juga Gubernur menyerahkan bantuan pembangunan Masjid Jamiataul Qudusiah sebesar Rp. 21 Juta,  Bantuan Masjid Darul Muttaaqin Sebesar Rp.10 Juta, 250 bibit Kelapa, 50 unit peralatan penepung, 100 paket sembako. Bantuan sepeda motor terhadap iseminator berprestasi kemudian sebanyak 10 ribu bibit ikan Nila.

Dalam sambutannya Gubernur juga berjanji pada tahun 2015 yang akan datang akan mengusahan insentif kepada seluruh Guru Ngaji di Daerah ini, dan anggarannya dalam waktu dekat akan dikaji oleh SKPD yang besangkutan.

“ Insya Allah 2015 yang akan datang kita usahahan Insentif bagi guru ngaji kita,” Ujar Gubernur.

Dalam tausyiah Ketua Umum PB NW Pancor ini juga meminta kepada jamaah Masjid jamiatul Qudusiah, untuk mengurangi berbica dengan manusia, dan lebih banyak mengajak Allah  SWT berbica melalui berbagai media, seperti membaca Al-qur’an dan banyak berdoa. Dengan bayak membaca al-qur’an sesungguhnya sang hamba seolah-oleh telah mengajak sang kholik berbicara, begitu juga dengan banyak berdoa, yang salah satu fungsinya adalah membuka didinding yang menurut hamba tidak mungkin terbuka, namun dengan banyak berdoa, dinding tersebut akan dibuka sang khilik.

“ Allah SWT sangat senang dengan seorang yang hamba melaksanakan puasa secara teliti, yakni tidak ada kertas kosong yang tidak diisi dengan amal kebaikan kepada sesama,” Jelas Madjdi.