Hukum
Sadis, Warga Tewas Ditebas Rampok
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Kasus perampokan kembali terjadidi wilayah hukum Polres Lombok Tengah. Kali ini, menimpa Amaq Satirah, (50) tahun, warga Dusun Emboan Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat.
Amaq Satirah tewas, setelah dibantai kawanan rampok sekitar pukul 2.00 Wita, Sabtu malam (5/9).Kawanan rampok yang tega membunuh Amaq Satirah itu diperkirakan berjumlah 6 orang.
Peristiwa, berawal dari kawanan rampok menyatroni kandang sapi milik Amaq Satirah. Waktu itu, korban sedang tidur di kandang sapinya. Tiba-tiba, gerombolan rampok datang hendak mencuri sapinya sebanyak 5 ekor. Tapi, korban yang sadar akan kedatanganmereka langsung bangun dari tidurnya.
Ia berusaha menghalangi kawanan rampok itu akan tidak membawa ternaknya. Namun sayang, nyawa Amaq Satirahmenjadi taruhannya.
Karena, saat itu dia (Amaq Satirah) lupa membawa senjatanya yang ditaruhnya di bawah bantal. Ia lari begitu saja mengejar kawanan rampok itu. Sadar akan musuhnya datang, kawanan rampok ini pun berhasil melumpuhkan Amaq Satirah dengan benda tumpul berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.
Namun, Amaq Satirah yang tak rela ternaknya diembat begitu saja kembali bangkit. Ia kembali berusaha mengejar kawanan rampok itu. Jarak sekitar 400 meter dari rumahnya, kawanan rampok itu kemudian berhenti untuk membantainya.
Amaq Satirah yang melawan dengan tangan kosong nampaknya tak berdaya menghadapi kawanan rampok yang jumlahnya tak sebanding itu. Ia pun tewas terkapar bersimbah darah dengan sejumlah luka parah di sekujur tubuhnya.
Kepala Desa Mangkung, L Syamsul Rizal menuturkan, korban meninggal dunia setelah pendarahan, akibat luka yang diderita di sekujur tubuhnya. Saat ditemukan warga setempat, korban sudah tidak bernyawa lagi. Ia ditemukan warga di area persawahan sekitar 400 meter dari rumahnya, sekitar pukul 2.00 Wita dini hari.
Dari beberapa keterangan warga, kata Rizal, korban mengalami luka serius di bagian lengan kanannya. Kemudian di leher bagian belakang nyaris putus, di perutnya, dan sekujur tubuh lainnya. “Ada tujuh luka tusukan terdapat di tubuhnya. Korban ditemukan meninggal dunia di tengah sawah,” tuturnya, Sabtu (5/9).
Peristiwa ini disayangkan Rizal, karena korban memiliki kandang pribadi. Pemerintah desa setempat jauh hari sudah menyarankan agar warga yang memiliki ternak membuat kandang kolektif. Sehingga mereka bisa secara berkelompok bersama-sama menjaga ternak peliharaan mereka.
Warga juga bisa secara bergantian membuat jadwal ronda. Sehingga tidak terlalu berat menjaga ternaknya setiap malam. Namun, masih banyak warga yang kurang sadar akan kemungkinan terjadinya aksi kejahatan seperti ini, sehingga mereka banyak membuat kandang ternak secara pribadi. “Tidak ada yang menolong waktu dia dirampok, karena kandangnya pribadi,”tambahnya.
Akibat kejadian ini, anggota Satreskrim Polres Lombok Tengah, langsung melakukan melakukan identifikasi ke tempat kejadian perkara (TKP). Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Tauhid membenarkan kejadian ini. Bahwa Amaq Satirah dinyatakan tewas setelah dibantai gerombolan rampok. Pihaknya masih menyelidiki kasus ini dengan melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. “Kita masih melakukan penyelidiki terhadap kasus ini,” ungkapnya.
Dari peristiwa itu, korban kehilangan dua ekor sapinya. Sedangkan tiga lainnya dilepas kawanan rampok setelah berhasil membantai korban.“Ada dua ekor sapinya yang hilang, yang tiga ekor dilepas,” ujarnya.
Atas kejadian ini, korban langsung dimakamkan keluarganya di pemakaman kampung setempat, Sabtu lalu. |dk
Via
Hukum
Posting Komentar