Berita NTB
Diperkirakan Jazat Murtawan Disembunyikan Roh Halus
Lombok Tengah, sasambonews.com. hingga saat ini Murtawan (60) Nelayan asal Awang belum ditemukan meskipun Tim SAR sudah menyisir perairan Awang. Berbagai spekulasi muncul jazatnya terseret arus bawah hingga ke Australia. Ada juga yang berspekulasi jazatnya masih berada dilokasi tenggelam namun disembunyikan roh halus penghuni pantai selatan.
Sebelumnya diberitakan pada Kamis, (18/06) sekitar Pukul 20.00 Wita korban seorang diri menggunakan perahu miliknya bergegas menuju Keramba Lobster yang ada di tengah laut.
Setibanya di keramba Lobster miliknya, korban langsung mengikat perahunya dan menyalakan lampu penerangan.
Akibat tiupan aingin dan kerasnya hantaman ombak, perahu milik korban terlepas dari ikatannya. Mengetahui perahunya hanyut , korbanpun berusaha mengejar perahu miliknya tersebut, namun Nasib berkata lain, korban yang saat itu seorang diri tak kuasa menahan ganasnya terjangan ombak dan seketika itu korban langsung tenggelam tanpa berhasil meraih perahunya yang hanyut tersebut.”Korban dihantam ombak pada saat berusaha mengejar perahunya yang lepas dari ikatan,” terang salah seorang kerabat korban Amak Anto pada Media Pembaruan, Sabtu kemarin.
Mengetahui ada rekannya yang tenggelam, puluhan nelayan termasuk warga dan kerabat korban langsung melakukan pencarian di lokasi tempat korban terakhir terlihat.
Pada hari Jum’at (19/06) sekitar pukul 07.00 wita , perahu korban di temukan dalam keadaan hancur di sebuah tebing yang ada di kawasan Teluk Awang.”Perahu korban telah ditemukan, sedangkan untuk korban masih kita lakukan pencarian,” terang Koordinator Lapangan (korlap) SAR Kayangan Lombok Timur Putu Arga Sujarwadi pada Media Pembaruan, Minggu kemarin.
Sampai dengan hari keempat ini lanjut Putu Arga, tim SAR belum berhasil menemukan tanda – tanda keberadaan korban. Sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP) Tim SAR akan melakukan pencarian dan penyisiran selama 7 hari.”Dari hari Jum’at sampai dengan sekarang belum ada kabar dan tanda – tanda korban.
Sesuai dengan SOP, bila selama 7 hari tidak ada kabar dan tanda – tanda korban, pencarian kita hentikan, tetapi bila setelah 7 hari itu ada kabar dan tanda – tanda korban pencaian kita lanjutkan kembali,” jelasnya.
Dirinya bersama 3 orang rekannya dan dibantu warga serta nelayan sekitar, melakukan pencarian dan penisiran di di sejumlah titik di perairan Teluk Awang.” Ada tiga unit perahu karet yang kami gunakan
untuk melakukan pencarian dan penyisiran. Mudah – mudahan hari ini atau besok korban bisa kita temukan, untuk itu mohon do’anya ,” ujar Putu Arga. |am/rul
Sebelumnya diberitakan pada Kamis, (18/06) sekitar Pukul 20.00 Wita korban seorang diri menggunakan perahu miliknya bergegas menuju Keramba Lobster yang ada di tengah laut.
Setibanya di keramba Lobster miliknya, korban langsung mengikat perahunya dan menyalakan lampu penerangan.
Akibat tiupan aingin dan kerasnya hantaman ombak, perahu milik korban terlepas dari ikatannya. Mengetahui perahunya hanyut , korbanpun berusaha mengejar perahu miliknya tersebut, namun Nasib berkata lain, korban yang saat itu seorang diri tak kuasa menahan ganasnya terjangan ombak dan seketika itu korban langsung tenggelam tanpa berhasil meraih perahunya yang hanyut tersebut.”Korban dihantam ombak pada saat berusaha mengejar perahunya yang lepas dari ikatan,” terang salah seorang kerabat korban Amak Anto pada Media Pembaruan, Sabtu kemarin.
Mengetahui ada rekannya yang tenggelam, puluhan nelayan termasuk warga dan kerabat korban langsung melakukan pencarian di lokasi tempat korban terakhir terlihat.
Pada hari Jum’at (19/06) sekitar pukul 07.00 wita , perahu korban di temukan dalam keadaan hancur di sebuah tebing yang ada di kawasan Teluk Awang.”Perahu korban telah ditemukan, sedangkan untuk korban masih kita lakukan pencarian,” terang Koordinator Lapangan (korlap) SAR Kayangan Lombok Timur Putu Arga Sujarwadi pada Media Pembaruan, Minggu kemarin.
Sampai dengan hari keempat ini lanjut Putu Arga, tim SAR belum berhasil menemukan tanda – tanda keberadaan korban. Sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP) Tim SAR akan melakukan pencarian dan penyisiran selama 7 hari.”Dari hari Jum’at sampai dengan sekarang belum ada kabar dan tanda – tanda korban.
Sesuai dengan SOP, bila selama 7 hari tidak ada kabar dan tanda – tanda korban, pencarian kita hentikan, tetapi bila setelah 7 hari itu ada kabar dan tanda – tanda korban pencaian kita lanjutkan kembali,” jelasnya.
Dirinya bersama 3 orang rekannya dan dibantu warga serta nelayan sekitar, melakukan pencarian dan penisiran di di sejumlah titik di perairan Teluk Awang.” Ada tiga unit perahu karet yang kami gunakan
untuk melakukan pencarian dan penyisiran. Mudah – mudahan hari ini atau besok korban bisa kita temukan, untuk itu mohon do’anya ,” ujar Putu Arga. |am/rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar