Berita NTB
Wagub Buka Seminar Pendewasaan Usia Perkawinan
H. Muh. Amin, SH, MSi |
MATARAM,
(sasambonews). Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi membuka secara resmi
kegiatan Seminar Sehari Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), di Hotel Grand Legi
Mataram, Senin(02/06).
Kegiatan ini bertujuan membangun pengertian, pemahaman serta komitmen para pemangku kepentingan dan mitra kerja tentang PUP. Serta, menyamakan persepsi terkait program pendewasaan usia perkawinan (PUP) bagi pengambil kebijakan di daerah.
Seminar PUP diikuti 150 peserta dari kabupaten/kota se-NTB yang merupakan unsur pemerintah daerah, jajaran TP PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan lembaga swadaya masyarakat.
Kegiatan terselenggara atas kerjasama TP PKK Provinsi NTB, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (BP3AKB), Dinas Kesehatan, BKKBN dan AIPD - AusAID. Turut hadir Kepala BKKBN Pusat Prof. Fasli Jalal, Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi, sejumlah pejabat BKKBN Pusat dan pejabat lingkup Pemprov. NTB.
Wagub mengatakan, di NTB pernikahan pada usia dini masih tergolong tinggi, yaitu masih di atas rata-rata nasional sebesar 2,6 persen. Secara umum, penyebab pernikahan usia dini di NTB dipengaruhi beberapa faktor, yakni faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi. Faktor- menjadi tantangan ke depan yang harus segera dicarikan solusinya agar angka pernikahan pada usia dini dapat ditekan.
"Harapan saya terbesar adalah kebersamaan kita semua untuk membangun pengertian, pemahaman, serta komitmen pemangku kepentingan dan mitra kerja, tentang pendewasaan usia perkawinan ini" kata wagub.
Wagub memandang kegiatan Seminar Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) memiliki makna strategis. Hal ini sebagai upaya sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait berbagai masalah yang ditimbulkan akibat pernikahan pada usia dini. Selain itu, pelaksanaan seminar juga diharapkan dapat menghasilkan rumusan sebagai rekomendasi yang akan diusulkan kepada pemerintah, untuk meninjau dan merivisi kembali Undang-Undang Perkawinan, khususnya terkait usia perkawinan.
(pr)
Kegiatan ini bertujuan membangun pengertian, pemahaman serta komitmen para pemangku kepentingan dan mitra kerja tentang PUP. Serta, menyamakan persepsi terkait program pendewasaan usia perkawinan (PUP) bagi pengambil kebijakan di daerah.
Seminar PUP diikuti 150 peserta dari kabupaten/kota se-NTB yang merupakan unsur pemerintah daerah, jajaran TP PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan lembaga swadaya masyarakat.
Kegiatan terselenggara atas kerjasama TP PKK Provinsi NTB, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (BP3AKB), Dinas Kesehatan, BKKBN dan AIPD - AusAID. Turut hadir Kepala BKKBN Pusat Prof. Fasli Jalal, Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi, sejumlah pejabat BKKBN Pusat dan pejabat lingkup Pemprov. NTB.
Wagub mengatakan, di NTB pernikahan pada usia dini masih tergolong tinggi, yaitu masih di atas rata-rata nasional sebesar 2,6 persen. Secara umum, penyebab pernikahan usia dini di NTB dipengaruhi beberapa faktor, yakni faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi. Faktor- menjadi tantangan ke depan yang harus segera dicarikan solusinya agar angka pernikahan pada usia dini dapat ditekan.
"Harapan saya terbesar adalah kebersamaan kita semua untuk membangun pengertian, pemahaman, serta komitmen pemangku kepentingan dan mitra kerja, tentang pendewasaan usia perkawinan ini" kata wagub.
Wagub memandang kegiatan Seminar Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) memiliki makna strategis. Hal ini sebagai upaya sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait berbagai masalah yang ditimbulkan akibat pernikahan pada usia dini. Selain itu, pelaksanaan seminar juga diharapkan dapat menghasilkan rumusan sebagai rekomendasi yang akan diusulkan kepada pemerintah, untuk meninjau dan merivisi kembali Undang-Undang Perkawinan, khususnya terkait usia perkawinan.
(pr)
Via
Berita NTB
Posting Komentar