Gubernur : NTB Potensi Pariwisata Yang Menjanjikan
![]() |
Dr TGH. M. Zainul Majdi |
MATARAM,(sasambonews),- Perhatian
media terhadap dinamika pembangunan dan kemajuan yang dicapai pemerintah
provinsi NTB tampak semakin nyata. Ini dibuktikan dengan undangan khusus kepada
Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi, untuk menceritakan secara gamblang
kondisi, potensi, dan prioritas pembangunan Provinsi NTB, dalam Program Untukmu
Indonesiaku, oleh PT. Tempo Inti Media Harian, selasa sora (3 Juni 2014), di
Wisma Penta Jalan Kebon Sirih nomor 65 Jakarta Pusat.
Dalam beberapa segmen acara tersebut, seluruh potensi dan program Pemerintah Provinsi NTB hampir seluruhnya dibicarakan. Dengan alur suasana dialog yang hangat dan santai, Gubernur NTB didampingi oleh host acara sekaligus Pimred TV. Tempo, Wahyu Muryadi, juga bersama Lina Sujud, memaparkan potensi pariwisata yang menjanjikan di NTB, beserta tantangan yang dihadapi dalam pengembangannya kedepan.
Promosi wisata, penataan destinasi, hingga akses menuju lokasi wisata dipaparkan. Selain pengembangan pariwisata yang konvensional, potensi untuk menarik kunjungan wisatawan dari timur tengah dengan konsep family tourism, juga menjadi salah satu perhatian yang diutarakan Gubernur yang berhasil mengantarkan Provinsi NTB meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian tiga tahun berturut dari BPK RI, terhadap laporan keuangan pemerintah daerah Provinsi NTB.
Menyinggung pengembangan kawasan wisata mandalika yang dilaksanakan oleh PT. BTDC di Kabupaten Lombok Tengah, Majdi menjelaskan bahwa konsep wisata yang dikembangkan adalah green tourism. “Pengelolaan pariwisata yang dikembangkan betul-betul memiliki perspektif lingkungan” ujarnya.
Lebih lanjut, sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang terbesar kedua pembentukan PDRB Provinsi NTB, dalam bentuk jasa, perdagangan, hotel, dan restoran.
Tak ketinggalan komoditas unggulan daerah seperti padi, sapi, rumput laut, mutiara laut selatan, perikanan, kakao, kopi robusta, madu, dan susu kuda liar, menjadi bahan perbincangan menarik dalam acara tersebut.
Ditanya mengenai kondisi kesehatan dan pendidikan, Gubernur mengakui bahwa sektor ini memiliki peran yang sangat besar terhadap kualitas pembangunan. Oleh karenanya, dua sektor ini senantiasa menjadi perhatian dan prioritas dalam pembangunan NTB kedepan. Untuk sektor kesehatan, Pemerintah Provinsi NTB memiliki strategi program posyandu bersaing, sebab posyandu merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan masyarakat, ungkapnya.
Sedangkan untuk sektor pendidikan, selain beberapa program yang telah cukup berhasil dilaksanakan, seperti angka buta aksara nol (absano), angka drop out nol (adono), beasiswa bagi siswa miskin dan siswa berprestasi, konsistensi pengalokasian anggaran pendidikan dalam APBD minimal 20%, kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam upaya memajukan dunia pendidikan di NTB juga akan terus diikhtiarkan.
(pr)
Dalam beberapa segmen acara tersebut, seluruh potensi dan program Pemerintah Provinsi NTB hampir seluruhnya dibicarakan. Dengan alur suasana dialog yang hangat dan santai, Gubernur NTB didampingi oleh host acara sekaligus Pimred TV. Tempo, Wahyu Muryadi, juga bersama Lina Sujud, memaparkan potensi pariwisata yang menjanjikan di NTB, beserta tantangan yang dihadapi dalam pengembangannya kedepan.
Promosi wisata, penataan destinasi, hingga akses menuju lokasi wisata dipaparkan. Selain pengembangan pariwisata yang konvensional, potensi untuk menarik kunjungan wisatawan dari timur tengah dengan konsep family tourism, juga menjadi salah satu perhatian yang diutarakan Gubernur yang berhasil mengantarkan Provinsi NTB meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian tiga tahun berturut dari BPK RI, terhadap laporan keuangan pemerintah daerah Provinsi NTB.
Menyinggung pengembangan kawasan wisata mandalika yang dilaksanakan oleh PT. BTDC di Kabupaten Lombok Tengah, Majdi menjelaskan bahwa konsep wisata yang dikembangkan adalah green tourism. “Pengelolaan pariwisata yang dikembangkan betul-betul memiliki perspektif lingkungan” ujarnya.
Lebih lanjut, sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang terbesar kedua pembentukan PDRB Provinsi NTB, dalam bentuk jasa, perdagangan, hotel, dan restoran.
Tak ketinggalan komoditas unggulan daerah seperti padi, sapi, rumput laut, mutiara laut selatan, perikanan, kakao, kopi robusta, madu, dan susu kuda liar, menjadi bahan perbincangan menarik dalam acara tersebut.
Ditanya mengenai kondisi kesehatan dan pendidikan, Gubernur mengakui bahwa sektor ini memiliki peran yang sangat besar terhadap kualitas pembangunan. Oleh karenanya, dua sektor ini senantiasa menjadi perhatian dan prioritas dalam pembangunan NTB kedepan. Untuk sektor kesehatan, Pemerintah Provinsi NTB memiliki strategi program posyandu bersaing, sebab posyandu merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan masyarakat, ungkapnya.
Sedangkan untuk sektor pendidikan, selain beberapa program yang telah cukup berhasil dilaksanakan, seperti angka buta aksara nol (absano), angka drop out nol (adono), beasiswa bagi siswa miskin dan siswa berprestasi, konsistensi pengalokasian anggaran pendidikan dalam APBD minimal 20%, kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam upaya memajukan dunia pendidikan di NTB juga akan terus diikhtiarkan.
(pr)
Posting Komentar