Berita NTB
MATARAM,Sasambonews.com,- Padi petani di kecamatan
praya barat,didesa penujak dan bonder diserah hama wereng, sehingga mengakibatkan hampir sebagian besar hasik petani tidak bisa panen gagal panen karena sudah usuk .hal ini ditegaskan oleh Burhanudin, MM Anggota Komisi II DPRD NTB daerah pemilihan lombok tengah selatan ini, Kamis (17/03) di mataram.
Burhanudin menerangkan, Diperkirakan ada ratusan hektar lebih yang diserah oleh hama wereng ini. "Hampir sebagian besar tidak bisa penen. Itu ada 200 hektar lebih sudah usuk," terangnya yang juga politisi hanura ini.
Dia mendesak agar pemda setempat tidak tinggal diam, untuk segera menanggulanginya. "Yang usuk itu sudah pasti tidak akan bisa dipanen. Karena itu pemerintah perlu memperhatikan keadaan mereka," tegasnya.
Hal ini menurutnya akan memicu turunnya harga gabah petani. Dan ia meminta bulog bisa membeli gabah petani. "Otomatis harga gabah pasti turun. Bulog harus berani beli gabah petani dengan menaikkan harga belinya," tuturnya.
Ia heran selama ini pemda selalu mengkalaim bahwa hasil padi petani terbaik. Namun nihil pembinaan. "Itu tidak bagus klaim. Pemda harus responsif mengatasi secara bersama-sama. Jangan sampai tidak mau tau tentang serangan hama wereng itu," pungkasnya.
Ia mempertanyakan seperti apa skema dalam mengatasi persoalan ini. "Tidak hanya setelah terjadi kemudian lepas tangan," ungkapnya.
Dilain tempat Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi NTB Husnul Fauzi membantah bahwa ada sekitar 200 hektar yang terkena hama. "Jadi yang terkena hanya 15 hektar. Ini atas dasar laporan BPTP ke kami," ungkapnya.
Diakuinya pemda dalam hal ini tidak lepas tangan. "Saya tidak menutup mata, dan kita sekarang sedang melakukan antisipasi," pungkasnya.
Dan untuk mengatasi hal tersebut diakuinya bahwa, telah melakukan perjanjian kerjasama (PKS) dengan KTNA . "Semoga dengan adanya kerjasama tersebut masalah segera teratasi," pungkasnya.
Disampaikannya bahwa jenis hama tersebut jenis hama wereng coklat ini menyerang batang padi. "Ia muncul akibat kelembapan. Lainnya akibat hujan hanya satu hari turun kemudian tiga hari tidak hujan," ungkapnya.
Langkah terakhir menurut fauzi dengan melakukan Spot stop yakni memberikan konpensasi benih gratis dari pemerintah. "Kita sekarang sedang mendata secara lebih rinci. Dan itu akan kami sampaikan ke gubernur. Kalau hanya sedikit yang terkena mungkin pemda loteng masih bisa mengatasinya. Ini hanya jalan terakhir," terangnya.Ipr
200 Hektar Tanaman Padi Petani Terancam Fuso
MATARAM,Sasambonews.com,- Padi petani di kecamatan
praya barat,didesa penujak dan bonder diserah hama wereng, sehingga mengakibatkan hampir sebagian besar hasik petani tidak bisa panen gagal panen karena sudah usuk .hal ini ditegaskan oleh Burhanudin, MM Anggota Komisi II DPRD NTB daerah pemilihan lombok tengah selatan ini, Kamis (17/03) di mataram.
Burhanudin menerangkan, Diperkirakan ada ratusan hektar lebih yang diserah oleh hama wereng ini. "Hampir sebagian besar tidak bisa penen. Itu ada 200 hektar lebih sudah usuk," terangnya yang juga politisi hanura ini.
Dia mendesak agar pemda setempat tidak tinggal diam, untuk segera menanggulanginya. "Yang usuk itu sudah pasti tidak akan bisa dipanen. Karena itu pemerintah perlu memperhatikan keadaan mereka," tegasnya.
Hal ini menurutnya akan memicu turunnya harga gabah petani. Dan ia meminta bulog bisa membeli gabah petani. "Otomatis harga gabah pasti turun. Bulog harus berani beli gabah petani dengan menaikkan harga belinya," tuturnya.
Ia heran selama ini pemda selalu mengkalaim bahwa hasil padi petani terbaik. Namun nihil pembinaan. "Itu tidak bagus klaim. Pemda harus responsif mengatasi secara bersama-sama. Jangan sampai tidak mau tau tentang serangan hama wereng itu," pungkasnya.
Ia mempertanyakan seperti apa skema dalam mengatasi persoalan ini. "Tidak hanya setelah terjadi kemudian lepas tangan," ungkapnya.
Dilain tempat Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi NTB Husnul Fauzi membantah bahwa ada sekitar 200 hektar yang terkena hama. "Jadi yang terkena hanya 15 hektar. Ini atas dasar laporan BPTP ke kami," ungkapnya.
Diakuinya pemda dalam hal ini tidak lepas tangan. "Saya tidak menutup mata, dan kita sekarang sedang melakukan antisipasi," pungkasnya.
Dan untuk mengatasi hal tersebut diakuinya bahwa, telah melakukan perjanjian kerjasama (PKS) dengan KTNA . "Semoga dengan adanya kerjasama tersebut masalah segera teratasi," pungkasnya.
Disampaikannya bahwa jenis hama tersebut jenis hama wereng coklat ini menyerang batang padi. "Ia muncul akibat kelembapan. Lainnya akibat hujan hanya satu hari turun kemudian tiga hari tidak hujan," ungkapnya.
Langkah terakhir menurut fauzi dengan melakukan Spot stop yakni memberikan konpensasi benih gratis dari pemerintah. "Kita sekarang sedang mendata secara lebih rinci. Dan itu akan kami sampaikan ke gubernur. Kalau hanya sedikit yang terkena mungkin pemda loteng masih bisa mengatasinya. Ini hanya jalan terakhir," terangnya.Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar