Berita NTB
Dr. Eka mengungkapkan, memasuki musim penghujan, masyarakat harus waspada terhadap perkembang biakan nyamuk Aedes Aegepty yang dapat menularkan penyakit demam berdarah. "Perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti hingga saat ini masih berhubungan erat dengan beberapa faktor, seperti kebiasaan masyarakat menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari, jauh dari prilaku hidup bersih dan sehat, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan penyimpanan air bersih yang lama hingga akhirnya dijadikan media untuk berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti.
Kepada seluruh masyarakat Loteng khususnya masyarakat yang tinggal di Kecamatan rawan Endemis DBD, himbaunya, harus waspada dengan penularan DBD karena tidak hanya iklim yang meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, tetapi pola hidup masyarakat yang jauh dari sehat juga menjadi faktor utama DBD."Bahkan kepedulian masyarakat sangat kami harapkan untuk ikut serta mensukseskan program 3M dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat dimulai dari lingkungan kita masing-masing. Dan Poging itu bukan pencegahan, melainkan untuk mencegah nyamuk tidak menular , karena jarak terbang nyamuk itu hannya 100 meter," ujar Dr. Eka. |rul
Nyamuk Aedes Aegipty Ngamuk, 4 Warga Positif DBD
Lombok Tengah, sasambonews.com. Empat warga Lombok Tengah (Loteng) yang ada di dua Kecamatan yakni dari Desa Montong Terep Kecamatan Praya dan dari Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Loteng, positif terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD).”Warga yang sudah positif ada 4 orang, sedangkan yang lainnya, setelah dilakukan pemeriksaan dinyatakan Negatif DBD dan hannya mengalami suspek saja,”terang Kepala Dinas Kesehatan Loteng Dr. Nurandini Eka Dewi Rabu kemarin.
Dr. Eka berharap, jumlah warga yang positif DBD tidak bertambah dan meminta kepada warga untuk memperhatikan kebersihan yakni dengan melaksanakan 3M, yaitu menutup bak penampungan air, menguras atau membersihkan bak penampungan air dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air.” Mudah – mudahan tidak bertambah. Dan kami menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan 3M,” ucapnya.
Untuk mengantisifasi perkembang biakan centik – centik Nyamuk Aedes Aegypti, Dinas Kesehatan Loteng telah membuat surat edaran yang ditujuan kepada seluruh Puskesmas se – Loteng terkait dengan langkah – langakah dan upaya penanganan BDB serta pencegahannya.”Untuk yang kepuskesmas sudah kita berikan surat edaran, sedangkan untuk yang langsung ke masyarakat Surat Edarannya akan di tandatangani Pak Bupati, yang nantinya akan diteruskan kepada seluruh masyarakat melalui jajaran Pemerintah Desa,” tutur Dr. Eka.
Dr. Eka mengungkapkan, memasuki musim penghujan, masyarakat harus waspada terhadap perkembang biakan nyamuk Aedes Aegepty yang dapat menularkan penyakit demam berdarah. "Perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti hingga saat ini masih berhubungan erat dengan beberapa faktor, seperti kebiasaan masyarakat menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari, jauh dari prilaku hidup bersih dan sehat, sanitasi lingkungan yang kurang baik dan penyimpanan air bersih yang lama hingga akhirnya dijadikan media untuk berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti.
Untuk itu, masyarakat harus menggalakkan program 3M, dan untuk air yang ditampung lama didalam Bak, bisa meminta Abate di puskesmas terdekat secara geratis," ungkapnya.
Menurut Dr. Eka, dari 12 Kecamatan, ada 4 kecamatan kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan rawan endemis DBD yaitu Kecamatan Batukliang, Kopang, Praya dan Kecamatan Jonggat.
Menurut Dr. Eka, dari 12 Kecamatan, ada 4 kecamatan kecamatan yang ditetapkan sebagai kawasan rawan endemis DBD yaitu Kecamatan Batukliang, Kopang, Praya dan Kecamatan Jonggat.
Kepada seluruh masyarakat Loteng khususnya masyarakat yang tinggal di Kecamatan rawan Endemis DBD, himbaunya, harus waspada dengan penularan DBD karena tidak hanya iklim yang meningkatkan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, tetapi pola hidup masyarakat yang jauh dari sehat juga menjadi faktor utama DBD."Bahkan kepedulian masyarakat sangat kami harapkan untuk ikut serta mensukseskan program 3M dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dapat dimulai dari lingkungan kita masing-masing. Dan Poging itu bukan pencegahan, melainkan untuk mencegah nyamuk tidak menular , karena jarak terbang nyamuk itu hannya 100 meter," ujar Dr. Eka. |rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar