Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,- Selain karena himpitan ekonomi dan minimnya lapangan pekerjaan, masih maraknya aksi Kriminal di wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna juga diduga karena masih maraknya aktivitas penjualan Minuman Keras (Miras).
Terbukti dari hasil kegiatan Minggu Militer yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) di kawasan Destinasi Pariwisata bagian selatan Loteng, Anggota TNI Kodim 1620/Loteng menemukan dua warung atau Kedai yang menjual Miras Tradisional jenisTuaq di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Risort Kuta Lombok Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng, tepatnya di dekat Kantor Pos ITDC.” Hasil Minggu Militer kita menemukan dua lokasi Kedai Tuaq di dekat Pos ITDC,” kata Komandan Kodim (Dandim) 1620/Loteng Letkol. Inf. Arie Tri Hedhianto Selasa.
Oleh Anggota TNI Kodim 1620/Loteng, warga pemilik dua Kedai Tuak itu dihimbau untuk tidak lagi menjual Miras dan diminta untuk membongkar Kedai Tuaq tersebut. Jika mengindahkan himbauan tersebut, TNI mengancam akan membongkar paksa dua bangunan semi permanen tersebut dan akan diberikan sanksi tegas.”Lokasi itu dijadikan sebagai tempat Minum Tuaq, dan keberadaan dan aktivitas kedua Kedai Tuaq itu dikeluhkan oleh Kadus setempat,, nah itulah yang kita tindak lanjuti. Kepada pemilik Kedai Tuaq sudah kita himbau untuk tidak lagi menjual Miras dan membonngkar bangunan itu, jika tidak ya kita akan tindak tegas,” ucap Letkol. Inf. Arie.
Menurut Letkol.Inf. Arie, oknum masyarakat yang terlibat aksi Kriminal tidak bisa dinilai atau divonis langsung sebagai pelaku kriminal, seperti maling, Jampret dan Kriminal jenis lainnya.
Melainkan harus dicari akar persoalan yang menyebabkan oknum masyarakat tersebut melakukan tindak pidana Kriminal.”Kita tidak bisa menilai oknum masyarakat itu maling atau rampok, melainkan kita harus melihat dari mana sumbernya yang menjadi sebab musabab terjadinya aksi Kriminal itu. Dan salah satu sumber terjadinya aksi Kriminal itu yakni masih ada ditemukan lokasi dan aktivitas penjual atau peminum Miras, nah inilah yang akan kita tertibkan,” tutur Letkol. Inf. Arie.
Kegiatan Minggu Militer yang digelar TNI Kodim 1620/Loteng di sepanjang kawasan Destinasi Pariwisata bagian selatan Loteng selama satu minggu penuh, selain merupakan Program kegiatan rutin TNI, juga sebagai salah satu bentuk dukungan TNI Kodim 1620/Loteng mensukseskan Program 100 hari kerja Pemkab. Loteng dibawah kepemimpinan Bupati Loteng HM. Suhaili FT, SH dan Wakil Bupati Loteng L. Pathul Bahri.”ada program 100 hari Pemkab. Loteng dan Kodim sudah mendahului. Dan Kegiatan Minggu Militer ini untuk mensukseskan dan mendukung penuh pelaksanaan Proggram 100 hari Pemkab. Loteng dibidang Kamtibmas,” ujar Letkol. Inf. Arie. |rul
TNI Obrak Abrik Kedai Miras
![]() |
Arie Tri |
Terbukti dari hasil kegiatan Minggu Militer yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) di kawasan Destinasi Pariwisata bagian selatan Loteng, Anggota TNI Kodim 1620/Loteng menemukan dua warung atau Kedai yang menjual Miras Tradisional jenisTuaq di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Risort Kuta Lombok Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng, tepatnya di dekat Kantor Pos ITDC.” Hasil Minggu Militer kita menemukan dua lokasi Kedai Tuaq di dekat Pos ITDC,” kata Komandan Kodim (Dandim) 1620/Loteng Letkol. Inf. Arie Tri Hedhianto Selasa.
Oleh Anggota TNI Kodim 1620/Loteng, warga pemilik dua Kedai Tuak itu dihimbau untuk tidak lagi menjual Miras dan diminta untuk membongkar Kedai Tuaq tersebut. Jika mengindahkan himbauan tersebut, TNI mengancam akan membongkar paksa dua bangunan semi permanen tersebut dan akan diberikan sanksi tegas.”Lokasi itu dijadikan sebagai tempat Minum Tuaq, dan keberadaan dan aktivitas kedua Kedai Tuaq itu dikeluhkan oleh Kadus setempat,, nah itulah yang kita tindak lanjuti. Kepada pemilik Kedai Tuaq sudah kita himbau untuk tidak lagi menjual Miras dan membonngkar bangunan itu, jika tidak ya kita akan tindak tegas,” ucap Letkol. Inf. Arie.
Menurut Letkol.Inf. Arie, oknum masyarakat yang terlibat aksi Kriminal tidak bisa dinilai atau divonis langsung sebagai pelaku kriminal, seperti maling, Jampret dan Kriminal jenis lainnya.
Melainkan harus dicari akar persoalan yang menyebabkan oknum masyarakat tersebut melakukan tindak pidana Kriminal.”Kita tidak bisa menilai oknum masyarakat itu maling atau rampok, melainkan kita harus melihat dari mana sumbernya yang menjadi sebab musabab terjadinya aksi Kriminal itu. Dan salah satu sumber terjadinya aksi Kriminal itu yakni masih ada ditemukan lokasi dan aktivitas penjual atau peminum Miras, nah inilah yang akan kita tertibkan,” tutur Letkol. Inf. Arie.
Kegiatan Minggu Militer yang digelar TNI Kodim 1620/Loteng di sepanjang kawasan Destinasi Pariwisata bagian selatan Loteng selama satu minggu penuh, selain merupakan Program kegiatan rutin TNI, juga sebagai salah satu bentuk dukungan TNI Kodim 1620/Loteng mensukseskan Program 100 hari kerja Pemkab. Loteng dibawah kepemimpinan Bupati Loteng HM. Suhaili FT, SH dan Wakil Bupati Loteng L. Pathul Bahri.”ada program 100 hari Pemkab. Loteng dan Kodim sudah mendahului. Dan Kegiatan Minggu Militer ini untuk mensukseskan dan mendukung penuh pelaksanaan Proggram 100 hari Pemkab. Loteng dibidang Kamtibmas,” ujar Letkol. Inf. Arie. |rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar