Pendidikan
Kasian Dong, Masa Siswa Belajar Dilantai
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Kondisi proses belajar mengajar siswa SDN 1 Bunjeruk sangat memprihatinkan. Seharusnya mereka akan mengeyam pendidikan dengan nyaman. Tapi sebaliknya malah mereka menimba ilmu dengan tidak wajar. Artinya mereka belajar dibawah dengan duduk bersila tanpa beralaskan apapun.
Buka hanya satu kelas saja yang tidak punya kursi dan meja belajar, melainkan tiga kelas, diantaranya kelas I, II dan III yang duduk dilantai mengenyam pendidikan.
Hal ini, membuat dua anggota dewan dari komisi yang berbeda merasa miris melihat kondisi anak yang belajar di lantai, tanpa ada kursi dan meja tempat duduknya.
Sehingga, Kamis (14/01) kemarin dua anggota dewan tersebut yakni anggota Komisi I DPRD Loteng Suhaimi dan Komisi IV DPRD Loteng Didik Arista mendatangi sekolah tersebut.
Dalam hal ini, Suhaimi meminta Dikpora segera mencari solusi terhadap persoalan tersebut. Dengan begitu, meraka tidak duduk dilantai lagi dalam mengenyam ilmu. “Kami minta Dikpora segera mencari solusi bagi SDN 1 Bunjeruk,” pintanya.
Menurutnya, terhadap kondisi sekolah seperti itu, ia menilai murni kesalahan dan kelalaian Dikpora dalam mendata sekolah yang masih memerlukan bantuan.
Artinya, kalau memang Dikpora serius mendata dan dimasukkan dalam data base, maka tidak akan terajadi ada sekolah yang masih kekurangan bangku dan meja belajar. “Kalau memang ada datanya, otomatis akan menjadi skala prioritas,” terangnya.
Terhadap persoalan ini, ia minta Dikpora segera memenuhi kebutuhan sekolah tersebut. “Kami beri deadline waktu selama tiga bulan, Dinas sudah harus menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.
Sementara, Didik Arista mengatakan, kalau memang ada keseriusan dan kepeduliannya dalam mengelola dunia pendidikan, maka tidak akan ada anak yang belajar di lantai.
Disatu sisi, dari keterangan sekolah tiap bulan mereka selalu kirim laporan bulanannya. Salah satu poin, mereka selalu melapor kondisi sekolah yang masih kekerungan meubeler. Namun, ironisnya pihak dinas hingga kini tidak pernah menanggapi permasalahan dan persoalan yang dihadapi sekolah. “Jadi apa artinya laporan bulannya dilaporkan, kalau hingga kini belum ada bentuk realisasinya,” ungkapnya.
Sehingga, terhadap persoalan ini ia minta Dinas segera membuat laporan dan mengusulkan ke Komisi IV. Sehingga, ada dasar Komisi IV untuk mempertimbangkan permasalah SDN 1 Bunjeruk tersebut. “Silahkan Dinas sampaikan ke Komisi IV terhadap persoalan ini,” tandasnya.
Sedangkan Kepala Dikpora Loteng H Idham Halid yang diwakili Kabid PMPTK H Tamrin mengatakan, terkait dengan laporan bulanan itu diserahkan ke UPT. Tapi, UPT tidak menyerahkannya ke Dinas. Dan biasanya mengendap di UPT, sehingga itu kemungkinan Dinas tidak tahu terhadap persoalan ini. “Kebiasan kalau laporan bulanan biasanya mengendap di UPT,” katanya.
Selain itu, kalau memang datanya sudah masuk dalam dapodik, otomatis Dinas tahu terhadap persoalan ini juga. Namun, terhadap persoalan ini nanti akan disampaikan ke Kepala Dinas dan Kabid Dikdas yang leding sektornya. “Kami minta terhadap sekolah, nanti apapun kebutuhannya juga silahkan sampaikan melalui UPT, nanti UPT yang akan sampaikan ke Dinas,” tandasnya.
Kepala UPT Jonggat Amril Fauzi membantah kalau tidak pernah menyampaikan laporan bulanan ke Dinas. “Semua laporan bulanan sudah kita sampaikan ke Dinas. Terhadap persoalan ini juga kami sudah melakukan pendataan dan melakukan evaluasi di tahun 2015,” ungkapnya. |dk
Via
Pendidikan
Posting Komentar