Nasional
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,- Untuk mengantisipasi petani tidak merugi pada musim panen diawal Tahun 2016 ini, Kementerian Pertanian (Kementan) RI bersama Divisi Regional Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB serta Pemkab. Lombok Tengah ( Loteng) menjalin kerjasama baru atau mencari Mitra baru dengan para petani yang ada di wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna yang bergabung kedalam sejumlah Kelompok Tani.
Kemitraan atau kerjasama yang dibangun pihak Bulog dengan para petani itu, selain untuk menyerap hasil panen petani, juga untuk mencegah kerugian para petani akibat dari permainan harga jual beli hasil pertanian khususnya jenis Padi di saat musim panen, atau disaat hasil panen Petani melimpah.”Kita ingin panen raya ini benar – benar pengadaan pemerintah melalui Bulog, karena harga hasil panen Petani saat ini berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), nah inilah yang kita cegah, sengingga jangan sampai petani merugi,” terang Dirjen SDM Kementan RI Ir. Dadik Pending Permana Jum’at (25/03/2016) usai mengelar pertemuan dengan sejumlah kelompok tani di Aula Balai Pembibitan Tanaman Perkebunan (BPTP) Puyung Desa Puyung Kecamatan Jonggat Loteng.
Ir. Dadik mengungkapkan, harga hasil penen petani saat ini sangat mengkhawatirkan yakni dibawah harga Rp. 3.700 per kilonya atau jauh di bawah HPP.” Harga Gabah Kering Panen di bawah HPP. Nah inilah tugas kita, jangan sampai petani dirugikan, yakni dengan cara pengadaannya melalui Bulog, dan Bulog sudah siap. Barang ada langsung dibayar 1 x 24 jam melalui Bank,” ungkapnya.
Ir. Dadik menjelaskan, sebelum pengadaan, pihak Bulog akan menerjunkan atau menugaskan Petugas lapangan untuk memantau langsung kondisi harga hasil petani di pasaran. Langkah itu dilakukan untuk mengantisifasi permainan harga hasil Petani di saat Panen Raya Tiba.”ada petugas yang akan diterjunkan untuk mengawasi dan memantau harga Gabah,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kadivre Bulog NTB W Kuswinhartomo mengatakan, pertemuan dengan Para Petani bersama Kementan RI dan Pemrov. NTB serta Pemkab. Loteng itu sebagai bentuk upaya Bulog membentuk dan memperluas jaringan baru (Mitra). Dan kerjasama atau kemitraan yang dibangun bersama para Petani itu merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Joko Widodo yang meminta Bulog untuk menyerap hasil panen petani.” Kita membentuk dan meperluas jaringan baru. Dan kami melakukan pembelian untuk mencegah pembelian hasil panen petani di bawah HPP,” katanya.
Yang sering terjadi pasca Panen Raya, pembelian hasil panen petani berada dibawah HPP. Dan kehadiran Bulog pada setiap musim panen atau panen raya, untuk mencegah pembelian hasil panen petani di bawah HPP, sehingga petani tidak mengalami kerugian akibat dari permainan jual beli hasil panen tersebut.” Inilah tujuan kita untuk memitrakan Petani dengan Bulog, karena setiap panen raya harga pasti dibawah HPP, nah disinah kehadiran Bulog supaya harga hasil panen Petani tidak dibawah HPP. Dan kami sudah sampaikan ke Bulog, untuk persoalan kadar air diabaikan saja, dari pada tumbuh di tengah sawah, dan kadar air hasil panen petani kita sangat bagus,” sambung Kadis Pertanian dan Holtikultura Prov. NTB Husnul Faozi.
Kemitraan baru yang dijalin Bulog itu disambut baik oleh para Petani di Bumi Tatas Tuhu Trasna.
Petani berharap, dengan adanya kemitraan baru tersebut, kesejahteraan para petani khususunya di Loteng bisa lebih meningkat dan kedepan tidak ada lagi ditemukan ada petani yang mengalami kerugian yang diakibatkan oleh permainan harga jual hasil pertanian.” Kami sangat menyambut baik kemitraan ini. Kami berharap dengan dibentuknya kemitraan ini, petani tidak lagi mengalami kerugian karena permainan harga, dan tingkat kesejahteraan bisa lebih meningkat,” ujar Wakil Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri.
Kegiatan kemitraan antara Bulog dengan para petani itu dihadiri para Petani yang tergabung kedalam Kelompok Tani, diantaranya Gapoktan Bismillah Praya Loteng dan Gapoktan Kebango Resnseng Beleka Kecamatan Praya Timur Loteng, serta sejumlah Kepala SKPD Terkait Lingkup Pemrov. NTB dan Pemkab. Loteng. |rul
Bulog Gandeng Petani
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,- Untuk mengantisipasi petani tidak merugi pada musim panen diawal Tahun 2016 ini, Kementerian Pertanian (Kementan) RI bersama Divisi Regional Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB serta Pemkab. Lombok Tengah ( Loteng) menjalin kerjasama baru atau mencari Mitra baru dengan para petani yang ada di wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna yang bergabung kedalam sejumlah Kelompok Tani.
Kemitraan atau kerjasama yang dibangun pihak Bulog dengan para petani itu, selain untuk menyerap hasil panen petani, juga untuk mencegah kerugian para petani akibat dari permainan harga jual beli hasil pertanian khususnya jenis Padi di saat musim panen, atau disaat hasil panen Petani melimpah.”Kita ingin panen raya ini benar – benar pengadaan pemerintah melalui Bulog, karena harga hasil panen Petani saat ini berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), nah inilah yang kita cegah, sengingga jangan sampai petani merugi,” terang Dirjen SDM Kementan RI Ir. Dadik Pending Permana Jum’at (25/03/2016) usai mengelar pertemuan dengan sejumlah kelompok tani di Aula Balai Pembibitan Tanaman Perkebunan (BPTP) Puyung Desa Puyung Kecamatan Jonggat Loteng.
Ir. Dadik mengungkapkan, harga hasil penen petani saat ini sangat mengkhawatirkan yakni dibawah harga Rp. 3.700 per kilonya atau jauh di bawah HPP.” Harga Gabah Kering Panen di bawah HPP. Nah inilah tugas kita, jangan sampai petani dirugikan, yakni dengan cara pengadaannya melalui Bulog, dan Bulog sudah siap. Barang ada langsung dibayar 1 x 24 jam melalui Bank,” ungkapnya.
Ir. Dadik menjelaskan, sebelum pengadaan, pihak Bulog akan menerjunkan atau menugaskan Petugas lapangan untuk memantau langsung kondisi harga hasil petani di pasaran. Langkah itu dilakukan untuk mengantisifasi permainan harga hasil Petani di saat Panen Raya Tiba.”ada petugas yang akan diterjunkan untuk mengawasi dan memantau harga Gabah,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kadivre Bulog NTB W Kuswinhartomo mengatakan, pertemuan dengan Para Petani bersama Kementan RI dan Pemrov. NTB serta Pemkab. Loteng itu sebagai bentuk upaya Bulog membentuk dan memperluas jaringan baru (Mitra). Dan kerjasama atau kemitraan yang dibangun bersama para Petani itu merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Joko Widodo yang meminta Bulog untuk menyerap hasil panen petani.” Kita membentuk dan meperluas jaringan baru. Dan kami melakukan pembelian untuk mencegah pembelian hasil panen petani di bawah HPP,” katanya.
Yang sering terjadi pasca Panen Raya, pembelian hasil panen petani berada dibawah HPP. Dan kehadiran Bulog pada setiap musim panen atau panen raya, untuk mencegah pembelian hasil panen petani di bawah HPP, sehingga petani tidak mengalami kerugian akibat dari permainan jual beli hasil panen tersebut.” Inilah tujuan kita untuk memitrakan Petani dengan Bulog, karena setiap panen raya harga pasti dibawah HPP, nah disinah kehadiran Bulog supaya harga hasil panen Petani tidak dibawah HPP. Dan kami sudah sampaikan ke Bulog, untuk persoalan kadar air diabaikan saja, dari pada tumbuh di tengah sawah, dan kadar air hasil panen petani kita sangat bagus,” sambung Kadis Pertanian dan Holtikultura Prov. NTB Husnul Faozi.
Kemitraan baru yang dijalin Bulog itu disambut baik oleh para Petani di Bumi Tatas Tuhu Trasna.
Petani berharap, dengan adanya kemitraan baru tersebut, kesejahteraan para petani khususunya di Loteng bisa lebih meningkat dan kedepan tidak ada lagi ditemukan ada petani yang mengalami kerugian yang diakibatkan oleh permainan harga jual hasil pertanian.” Kami sangat menyambut baik kemitraan ini. Kami berharap dengan dibentuknya kemitraan ini, petani tidak lagi mengalami kerugian karena permainan harga, dan tingkat kesejahteraan bisa lebih meningkat,” ujar Wakil Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri.
Kegiatan kemitraan antara Bulog dengan para petani itu dihadiri para Petani yang tergabung kedalam Kelompok Tani, diantaranya Gapoktan Bismillah Praya Loteng dan Gapoktan Kebango Resnseng Beleka Kecamatan Praya Timur Loteng, serta sejumlah Kepala SKPD Terkait Lingkup Pemrov. NTB dan Pemkab. Loteng. |rul
Via
Nasional
Posting Komentar