Sosial Ekonomi
Derita Hidup Bocah 2 Tahun Yang Buta dan Lumpuh.
Bertahan Hidup Dengan Mengemis, Bicara Masih Gagu
L. Amrillah
Demi bertahan hidup apapun akan dilakukan. Kemiskinan telah
memupus asa meraih mimpi. Asa itu masih menggelayut diawang awang sementara
hidup menuntut kita untuk terus mengejar mimpi itu dengan sekuat tenaga. Seperti
itulah yang mungkin dirasakan oleh Jane (8) warga Jiken desa Rarang Kabupaten
Lombok Timur. Kemiskinan yang dialaminya telah membuat mimpi Jane menjadi guru
menjadi terpupus. Kemiskinan pula yang membuatnya harus lumpuh dan tidak bisa
melihat karena ketiadaan dana untuk berobat ke dokter ataupun spesialis. Kini untuk
dapat bertahan hidup bersama dengan ayahnya, Jane harus mengadahan tangan
meminta minta ke setiap orang yang peduli dengan nasipnya.
Orang tua Jane, Amaq Marisah mengaku sudah berupaya sekuat
tenaga agar anaknya bisa tumbuh normal seperti anak anak kebanyakan. Kebutaan Jane
berawal ketika dia mengalami demam tinggi. Suhu tubuhnya tinggi namun sang Ayah
hanya membawanya ke dukun karena tidak ada uang untuk berobat ke dokter. Sembari
mengumpulkan uang untuk biaya berobat ke dokter, diapun terus berusaha mencari
uang untuk menyembuhkan anaknya namun demam tinggi tidak turun sampai akhirnya
Jane tidak melihat alias buta. Selain itu pergelangan kaki Jane seakan tidak
berfungsi. Kakinya lemas dan tidak bisa berdiri. Diapun akhirnya divonis
lumpuh. Berbagai upaya dilakukan untuk menyembuhkan Jane baik melalui
pengobatan alternatif maupun di bawa ke dokter. “Oleh dokter menyarankan saya
untuk mencari pengobatan alternatif atau dukun” kata Amaq Marisah yang ditemui
saat mengemis di Kantor Bupati Lombok Tengah kemarin.
Dampak lain yang dirasakan memilukan bagi orang tuanya
adalah, Jane tidak bisa bicara dengan baik dan benar. Bicaranya gagu meskipun
lantang, yang mengerti bahasanya hanya orang tuanya saja. “Dia belum bisa
ngomong benar, masih terbata bata” kata Amaq Marisah.
Amaq Marisah memang bukan warga Lombok Tengah namun sesekali
di mencari sedekah ke warga maupun PNS di Lombok Tengah. Dia mengaku belum
pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. “belum ada bantuan dari
pemerintah” ungkapnya.
Kini Jane yang sudah ditinggal ibunya selama lamanya sejak
berumur 2 tahun itu, pasrah akan nasip yang menimpanya. Inilah saatnya kita
menunjukkan rasa empati dan tenggang rasa kepada bocah dan keluarganya. Haruskah
kita membiarkan Jane menanggung penderitaanya seorang diri. Dibutuhkan uluran
tangan dan kasih sayang dari orang orang yang mencintainya. xx
Via
Sosial Ekonomi
Posting Komentar