Politik dan Hukum
Yang Paling Kecewa Saat Pemilu Datang
Lombok Tengah, (7/4). Pesta Demokrasi Pemilihan Umum boleh saja menjadi pestanya seluruh rakyat Indonesia karena saat itulah mereka akan menentukan siapakah pemimpin mereka 5 tahun kedepan. Namun tahukah anda, siapakah yang paling kecewa setiap kali datang pesta demokrasi berupa pemilu itu ?. Yang paling kecewa, kesal, dan benci adalah Pohon. Karena setiap kali pemilu datang, batangnya di paku, dahannya di patahkan, daunnya dirontokkan oleh oknum Caleg
maupun tim sukses mereka yang memasang atribut partai ataupun gambar Caleg itu sendiri.
Hampir setiap pohon yang berada di seluruh ruas jalan dipasangin poto ataupun atribut partai. mereka bahkan tidak memasang satu caleg atau satu partai di pohon itu namun sampai belasan poto ataupun atribut partai.
Sampai saat ini tidak satupun dari Caleg yang mengaku bersalah kepada pohon yang telah diperlakukannya dengan kejam itu. "Seharunya caleg itu minta maaf kepada pohon itu, mereka telah memperlakukannya dengan kejam, ditonjok paku, ditebang, akibatnya pertumbuhannya menjadi terganggu" kata pemerhati lingkungan Lukman di Praya.
Dia mengatakan seharusnya pohon tidak menajdi alat azas manfaat oleh oknum caleg atau parpol tersebut. jika memang mengakui dirinya sebagai caleg yang mampu maka harusnya membeli bambu untuk dipasang di jalan tanpa memasangnnya di pohon. "banyak pohon yang mati karena setiap ada pesta demokrasi seperti pemilu, pilpres maupun pilkada, pohon selalu jadi korban" jelasnya. (SS01)
maupun tim sukses mereka yang memasang atribut partai ataupun gambar Caleg itu sendiri.
Hampir setiap pohon yang berada di seluruh ruas jalan dipasangin poto ataupun atribut partai. mereka bahkan tidak memasang satu caleg atau satu partai di pohon itu namun sampai belasan poto ataupun atribut partai.
Sampai saat ini tidak satupun dari Caleg yang mengaku bersalah kepada pohon yang telah diperlakukannya dengan kejam itu. "Seharunya caleg itu minta maaf kepada pohon itu, mereka telah memperlakukannya dengan kejam, ditonjok paku, ditebang, akibatnya pertumbuhannya menjadi terganggu" kata pemerhati lingkungan Lukman di Praya.
Dia mengatakan seharusnya pohon tidak menajdi alat azas manfaat oleh oknum caleg atau parpol tersebut. jika memang mengakui dirinya sebagai caleg yang mampu maka harusnya membeli bambu untuk dipasang di jalan tanpa memasangnnya di pohon. "banyak pohon yang mati karena setiap ada pesta demokrasi seperti pemilu, pilpres maupun pilkada, pohon selalu jadi korban" jelasnya. (SS01)
Posting Komentar