Berita NTB
MATARAM, Sasambonews.com Ketua Komisi I DPRD NTB , H. Ali Ahmad menegaskan, kembalinya Sekwan Ashari MH
menjadi Sekretariat Dewan dirasa tidak berdampak bagi para anggota dewan.
Sebab, kepemimpinan mantan Plt bupati KLU itu lebih banyak membuat ketidak nyamanan bagi para anggota dewan maupun para stake holder lainya. “Jadi, Ashari itu harus banyak belajar lagi. Kita minta Pak Gubernur mengevaluasi kinerjanya,” tegas Ali menjawab wartawan usai sidang paripurna DPRD NTB, Jumat (19/2).
Politisi PAN itu mengakui, Sekwan Ashari sangat tidak kompeten untuk menjadi pejabat eselon II khususnya dilingkup Sekretariat DPRD NTB. Pasalnya, mantan Sekretaris Korpri NTB kerap membuat kegaduhan di internal lembaga dewan.
“Aneh saja, kita ini lembaga politik, tapi gaya mimpinnya kayak kita dijadikan PNS di SKPD Pemprov. Nah, dinamika politik di gedung dewan sangat tidak ia pahami. Ini berbahaya bagi kelangsungan lembaga politik,” kata Ali Ahmad.
Informasi yang dikumpulkan menyebutkan, penggantian Ashari selaku Sekwan DPRD NTB sudah disetujui oleh pimpinan DPRD NTB. Bahkan, surat usulannya telah diajukan ke gubernur NTB belum lama ini.
Namun Ashari yang dikonfirmasi wartawan terkait hal itu, justru naik pitam. Ia melarang wartawan mengekspos usulan pergantiannya tersebut. “Nanti…nanti ada saatnya,” ungkap Ashari dengan langsung meninggalkan kerumunan wartawan. Ipr
Komisi I Minta Sekwan Dievaluasi
Ali Rahim |
menjadi Sekretariat Dewan dirasa tidak berdampak bagi para anggota dewan.
Sebab, kepemimpinan mantan Plt bupati KLU itu lebih banyak membuat ketidak nyamanan bagi para anggota dewan maupun para stake holder lainya. “Jadi, Ashari itu harus banyak belajar lagi. Kita minta Pak Gubernur mengevaluasi kinerjanya,” tegas Ali menjawab wartawan usai sidang paripurna DPRD NTB, Jumat (19/2).
Politisi PAN itu mengakui, Sekwan Ashari sangat tidak kompeten untuk menjadi pejabat eselon II khususnya dilingkup Sekretariat DPRD NTB. Pasalnya, mantan Sekretaris Korpri NTB kerap membuat kegaduhan di internal lembaga dewan.
“Aneh saja, kita ini lembaga politik, tapi gaya mimpinnya kayak kita dijadikan PNS di SKPD Pemprov. Nah, dinamika politik di gedung dewan sangat tidak ia pahami. Ini berbahaya bagi kelangsungan lembaga politik,” kata Ali Ahmad.
Informasi yang dikumpulkan menyebutkan, penggantian Ashari selaku Sekwan DPRD NTB sudah disetujui oleh pimpinan DPRD NTB. Bahkan, surat usulannya telah diajukan ke gubernur NTB belum lama ini.
Namun Ashari yang dikonfirmasi wartawan terkait hal itu, justru naik pitam. Ia melarang wartawan mengekspos usulan pergantiannya tersebut. “Nanti…nanti ada saatnya,” ungkap Ashari dengan langsung meninggalkan kerumunan wartawan. Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar