Berita NTB
L.Amrillah
Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kini tengah berbahagia. Untuk kedua kalinya pemda Lombok Tengah berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Yang menarik WTP yang diperolehnya kali ini adalah WTP murni dengan memperoleh kenaikan pangkat bintang empat atau Jendral. Keberhasilan meraih peredikat WTP murni tidak lepas dari kerja keras yang ditunjukkan oleh seluruh jajaran satuan pelayanan masyarakat Lombok Tengah. SKPD dinilai sangat memiliki andil besar dalam mempertahankan WTP tersebut. “Mereka punya andil yang besar dalam meraih WTP” kata Sekda Loteng H.L.Supardan di ruang kerjanya kamis.
Sekda menilai kerja keras yang ditunjukkan SKPD dalam mengelola keuangan dengan baik dan akuntabel membuat BPK RI menghadiahkan dana sekitar Rp. 75 milyar. Dana tersebut nantinya akan diberikan sepenuhnya untuk belanja public. “Tidak ada untuk belanja pegawai, semua untuk belanja public, mudah mudahan ada tambahan menjadi Rp.100 milyar” harap sekda.
Memang secara umum semua SKPD berjasa dengan hadirnya WTP kedua di Lombok Tengah. Namun ada satu pejabat yang tentunya kita tidak menutup mata akan keberhasilannya menangani masalah aset yakni Kabag Aset Drs. Muhammad. Kita semua termasuk saya sendiri memang terlambat menyadari bagaimana pentingnya sosok Muhammad tersebut dalam mengelola dan menangani masalah aset yang menjadi factor penentu keberhasilan Loteng meraih WTP itu sendiri. Jika berkaca dengan daerah lain, kegagalan mendapatkan WTP sepertihalnya Lotim, Sumbawa itu karena pengelolaan dan penanganan aset yang belum maksimal. Dua kali Lombok Tengah berhasil meraih WTP secara berturut turut. Sentuhan tangan dingin seorang Muhammad telah mampu menutup rapat mulut orang orang yang pesimis Loteng akan meraih WTP lagi. Oleh karena itu sangatlah wajar kalau kemudian Bupati memberikan penghargaan kepada Drs. Muhammad berupa promosi jabatan ke eselon II termasuk juga promosi kepada para Kasubag dan stafnya itu.
Poromosi jabatan Kabag Aset ke eselon II mendapat dukungan dari beberapa kabag dan pejabat seselon II. “Dia memang sangat berjasa, kalau tidak Karena kabag Aset maka akan sulit kita raih walaupun memang SKPD yang lain juga berjasa” kata salah seorang pejabat eselon II.
Wajar memang jika dia mendapat promosi sebab pangkat dan golongannya sudah cukup tinggi. Di jajaran Kabag dia termasuk salah satu pejabat yang cukup senior dibandingkan pejabat lainnya di Sekretariat Daerah.
Jika memang akan dipromosikan ke eselon II akan kemanakah dia berlabuh ?. Ada banyak pengalaman kerja di masing masing SKPD termasuk pernah menjadi Kabid di Disperindag.
Saya sendiri masih teringat bagaimana kerja kerasnya bagian Aset dalam melakukan invetarisir data aset masing masing SKPD. Tidak hanya pagi, sore bahkan hingga malam SKPD berkerja keras menuntaskan masalah asetnya. Pusat pelaporan data aset masing masing SKPD tidak tentu tempatnya. Kadang di ruang rapat utama kadang juga di ruang press room. Kalau di ruang rapat utama ada acara pindah ke ruang press room, kalau ada acara di press room pindah ke tempat lain. Seharusnya ada ruang khusus untuk melakukan invetarisasi data dan pusat pelaporan data base aset itu sendiri.
Selama ini pemda Lombok Tengah kerap memberikan penghargaan hebat kepada putra putri anak Lombok Tengah. Sebut saja peraih olimpiade Sains internasional Abdul Hafiz, selain itu juara MTQ tingkat provinsi saja meraih hadiah umroh padahal kalau bicara hadiahnya tidak sampai Rp.75 miliar seperti halnya hadiah yang diperoleh Pemda Loteng dengan keberhasilan meraih opini WTP itu sendiri.
Sekarang tinggal kita tunggu apakah nanti Bupati dan Wabup akan memberikan penghargaan atas keberhasilannya meraih WTP atau tidak ita tunggu saja. Namun yang pasti bagi seluruh pejabat yang mendapatkan prestasi dan berjasa bagi daerahnya maka tidak salah jika diberikan pernghargaan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas prestasi mengharumkan nama baik. xx
Loteng Dapat Pangkat Jendral, SKPD Beradil Besar Raih WTP
L.Amrillah
Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kini tengah berbahagia. Untuk kedua kalinya pemda Lombok Tengah berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Yang menarik WTP yang diperolehnya kali ini adalah WTP murni dengan memperoleh kenaikan pangkat bintang empat atau Jendral. Keberhasilan meraih peredikat WTP murni tidak lepas dari kerja keras yang ditunjukkan oleh seluruh jajaran satuan pelayanan masyarakat Lombok Tengah. SKPD dinilai sangat memiliki andil besar dalam mempertahankan WTP tersebut. “Mereka punya andil yang besar dalam meraih WTP” kata Sekda Loteng H.L.Supardan di ruang kerjanya kamis.
Sekda menilai kerja keras yang ditunjukkan SKPD dalam mengelola keuangan dengan baik dan akuntabel membuat BPK RI menghadiahkan dana sekitar Rp. 75 milyar. Dana tersebut nantinya akan diberikan sepenuhnya untuk belanja public. “Tidak ada untuk belanja pegawai, semua untuk belanja public, mudah mudahan ada tambahan menjadi Rp.100 milyar” harap sekda.
Memang secara umum semua SKPD berjasa dengan hadirnya WTP kedua di Lombok Tengah. Namun ada satu pejabat yang tentunya kita tidak menutup mata akan keberhasilannya menangani masalah aset yakni Kabag Aset Drs. Muhammad. Kita semua termasuk saya sendiri memang terlambat menyadari bagaimana pentingnya sosok Muhammad tersebut dalam mengelola dan menangani masalah aset yang menjadi factor penentu keberhasilan Loteng meraih WTP itu sendiri. Jika berkaca dengan daerah lain, kegagalan mendapatkan WTP sepertihalnya Lotim, Sumbawa itu karena pengelolaan dan penanganan aset yang belum maksimal. Dua kali Lombok Tengah berhasil meraih WTP secara berturut turut. Sentuhan tangan dingin seorang Muhammad telah mampu menutup rapat mulut orang orang yang pesimis Loteng akan meraih WTP lagi. Oleh karena itu sangatlah wajar kalau kemudian Bupati memberikan penghargaan kepada Drs. Muhammad berupa promosi jabatan ke eselon II termasuk juga promosi kepada para Kasubag dan stafnya itu.
Poromosi jabatan Kabag Aset ke eselon II mendapat dukungan dari beberapa kabag dan pejabat seselon II. “Dia memang sangat berjasa, kalau tidak Karena kabag Aset maka akan sulit kita raih walaupun memang SKPD yang lain juga berjasa” kata salah seorang pejabat eselon II.
Wajar memang jika dia mendapat promosi sebab pangkat dan golongannya sudah cukup tinggi. Di jajaran Kabag dia termasuk salah satu pejabat yang cukup senior dibandingkan pejabat lainnya di Sekretariat Daerah.
Jika memang akan dipromosikan ke eselon II akan kemanakah dia berlabuh ?. Ada banyak pengalaman kerja di masing masing SKPD termasuk pernah menjadi Kabid di Disperindag.
Saya sendiri masih teringat bagaimana kerja kerasnya bagian Aset dalam melakukan invetarisir data aset masing masing SKPD. Tidak hanya pagi, sore bahkan hingga malam SKPD berkerja keras menuntaskan masalah asetnya. Pusat pelaporan data aset masing masing SKPD tidak tentu tempatnya. Kadang di ruang rapat utama kadang juga di ruang press room. Kalau di ruang rapat utama ada acara pindah ke ruang press room, kalau ada acara di press room pindah ke tempat lain. Seharusnya ada ruang khusus untuk melakukan invetarisasi data dan pusat pelaporan data base aset itu sendiri.
Selama ini pemda Lombok Tengah kerap memberikan penghargaan hebat kepada putra putri anak Lombok Tengah. Sebut saja peraih olimpiade Sains internasional Abdul Hafiz, selain itu juara MTQ tingkat provinsi saja meraih hadiah umroh padahal kalau bicara hadiahnya tidak sampai Rp.75 miliar seperti halnya hadiah yang diperoleh Pemda Loteng dengan keberhasilan meraih opini WTP itu sendiri.
Sekarang tinggal kita tunggu apakah nanti Bupati dan Wabup akan memberikan penghargaan atas keberhasilannya meraih WTP atau tidak ita tunggu saja. Namun yang pasti bagi seluruh pejabat yang mendapatkan prestasi dan berjasa bagi daerahnya maka tidak salah jika diberikan pernghargaan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas prestasi mengharumkan nama baik. xx
Via
Berita NTB
Posting Komentar