Opini
Menyoroti Sepak Terjang Para Peminat Cabup-Cawabup 2015-2020 (bagian 1)
Ada Yang Sesumbar,
Ada Yang Wait And See
Pemilihan
Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah tingga setahun lagi namun demikian
tahapan pemilu diperkirakan mulai dilakukan Januari mendatang. Lalu bagaimana respon para peminat Calon
Bupati dan Wakil Bupati Loteng ?.
L. Amrillah |
Pemilihan kepala
daerah Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah tinggal 1 tahun lagi namun
demikian suhu perpolitikan Lombok Tengah mulai meningkat seiring dengan
sejumlah statmen di media masa yang siap sebagai penantang incumbent. Pernyataan
atapun statmen bernada menantang sudah menyeruak ke permukaan seiring semakin
dekatnya pelaksanaan pilkada.
Mesipun belum
ada calon resmi yang ditetapkan oleh KPUD namun para peminat sudah mulai bermuculan
dan tidak sedikit dari para peminat tersebut mengaku sudah menyiapkan amunisi
bahkan juga tim sukses bayangannya.
Sejauh ini
baru beberapa nama disebut sebut siap meramaikan bursa pilkada Loteng 2015
mendatang diantaranya Ruslan Turmuzi. Politisi PDIP itu termasuk orang yang
paling pertama menyatakan siap menantang incumben pada pilkada mendatang bahkan
jauh hari sudah menyatakan kesiapannya. Selain itu ada mantan politisi PDIP
Mariadi juga sudah menyatakan kesiapannya merebut DR 1V itu. Ketua Forum Kepala
Desa Loteng pun tidak mau ketinggalan. Diapun siap meramaikan bursa pilkada
nanti. Termasuk juga yang menyatakan kesiapannya adalah Incumben H.M.Suhaimi
Ismy dan H.L.Normal Suzana
Sementara sejumlah
nama yang belum terdengar pernyataannya di media masa antara lain, mantan
Bupati Loteng H.L.Wiratmaja santer disebut bakal maju melalui jalu perseorangan
meski belakangan terdengar batal maju. Muncul juga nama H.L.Suprayatno alias
Gde Drip. Mantan Wabup itu kini sudah menyiapkan amunisi dan pasukannya
meskipun belum ada pernyataan resminya di publik. Ada juga nama Mantan Wakil
Ketua DPRD Loteng L.Fathul Bahri. Modal keberanian mencalonkan diri di DPRD
Provinsi meski baru satu periode di Lombok Tengah menjadi salah satu modal kuat
akan legitimasi masyarakat terlebih lagi perolehan suaranya mencapai hampir 15
ribu. Nah samar samar juga terdengar nama putra mantan Bupati Loteng
H.L.Srigde, Kolonel Lalu Rudi Irham Srigde SH, Msi, termasuk juga nama mantan Kakanwil
Depag NTB yang kini menjadi Anggota DPD
RI H.L.Shaimi Ismy. Mantan Anggota DPRD Loteng yang kini menjadi anggota DPRD
Provinsi dan juga mantan calon Bupati Loteng H.L.Gde Sakti Amir Murni juga
bakal menantang kembali incumben untuk kedua kalinya dan terakhir ada nama
mantan Ketua KPUD Loteng yang kini menjadi Ketua Bawaslu NTB M.Khuwailid siap
tampil mewakili generasi muda menjadi penantang para calon generasi tua itu.
Sebenarnya meskipun
masih malu malu menyatakan kesiapannya namun dibelakang layar, skenario perang
sudah disiapkan secara diam diam oleh para peminat kursi Loteng satu itu.
Secara matematis
jumlah calon Bupati dan Wakil Bupati Loteng bisa mencapai 10 calon bahkan lebih
jika mengacu dari pilkada 2010-2015 lalu dimana 9 calon Bupati dan Wakil Bupati
baik melalui partai maupun perseorangan atau independen.
Di parlemen
Gajah Mada sendiri sejumlah partai sudah bisa mengusung calon meskipn harus
berkoalisi. Kecuali Golkar dengan 8 kursi yang menjadi batas minimal mengusung
calon, Partai Gerindra membutuhkan 2 kursi untuk bisa mengusung, Partai
Demokrat dengan 5 kursi hanya butuh 3 kursi diparlemen. PKB 5 kursi dan butuh 3
kursi bisa mengusung calon, Partai Nasdem dengan 4 kursi tinggal membutuhkan 4
kursi lagi namun demikian tentu cost politiknya lebih besar ketimbang
menggunakan jalur perseorangan. Lalu siapakah yang bakal menggunakan jalur
persoarangan, tentu sudah pasti para peminat yang tidak memiliki kursi di
parlemen. Sederet nama calon yang bakal menggunakan kendaraan independen antara
lain Kolonel L.Rudi Irham, M.Khuwailid, H.L.Suprayatno dikabarkan akan
menggunakan kendaraan politik Partai Gerindra ataupun jika tidak menggunakan
kendaraan independen termasuk sejumlah kepala desa bakal menggunakan jalur
perseorangan.
Sementara itu
Bupati Lombok Tengah H.M.Suhaili ketika ditanya soal kesiapannya menjadi calon
bupati untuk periode kedua menyatakan kesiapannya. Dia bahkan secara terang
terangan menyatakan siap maju berpasangan dengan H.L.Normal Suzana. Alasannya paket
ini sudah dikenal dekat dengan masyarakat dan menilai sudah membangun Loteng ke
arah yang lebih baik lagi.
Suhaili
sendiri menamai paket Maiq Meres dengan istilah paket maut atau duet maut. “Ini
paket mau ataupun duet maut” tegasnya di bendungan Pengga beberapa waktu lalu.
Menurut ketua
DPD Golkar Loteng itu, dirinya siap mengabdikan diri kembali ke masyarakat
Loteng jika masih dipercaya lagi oleh masyarakat. “kalau dipercaya lagi kami
siap namun jika tidak saya kembali jadi masyarakat biasa” tegasnya.
Bagi Suhaili,
dirinya tidak mempermasalahkan gandengannya dan dari mana asalnya namun
demikian dia masih berharap bisa bergandengan lagi dengan H.L.Normal Suzana. “Dengan
siapapun saya siap, namun Suhaili-Normal adalah duet maut” sesumbarnya.
Sesumbar
H.M.Suhaili bisa saja benar adanya namun bisa saja hanya presurewar untuk
mematahkan semangat atau pesaing pesaingnya atau sebaliknya membuat para
pesaing lainnya bersemangat untuk mengalahkan incumben.
Secara matematis satu kali satu tetap akan menghasilkan satu,
namun di politik satu kali satu bisa menjadi 10. Jargon Maiq Meres memang sudah
sangat mengakar. Buah pemerintahannya juga sudah terlihat seperti halnya
inprastruktur namun itu tidak menjadi ukuran. Kita bisa berkaca dari Pileg 2014
dan juga Pilkada Lotim 2014 lalu..... apa saja yang bisa dipelajari dari
Pilkada Lotim dan Pileg 2014 ?. ikuti terus,,, broo.
Via
Opini
Posting Komentar