Berita NTB
Sosial Ekonomi
Air Sungai Di Lombok Tengah Rata Rata Tercemar Ringan
Lombok
Tengah, sasambonews-com. Air adalah sumber kehidupan bagi mahluk dimuka bumi kalau dikelola
dengan baik, sebaliknya akan menjadi bencana apabila tidak dikelola dengan baik
sesuai dengan kaidah air itu sendiri sedangkan Sungai adalah wadah atau
jaringan penyaluran air mulai dari mata air sampai muara yang dibatasi oleh
sempadan disepanjang pengalirannya.
Keberadaan sungai
sangat penting bagi kehidupan mahluk karena di dalamnya air mengalir sepanjang
tahun mulai dari hulu ke hilir dan bermuara di laut oleh karena itu setiap
tahun pemerintah melakukan pemeriksaan tyerhadap kuwalitas air baik itu sungai
ataupun kali di Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah Ir. L.Rahadian mengatakan, tujuan dilakukan
pemeriksaan air Sungai adalah untuk
mendapatkan data kualitas air dan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada 8 sungai dan 2
bendungan dikabupaten Lombok Tengah.
Menurutnya ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas air parameternya diantaranya, Fisika yakni bau, rasa,suhu,warna,kekeruhan jumlah
padat terlarut ( tds ). Kimia yakni sejumlah
unsur yang dijadikan parameter seperti do,cod,bod,no2,no3-n( nitrat )NH-3(
amonia), tembaga, besi, timbal, seng, fosfat, sulfat dan besi dan factor ketiga
adalah faktor Biolgi yakni coli form, coli tinja dan makrobiologi.
Faktor Fisika artinya
dapat dilihat secara langsung melalui fisika air seperti tingkat kekeruhan yang
disebabkan oleh adanya bahan organik dan non organik yang terkandung dalam air seperti
lumpur dan bahan2 lainnya yang dihasilkan oleh buangan industry. Temperatur air
naik akan menyebabkan turunnya kader oksigen terlarut dalam air.kadar oksigen
dalam air terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Selanjutnya warna
air ditimbulkan oleh adanya organism sedangkan Sold ( zat padat ) kandungan zat
padat menimbulkan bau, zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air.
Sementara itu faktor kimia sebahagian berasal dari alam
secara ilmiah, dan sebagai berasal dari kontribusi aktipitas mahlih
hidup.beberapa senyawa kimia yang terdapat dalam air dapat dianalisa dengan
beberapa parameter kualitas air antara lain PH, DO ( disolved oksigent )
artinya semakin banyak jumlah DO dalam air maka secara otomatis kualitas air
semakin baik. BOD (biologikal oxigent demand). Bod,do dan cod saling
berhubungan dimana bod adalah banyaknya oxigent yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang ada dalam air secara
biologi sementara Cod(chemikal oxigent demand.cod,bod dan do saling berhubungan
dan saling berpengaruh. Cod merupakan banyaknya oxigent yang dibutuhkan untuk
mengoxidasi bahan organik secara kimia.
Kesadahan yaitu keadaan air yang tinggi turut menumbang dan
mempengaruhi kualitas air bersih disebabkan adanya residu yang terlampau
tinggi. Senyawa kimia yang beracun. Senyawa ini sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh manusia.contohnya air yang mengandung arsen (as) dapat menyebabkan
keracunan. Zat besi ( fe) dalam air dapat menimbulkan rasa dan bau logam.
Faktor Biologi adalah organisme kikro biasanya terdapat
dalam air permukaan, tetapi pada umumnya tidak terdapat pada kebanyakan air
tanah,karena penyaringan oleh aquaper organisme yang paling dikenal adal
bakteri.
“Bakteri adalah sesuatu yang tidak nampak secara kasat mata
akan tetapi dapat menimbulkan penyakit, atau sering disebut dengan
patogen.bakteri ini hanya dapat dilihat dengan alat bantu yaitu microscope” jelasnya.
Di Kabupaten Lombok Tengah Dinas Lingkungan telah melakukan
pemantauan di 10 lokasi dan 12 titik. Sungai yang di pantau kualitas air antara
lain, Sungai Leneng, titik pantau 1 dan Sungai Gerenrtuk titik pantau 2. Sungai
Puyung titik pantau 1(tengah) dan Bendungan Batu Tulis ( Hilir ) 2. Sungai Manhal,
Sungai Bonter/Srigangga, Sungai Semparu,
Sungai Kraning, Sungai Lajut, Sungai Surabaya, Bendungan Batujai, Bendungan Muncan,
“Dari hasil pemeriksaan kita terhadap kualitas air sungai
tersebut adalah rata-rata cemar ringan” ungkapnya.
Apa penyebabnya ?, Rahadian mengatakan perilaku masyarakat
masih buang sampah di kali. Selain itu masyarakat masih melakukan Buang Air Besar
( BAB ) dikali bukan itu saja masyarakat suka membuang pampers
di Kali dan mobil pengurasan WC membuang limbanya ke sungai
Untuk mencegah hal itu maka diperlukan kesadaran dari
masyarakat tanpa adanya kesadaran masyarakat maka apapun yang menjadi harapan
dan tujuan pemerintah tidak akan pernah terwujud. ‘Salah satu upaya kita untuk
mengatasi masalah itu adalah dengan memberdayakan masyarakat sendiri yakni
dengan membentuk komunitas seperti Komunitas
Masyarakat Peduli Sungai ( KMPS ) kerja sama dengan Balai Wilayah Sungai ( BWS
). Selain itu pembuatan jamban keluarga ( Jaga ). Kita himbau kepada masyarakat
agar jangan buang sampah di Kali, Jangan Buang Air Besar ( BAB ) di kali dan
jangan sekali kali buang pampers di Kali atau sungai” jelasnya. Am
Via
Berita NTB
Posting Komentar