Politik dan Hukum
Rampas Sepeda Motor, Pelaku Minta Tebusan
ilustrasi |
LOMBOK TIMUR,
(sasambonews). Praktek tebus menebus sepeda motor curian bukan persoalan baru,
namun sudah semakin menggila. Tidak hanya di Lotim namun disejumlah daerah. Disinyalir
ada jaringan terstruktur dan kuat sehingga praktek semacam itu sulit diberantas
pihak kepolisian. Seperti yang terjadi rabu kemarin. Seroang warga Desa Majidi
Selong pada Rabu 6 Agustus 2014 kemarin di Lapangan Rambang, Sakra Kabupaten
Lombok Timur, (Lotim). Sepeda motor dan perhiasannya di rampas oleh orang tak
dikenal.
Menurut keterangan Korban Anwar kejadian berlangsung sekitar PKL 17:00 saat itu dirinya tengah serius mengajar istrinya menggunakan sepeda Motor, tiba-tiba dua orang tak dikenal menghampirinya dan memaksa mengambil konci kendaraannya dan perhiasan.
Begitu juga ditambahkan oleh Anwar, saat kejadian kedua perampok tersebut tidak membawa senjata tajam (sejam), namun saat hendak melakukan perlawanan salah satu diantara pelaku menyandra istrinya sambil mengancam, jika melawan atau berteriak maka pelaku tidak akan segan-segan untuk menyakiti istrerinya. Anwarpun saat itu tak mampu berbuat banyak.
Tak hanya itu saja, ke dua pelaku juga sempat meminta uang sebesar Rp 2000.000; kepada Anwar. Namun permintaan kedua pelaku perampokan tersebut tidak bisa dipenuhi oleh Anwar. Akibat tidak mampu memenuhi permintaan kedua perampok tersebut kemudian Anwarpun merelakan speda motornya yang baru dibeli tersebut dibawa kabur oleh kedua pelaku perampokan.
Kendati demikian sesaat Setelah kedua pelaku kabur membawa hasil rampokannya, Anwar beserta isterinyapun langsung berteriak memanggil rombongan keluarganya yang saat itu datang bersamanya untuk berlibur.
Dengan sigap, salah seorang keluarga Anwar dan beberapa Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang rutin berjaga di Lapangan Rambang, mengejar kedua pelaku. Namu sayang, mereka sudah terlambat dan kehilangan jejak pelaku pencurian.
Begitu juga di beberkan oleh Anwar, sebelum kedua pelaku perampokan kabur. Mereka sempat mengancam agar kejadian tersebut tidak dilaporkan kepihak yang berwajib.
Dan benar saja, hingga berita ini ditulis, ia belum menyambangi Polres Lotim untuk melapor. Melalui salah seorang yang ia kenal, sang pelaku siap mengembalikan motor tersebut dengan syarat tidak melapor polisi dan menyerahkan uang sebesar Rp 4.000.000; Anwar pun menyepakati syarat yang diminta Perampok tersebut.
Namun demikian sampai dengan saat ini Anwar belum memiliki uang sebesar yang diminta pelaku pencuri. Dan motor jenis Vario Injeksi miliknyapun masih ditahan oleh kedua pelaku perampokan. Bebernya.
Kasubagg Humas Polres Lombok Timur Iptu. I Komang Samia yang hendak di konfirmasi terkait soal perampasan kendaraan bermotor tersebut, tidak berhasil ditemui wartawan di ruangannya. (Ar)
Menurut keterangan Korban Anwar kejadian berlangsung sekitar PKL 17:00 saat itu dirinya tengah serius mengajar istrinya menggunakan sepeda Motor, tiba-tiba dua orang tak dikenal menghampirinya dan memaksa mengambil konci kendaraannya dan perhiasan.
Begitu juga ditambahkan oleh Anwar, saat kejadian kedua perampok tersebut tidak membawa senjata tajam (sejam), namun saat hendak melakukan perlawanan salah satu diantara pelaku menyandra istrinya sambil mengancam, jika melawan atau berteriak maka pelaku tidak akan segan-segan untuk menyakiti istrerinya. Anwarpun saat itu tak mampu berbuat banyak.
Tak hanya itu saja, ke dua pelaku juga sempat meminta uang sebesar Rp 2000.000; kepada Anwar. Namun permintaan kedua pelaku perampokan tersebut tidak bisa dipenuhi oleh Anwar. Akibat tidak mampu memenuhi permintaan kedua perampok tersebut kemudian Anwarpun merelakan speda motornya yang baru dibeli tersebut dibawa kabur oleh kedua pelaku perampokan.
Kendati demikian sesaat Setelah kedua pelaku kabur membawa hasil rampokannya, Anwar beserta isterinyapun langsung berteriak memanggil rombongan keluarganya yang saat itu datang bersamanya untuk berlibur.
Dengan sigap, salah seorang keluarga Anwar dan beberapa Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang rutin berjaga di Lapangan Rambang, mengejar kedua pelaku. Namu sayang, mereka sudah terlambat dan kehilangan jejak pelaku pencurian.
Begitu juga di beberkan oleh Anwar, sebelum kedua pelaku perampokan kabur. Mereka sempat mengancam agar kejadian tersebut tidak dilaporkan kepihak yang berwajib.
Dan benar saja, hingga berita ini ditulis, ia belum menyambangi Polres Lotim untuk melapor. Melalui salah seorang yang ia kenal, sang pelaku siap mengembalikan motor tersebut dengan syarat tidak melapor polisi dan menyerahkan uang sebesar Rp 4.000.000; Anwar pun menyepakati syarat yang diminta Perampok tersebut.
Namun demikian sampai dengan saat ini Anwar belum memiliki uang sebesar yang diminta pelaku pencuri. Dan motor jenis Vario Injeksi miliknyapun masih ditahan oleh kedua pelaku perampokan. Bebernya.
Kasubagg Humas Polres Lombok Timur Iptu. I Komang Samia yang hendak di konfirmasi terkait soal perampasan kendaraan bermotor tersebut, tidak berhasil ditemui wartawan di ruangannya. (Ar)
Posting Komentar