Budaya
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.- Lokasi Festival Pesona Bau Nyale Tahun 2016 ini berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya. Biasanya lokasi Festival Pesona Bau Nyale digelar di Pantai Seger Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengh (Loteng).
Namun di tahun 2016 ini Pemkab. Loteng memilih lokasi Festival Pesona Bau Nyale 2016 di kawasan Pantai Senek Kuta Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng.
Akibat pindahnya lokasi Festival Pesona Bau Nyale 2016 itu, pedagang yang menggelar barang daganganya di kawasan Pantai Seger merugi.
Pasalnya, konsentrasi masyarakat atau pengunjung ada di kawasan Pantai Senek Kuta, dan menjadikan Pantai Seger sebagai kunjungan kedua atau kunjungan alternatif, meskipun di Pantai Seger digelar sejumlah acara pertunjukan kesenian, seperti pertunjukan wayang kulit, Drama Kolosal Putri Mandalaika dan sejumlah kesenian sasak lainnya.” Jelas kami rugi, karena pembeli berkurang dan jauh berbeda dari tahun tahun sebelumnya,” tutur Asiah salah seorang pedagang di Pantai Seger Minggu, (28/02/2016).
Meskipun menjelang matahari terbit, kawasan pantai Seger ramai di datangi masyarakat, namun daya belinya sudah berkurang, bahkan tidak tidak membeli apapun.”Mereka (masyarakat) datang menjelang pagi, tujuannya bukan untuk berlama – lama di Pantai Seger melainkan langsung menangkap Nyale. Ya jujur saja barang kami tidak laku, jangankan berbicara untung, malah kami tidak bisa kembalikan modal,” sambung Amanah penjual Bakso.
Tidak hanya berdampak kepada para Pedagang, Nyale yang ditangkap masyarakat juga berkurang.
Ratusan bahkan ribuan masyarakat dari dalam maupun luar Loteng harus rela gigit jari karena tidak satupun Nyale yang berhasil ditagkap.”Nyalenya tidak ada, kalaupun ada sudah terpotong – potong,” kesal salah seorang penangkap Nyale, sembari menunjukkan Jaring dan Baskom kosong.
Tidak semua masyarakat bernasif apes atau sial, sejumlah masarakat yang memiliki kecekatan berhasil menangkap Nyale, meskipun jumlahnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.” Ada ada, tetapi sedikit, inipun ditangkap dengan pertaruhan nyawa,” sambung Jaini.
Jaini menceritakan, Jumlah Nyale yang ditangkap Hari Minggu, (28/02) sangat sedikit, karena Nyale itu tumpah dan banyak di tangkap pada Sabtu, (27/02).” Sekarang jumlahnya sedikit, kalau kemarin malam (Sabtu – red) banyak Nyale yang naik,” ujarnya. |rul.
Pedagang Pantai Seger Merugi, Nyale Berkurang
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.- Lokasi Festival Pesona Bau Nyale Tahun 2016 ini berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya. Biasanya lokasi Festival Pesona Bau Nyale digelar di Pantai Seger Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengh (Loteng).
Namun di tahun 2016 ini Pemkab. Loteng memilih lokasi Festival Pesona Bau Nyale 2016 di kawasan Pantai Senek Kuta Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng.
Akibat pindahnya lokasi Festival Pesona Bau Nyale 2016 itu, pedagang yang menggelar barang daganganya di kawasan Pantai Seger merugi.
Pasalnya, konsentrasi masyarakat atau pengunjung ada di kawasan Pantai Senek Kuta, dan menjadikan Pantai Seger sebagai kunjungan kedua atau kunjungan alternatif, meskipun di Pantai Seger digelar sejumlah acara pertunjukan kesenian, seperti pertunjukan wayang kulit, Drama Kolosal Putri Mandalaika dan sejumlah kesenian sasak lainnya.” Jelas kami rugi, karena pembeli berkurang dan jauh berbeda dari tahun tahun sebelumnya,” tutur Asiah salah seorang pedagang di Pantai Seger Minggu, (28/02/2016).
Meskipun menjelang matahari terbit, kawasan pantai Seger ramai di datangi masyarakat, namun daya belinya sudah berkurang, bahkan tidak tidak membeli apapun.”Mereka (masyarakat) datang menjelang pagi, tujuannya bukan untuk berlama – lama di Pantai Seger melainkan langsung menangkap Nyale. Ya jujur saja barang kami tidak laku, jangankan berbicara untung, malah kami tidak bisa kembalikan modal,” sambung Amanah penjual Bakso.
Tidak hanya berdampak kepada para Pedagang, Nyale yang ditangkap masyarakat juga berkurang.
Ratusan bahkan ribuan masyarakat dari dalam maupun luar Loteng harus rela gigit jari karena tidak satupun Nyale yang berhasil ditagkap.”Nyalenya tidak ada, kalaupun ada sudah terpotong – potong,” kesal salah seorang penangkap Nyale, sembari menunjukkan Jaring dan Baskom kosong.
Tidak semua masyarakat bernasif apes atau sial, sejumlah masarakat yang memiliki kecekatan berhasil menangkap Nyale, meskipun jumlahnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.” Ada ada, tetapi sedikit, inipun ditangkap dengan pertaruhan nyawa,” sambung Jaini.
Jaini menceritakan, Jumlah Nyale yang ditangkap Hari Minggu, (28/02) sangat sedikit, karena Nyale itu tumpah dan banyak di tangkap pada Sabtu, (27/02).” Sekarang jumlahnya sedikit, kalau kemarin malam (Sabtu – red) banyak Nyale yang naik,” ujarnya. |rul.
Via
Budaya
Posting Komentar