Nasional
MATARAM, sasambonews.com. Gubernur merasa prihatin terhadap jajanan anak-anak sekolah di hampir semua provinsi NTB yang tidak sehat dan meminta BPOM mengajak kepala sekolah, dan dinas terkait untuk mengkampanyekan keamanan, mutu dan gizi jajanan yang sehat untuk anak-anak di lingkungan sekolah, dan memberi penghargaan kepada sekolah yang sehat baik lingkungan maupun makanan yang tersedia di sekolah tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB HM Zainul Majdi juga meminta BPOM bekerjasama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berbicara mengenai keamanan pangan di Indonesia. “Menurut saya, di Indonesia ini, memperkuat fungsi BPOM bukan hanya dukungan-dukungan dari pemerintah tetapi juga kearifan budaya kita, penghayatan agama yang mengajarkan kita berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman”, ungkapnya.
Gubernur sangat mengapresiasi program kerja dari BPOM dan mendukung sebagai bentuk komitmen pemerintah mensejahterakan dan menyehatkan generasi penerus bangsa di Indonesia khususnya di provinsi NTB ini. Gubernur juga meminta adanya skala prioritas untuk keamanan dan kesehatan produksi dan distribusi bahan pangan masyarakat. Orang nomor satu NTB ini berharap BPOM punya otoritas yang sangat besar untuk menjaga supaya yang dimakan atau diminum orang Indonesia aman dalam jangka waktu yang panjang.
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menerima audiensi dari Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M. App. Sc., Ph.D yang didampingi oleh Deputi BPOM RI, Drs. Suratmono, Kepala Balai Besar POM Mataram, Drs. I Gde Nyoman Suandi, Apt., MM, Kepala Pusat Penyidikan BPOM, Hendra Siswadi, SH di ruang kerja Gubernur, Kamis (8/10).
Kepala BPOM RI, dalam kunjungannya menyampaikan maksud kedatangannya ke NTB dalam rangka melihat dan mengawasi secara langsung mutu bahan baku dari obat untuk pasien BPJS di pelayanan kesehatan masyarakat milik pemerintah seperti Rumah Sakit pemerintah dan instalasi farmasi dan puskesmas di kabupaten/ kota di NTB. “Kami ingin melihat dan menguji sampling bahan obat, karena BPJS khawatir, apakah biaya bahan baku yang ditekan berpengaruh atau tidak terhadap mutu obat yang dihasilkan,” ungkapnya.
Roy juga sedikit memaparkan keunggulan laboratotium milik Balai Besar POM di Mataram yang telah menguji fragmen DNA babi pada makanan, rujukan untuk barang bukti narkotik, uji cemaran logam untuk pangan dan menguji obat tradisional mengandung bahan kimia obat.
Lebih lanjut Roy memaparkan tentang rencana program empowerment yaitu memberdayakan masyarakat dalam hal pengawasan jajanan anak sekolah, Food Safety Masuk Desa (FSMD) di seluruh Indonesia. “Kami ingin menggerakkan desa-desa yang potensial dalam berperilaku hidup sehat yang melibatkan penduduk desa, karang taruna sampai organisasi PKK,” harapnya. Akan tetapi roy juga mengungkapkan kekhawatiran tentang pasar tradisional yang belum bebas dari bahan berbahaya dan tambang liar yang masih mengandung merkuri. Ipr
Gubernur: Jajanan Anak Anak Di NTB Belum Sehat
MATARAM, sasambonews.com. Gubernur merasa prihatin terhadap jajanan anak-anak sekolah di hampir semua provinsi NTB yang tidak sehat dan meminta BPOM mengajak kepala sekolah, dan dinas terkait untuk mengkampanyekan keamanan, mutu dan gizi jajanan yang sehat untuk anak-anak di lingkungan sekolah, dan memberi penghargaan kepada sekolah yang sehat baik lingkungan maupun makanan yang tersedia di sekolah tersebut.
![]() |
Gubernur Saat Bertemu Kepala BPOM Pusat |
Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB HM Zainul Majdi juga meminta BPOM bekerjasama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk berbicara mengenai keamanan pangan di Indonesia. “Menurut saya, di Indonesia ini, memperkuat fungsi BPOM bukan hanya dukungan-dukungan dari pemerintah tetapi juga kearifan budaya kita, penghayatan agama yang mengajarkan kita berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman”, ungkapnya.
Gubernur sangat mengapresiasi program kerja dari BPOM dan mendukung sebagai bentuk komitmen pemerintah mensejahterakan dan menyehatkan generasi penerus bangsa di Indonesia khususnya di provinsi NTB ini. Gubernur juga meminta adanya skala prioritas untuk keamanan dan kesehatan produksi dan distribusi bahan pangan masyarakat. Orang nomor satu NTB ini berharap BPOM punya otoritas yang sangat besar untuk menjaga supaya yang dimakan atau diminum orang Indonesia aman dalam jangka waktu yang panjang.
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menerima audiensi dari Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M. App. Sc., Ph.D yang didampingi oleh Deputi BPOM RI, Drs. Suratmono, Kepala Balai Besar POM Mataram, Drs. I Gde Nyoman Suandi, Apt., MM, Kepala Pusat Penyidikan BPOM, Hendra Siswadi, SH di ruang kerja Gubernur, Kamis (8/10).
Kepala BPOM RI, dalam kunjungannya menyampaikan maksud kedatangannya ke NTB dalam rangka melihat dan mengawasi secara langsung mutu bahan baku dari obat untuk pasien BPJS di pelayanan kesehatan masyarakat milik pemerintah seperti Rumah Sakit pemerintah dan instalasi farmasi dan puskesmas di kabupaten/ kota di NTB. “Kami ingin melihat dan menguji sampling bahan obat, karena BPJS khawatir, apakah biaya bahan baku yang ditekan berpengaruh atau tidak terhadap mutu obat yang dihasilkan,” ungkapnya.
Roy juga sedikit memaparkan keunggulan laboratotium milik Balai Besar POM di Mataram yang telah menguji fragmen DNA babi pada makanan, rujukan untuk barang bukti narkotik, uji cemaran logam untuk pangan dan menguji obat tradisional mengandung bahan kimia obat.
Lebih lanjut Roy memaparkan tentang rencana program empowerment yaitu memberdayakan masyarakat dalam hal pengawasan jajanan anak sekolah, Food Safety Masuk Desa (FSMD) di seluruh Indonesia. “Kami ingin menggerakkan desa-desa yang potensial dalam berperilaku hidup sehat yang melibatkan penduduk desa, karang taruna sampai organisasi PKK,” harapnya. Akan tetapi roy juga mengungkapkan kekhawatiran tentang pasar tradisional yang belum bebas dari bahan berbahaya dan tambang liar yang masih mengandung merkuri. Ipr
Via
Nasional
Posting Komentar