Berita NTB
Progress Pembangunan 5 Tahun Kepemimpinan Suhaili Normal
Inilah progress pembangunan selama kepemimpinan HM Suhaili FT, SH –
Drs. H. Lalu Normal Suzana menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah
periode 2010 – 2015. Pasangan “Maiq Meres” ini dilantik menjadi Bupati
dan Wakil Bupati Lombok Tengah pada 27 Nopember 2010 lalu.
Melihat kondisi daerah yang kian terpuruk pada awal pemerintahannya tahun 2010 lalu, kata Bupati, membuatnya segera beradaptasi dan penyesuaian terhadap kondisi daerah dan masyarakat, serta mempelajari segala potensi daerah yang akan dikembangkan dalam mengemban amanah rakyat bersama Wakil Bupati H. Lalu Normal Suzana.
“Kondisi anggaran daerah kita waktu itu berada pada posisi defisit, angka kemiskinan juga sekitar 22 persen. Belum lagi sarana dan prasarana masyarakat yang belum banyak tersentuh pembangunan hingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih rendah,” tandas Bupati Suhaili FT.
Setelah tahapan demi tahapan dilalui melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dibawah kepemimpinan HM Suhaili FT dan H. Lalu Normal Suzana, percepatan pembangunan di berbagai sektor terus dikebut dengan pola pembagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah menjadi tiga zona yakni Aik Meneng di utara, Tunjung Tilah untuk tengah dan Empak Bau untuk wilayah selatan.
“Pembagian zona wilayah ini sengaja kita bentuk untuk pemetaan potensi-potensi daerah dan pengembangan pembangunan di masing-masing zona dengan dikomandoi para Asisten,” kata Bupati didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Herdan, M. Si.
Visi pembangunan Terwujudnya Masyarakat Lombok Tengah yang Beriman, Sejahtera dan Bermutu (BERSATU) itu, lanjut Bupati, akhirnya “berbuah manis”. Terbukti dengan perolehan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tiga kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah juga mendapatkan penghargaan sebagai daerah dengan Tata Ruang Terbaik Nasional dari Menteri Pekerjaan Umum RI, Penghargaan sebagai daerah Bebas Malaria dari Menteri Kesehatan RI, Penghargaan Pendidikan Inklusi dari Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah RI serta sederet prestasi lainnya.
Pembangunan infrastruktur jalan dan perbaikan irigasi atau yang disebut Bupati sebagai Program 2R yakni Rurung dan Reban yang merupakan prioritas utama pembangunan pada masa kepemimpinan “Maiq Meres” ini juga cukup berhasil. Dimana panjang jalan Kabupaten dalam kondisi mantap pada tahun 2010 sepanjang 296,48 kilometer atau sekitar 40 persen, meningkat menjadi 440,48 kilometer atau 58,58 persen pada tahun 2014. Sementara panjang jalan kabupaten Lombok Tengah diketahui sepanjang 739,44 kilometer.
Demikian pula pada sektor usaha baru, menurut Bupati, hingga saat ini melebihi target. Sejak tahun 2010 lalu, ditargetkan sebanyak 10 ribu usaha baru. Namun yang diciptakan hingga akhir masa jabatannya ini telah tercipta sebanyak 13.000 usaha baru, dan taraf perekonomian masyarakat juga meningkat. “Jangan hanya melihat seberapa banyak masyarakat kita yang bisa bekerja dengan adanya geliat pembangunan, tetapi lihat dampak dan daya pacu roda perekonomian masyarakat dengan adanya program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Saya pikir multiplayer effect itu yang penting,” jelas Suhaili di hadapan sejumlah wartawan.
Bupati Suhaili menyebutkan contoh setelah beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL) sejak 2011 lalu dan keberadaan Kampus IPDN ITB yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah. “Paling tidak, roda perekonomian di sekitar BIL dan Kampus IPDN dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” sebut Bupati.
Selain itu, kata Bupati, geliat pembangunan sektor pariwisata juga mulai terlihat. Terlebih, saat ini kawasan Mandalika Resort di wilayah zona selatan yang difokuskan pada pengembangan pariwisata, telah diterakan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga menjadi program prioritas dari pemerintah pusat. “Keberadaan BIL juga sangat berarti untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dan para wisatawan yang akan berkunjung ke NTB khususnya Lombok Tengah,” ujar Bupati HM Suhaili yang akan mengakhiri masa pengkhidmatannya pada Jumat 27 Nopember 2015 mendatang.(Kerjasama Bagian Humas dan Protokol dengan Sasambonews.com)
Sejak dilantik menjadi Khadam (pelayan masyarakat),
Bupati Lombok Tengah HM Suhaili Fadil Tohir mengaku daerah Tatas Tuhu
Trasna (Tastura) ini membutuhkan pemimpin yang bisa secara cermat dan
teliti dalam melakukan penataan maupun pengelolaan pembangunan di segala
bidang. Tidak hanya pembangunan pisik, tetapi juga Sumber Daya Manusia
(SDM) para pemangku amanah yang akan memimpin di Satuan Kerja Pelayan
Masyarakat (SKPM).
“Sebelum melakukan penataan birokrasi, kami awali dengan pelaksanaan
fit and propertest (uji kelayakan dan kepatutan) terhadap para pejabat
setingkat eselon II, III dan IV secara serentak untuk mendapatkan
gambaran potensi SDM para pejabat,” kata Bupati HM Suhaili FT saat
menggelar jumpa pers di pendopo, Rabu (25/11/2015).Melihat kondisi daerah yang kian terpuruk pada awal pemerintahannya tahun 2010 lalu, kata Bupati, membuatnya segera beradaptasi dan penyesuaian terhadap kondisi daerah dan masyarakat, serta mempelajari segala potensi daerah yang akan dikembangkan dalam mengemban amanah rakyat bersama Wakil Bupati H. Lalu Normal Suzana.
“Kondisi anggaran daerah kita waktu itu berada pada posisi defisit, angka kemiskinan juga sekitar 22 persen. Belum lagi sarana dan prasarana masyarakat yang belum banyak tersentuh pembangunan hingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih rendah,” tandas Bupati Suhaili FT.
Setelah tahapan demi tahapan dilalui melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dibawah kepemimpinan HM Suhaili FT dan H. Lalu Normal Suzana, percepatan pembangunan di berbagai sektor terus dikebut dengan pola pembagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah menjadi tiga zona yakni Aik Meneng di utara, Tunjung Tilah untuk tengah dan Empak Bau untuk wilayah selatan.
“Pembagian zona wilayah ini sengaja kita bentuk untuk pemetaan potensi-potensi daerah dan pengembangan pembangunan di masing-masing zona dengan dikomandoi para Asisten,” kata Bupati didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Herdan, M. Si.
Visi pembangunan Terwujudnya Masyarakat Lombok Tengah yang Beriman, Sejahtera dan Bermutu (BERSATU) itu, lanjut Bupati, akhirnya “berbuah manis”. Terbukti dengan perolehan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tiga kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah juga mendapatkan penghargaan sebagai daerah dengan Tata Ruang Terbaik Nasional dari Menteri Pekerjaan Umum RI, Penghargaan sebagai daerah Bebas Malaria dari Menteri Kesehatan RI, Penghargaan Pendidikan Inklusi dari Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah RI serta sederet prestasi lainnya.
Pembangunan infrastruktur jalan dan perbaikan irigasi atau yang disebut Bupati sebagai Program 2R yakni Rurung dan Reban yang merupakan prioritas utama pembangunan pada masa kepemimpinan “Maiq Meres” ini juga cukup berhasil. Dimana panjang jalan Kabupaten dalam kondisi mantap pada tahun 2010 sepanjang 296,48 kilometer atau sekitar 40 persen, meningkat menjadi 440,48 kilometer atau 58,58 persen pada tahun 2014. Sementara panjang jalan kabupaten Lombok Tengah diketahui sepanjang 739,44 kilometer.
Demikian pula pada sektor usaha baru, menurut Bupati, hingga saat ini melebihi target. Sejak tahun 2010 lalu, ditargetkan sebanyak 10 ribu usaha baru. Namun yang diciptakan hingga akhir masa jabatannya ini telah tercipta sebanyak 13.000 usaha baru, dan taraf perekonomian masyarakat juga meningkat. “Jangan hanya melihat seberapa banyak masyarakat kita yang bisa bekerja dengan adanya geliat pembangunan, tetapi lihat dampak dan daya pacu roda perekonomian masyarakat dengan adanya program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Saya pikir multiplayer effect itu yang penting,” jelas Suhaili di hadapan sejumlah wartawan.
Bupati Suhaili menyebutkan contoh setelah beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL) sejak 2011 lalu dan keberadaan Kampus IPDN ITB yang ditempatkan di Kabupaten Lombok Tengah. “Paling tidak, roda perekonomian di sekitar BIL dan Kampus IPDN dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” sebut Bupati.
Selain itu, kata Bupati, geliat pembangunan sektor pariwisata juga mulai terlihat. Terlebih, saat ini kawasan Mandalika Resort di wilayah zona selatan yang difokuskan pada pengembangan pariwisata, telah diterakan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga menjadi program prioritas dari pemerintah pusat. “Keberadaan BIL juga sangat berarti untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dan para wisatawan yang akan berkunjung ke NTB khususnya Lombok Tengah,” ujar Bupati HM Suhaili yang akan mengakhiri masa pengkhidmatannya pada Jumat 27 Nopember 2015 mendatang.(Kerjasama Bagian Humas dan Protokol dengan Sasambonews.com)
Via
Berita NTB
Posting Komentar