Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.- Pembangunan Ruas Jalan diwilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi. NTB.
Pasalnya, pembangunan Ruas Jalan, seperti Ruas Jalan Jelantik - Puyung, IPDN Kampus NTB - Bay Pas Bandara Internasional Lombok (BIL), Ruas Jalan Bay Pas BIL dan Ruas Jalan Basuki Rahmat - Mantang, hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan hasilnya juga tidak sepadan dengan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Ruas Jalan tersebut.
"Hasil pekerjaan Jalan ini tidak memuskan dan sangat buruk. Ruas Jalan Jelantik - Puyung yang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 masih dikerjakan, kondisinya sudah parah, Ruas Jalan sudah bergelombang, Amblas, Talut sudah mulai retak, dan kemiringan jalan bukan dikarenakan Faktor teknis pengerjaan melainkan karena kontruksi yang gagal. Rabat beton sudah pecah karena tidak sesuai dengan kwalitas beton yang digunakan, bahkan saluran yang baru saja selesai dukerjakan sudah amruk dan retak - retak," terang Anggota Komisi IV DPRD Prov. NTB Lalu Satriawandi pada kegiatan Kunjungan Lapangan bersama seluruh unsur pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Prov. NTB di ruas jalan Basuki Rahmat Praya Lombok Tengah (Loteng) Selasa, (23/02/2016).
Untuk ruas jalan IPDN - Bay Pas BIL dan Jalan Basuki Rahmat Praya Loteng kata L. Satriawandi, ditemukan banyak Spek pengerjaan jalan yang tidak terpenuhi.
Dari hasil analisasi dilapangan panjang ruas jalan IPDN - Bay Pass BIL yang dikerjakan hannya sepanjang 700 meter, dari yang semestinya sepanjang 1,6 kilo meter.
Sedangkan untuk ruas Jalan Basuki Rahmat, baru saja selesai dikerjakan kondisi Jalan sudah bergelombang dan retak - retak. begitu juga dengan talut dan Drainasenya sudah banyak yang rusak dan tidak bisa berfungsi dengan baik.
"IPDN- Bay Pass BIL dan Jalan Basuki Rahmat banyak spek pekerjaan yang tidak terpenuhi. Panjang ruas jalan IPDN - Bay Pass BIL yang semestinya dikerjakan 1.6 kilo meter, tetapi fakta yang kami temukan tidak lebih dari 700 meter. Timbunan yang digunakan bukan menggunakan standar LPA yang ditentukan, melainkan menggunakan timbunan tanah biasa, ya akibatnya sekarang jalan IPDN - Bay Pass BIL itu sudah retak, Amblas, dan becek, karena permukaan jalan digenangi air hujan. Pelaksanaannya juga amburadur, tidak ditata dengan baik, seperti tidak dilakukan penalutan dan pembangunan Drainase. Dan untuk pengerjaan Ruas Jalan Basuki Rahmat, terlihat tidak ada yang dikerjakan, katanya saja dihotmik, tapi jalannya kok bergelombang dan sudah pecah - pecah, bahkan Rabat Beton dan Drainasenya sudah retak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya,"beber L. Satriawandi.
Yang menjadi pertantaan lanjut L. Satriawandi, sisa dana dan kekurangan volume pengerjaan Ruas Jalan IPDN - Bay Pass BIL dan Jalan Basuki Rahmat itu dikemanakan." Ada kekurangan volume pekerjaan yang kita temukan, lalu sisa dana dan kekurangan Volume itu dikemanakan. Paket pekerjaan IPDN- Bay Pass BIL dan Jalan Basuki Rahmat itu dijadikan satu dengan nilai kontrak kerja sebesar Rp. 11 miliar lebih," ucapnya.
Atas temuan dilapangan terkait dengan pembangunan Infrastruktur jalan di Loteng Tahun 2015 itu, Dewan Prov. NTB akan memanggil Dinas/Instasi terkait Lingkup Pemrov. NTB dan akan segera berkoordinasi dengan Inspektirat dan BPK."Kita akan melakukan klarifikasi terhadap proyek infrastruktur ini ke Dinas PU Prov. NTB dan kami juga akan berkoordinasi dengan Inspektorat dan BPK," sambung Polisitisi PDIP yang juga Anggota Dewan Prov. NTB Dapil Loteng Ruslan Turmuzi.
Menurut Ruslan, pembangunan infrastruktur jalan di Loteng ini bukannya memperbiki kwalitas dan kondisi jalan, melainkan membuat proyek untuk keuntungan oknum-oknum tertentu.
Buktinya, ruas jalan Basuki Rahmat, kondisi sebelum dan sesudah diperbiki tidak jauh berbeda, badan jalan masih bergelombang dan retak - retak, dan yang terlihat bagus hannya cat marka jalan."Ini tidak memperbaiki kwalitas jalan melainkan membuat proyek. Dalam pembahasan anggaran, usia jalan minimal bisa bertahan selama 5 tahun, tetapi yang kami temukan termasuk di Jalan Basuki Rahmat, baru selesai dikerjakan jalannya sudah bergelombang dan hannya cat Marka jalan saja yg terlihat bagus," papar Ruslan.
Ruslan mengaku, mencum bau yang tidak sedap dalam proses tender dan pelaksanaan pekerjaan Ruas Jalan IPDN - Bay Pas BIL, Basuki Rahmat dan Jelantik - Puyung."ini ada yang tidak beres, ada kecurangan dan permainan dalam pelaksanaan pembangunan Infrastruktur jalan di Loteng, dan inilah yang akan kita investigasi bersama," ujarnya. / rul.
DPRD NTB Nilai Jalan Lombok Tengah Bermasalah
L.Satriawandi |
Pasalnya, pembangunan Ruas Jalan, seperti Ruas Jalan Jelantik - Puyung, IPDN Kampus NTB - Bay Pas Bandara Internasional Lombok (BIL), Ruas Jalan Bay Pas BIL dan Ruas Jalan Basuki Rahmat - Mantang, hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan hasilnya juga tidak sepadan dengan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Ruas Jalan tersebut.
"Hasil pekerjaan Jalan ini tidak memuskan dan sangat buruk. Ruas Jalan Jelantik - Puyung yang sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 masih dikerjakan, kondisinya sudah parah, Ruas Jalan sudah bergelombang, Amblas, Talut sudah mulai retak, dan kemiringan jalan bukan dikarenakan Faktor teknis pengerjaan melainkan karena kontruksi yang gagal. Rabat beton sudah pecah karena tidak sesuai dengan kwalitas beton yang digunakan, bahkan saluran yang baru saja selesai dukerjakan sudah amruk dan retak - retak," terang Anggota Komisi IV DPRD Prov. NTB Lalu Satriawandi pada kegiatan Kunjungan Lapangan bersama seluruh unsur pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Prov. NTB di ruas jalan Basuki Rahmat Praya Lombok Tengah (Loteng) Selasa, (23/02/2016).
Untuk ruas jalan IPDN - Bay Pas BIL dan Jalan Basuki Rahmat Praya Loteng kata L. Satriawandi, ditemukan banyak Spek pengerjaan jalan yang tidak terpenuhi.
Dari hasil analisasi dilapangan panjang ruas jalan IPDN - Bay Pass BIL yang dikerjakan hannya sepanjang 700 meter, dari yang semestinya sepanjang 1,6 kilo meter.
Sedangkan untuk ruas Jalan Basuki Rahmat, baru saja selesai dikerjakan kondisi Jalan sudah bergelombang dan retak - retak. begitu juga dengan talut dan Drainasenya sudah banyak yang rusak dan tidak bisa berfungsi dengan baik.
"IPDN- Bay Pass BIL dan Jalan Basuki Rahmat banyak spek pekerjaan yang tidak terpenuhi. Panjang ruas jalan IPDN - Bay Pass BIL yang semestinya dikerjakan 1.6 kilo meter, tetapi fakta yang kami temukan tidak lebih dari 700 meter. Timbunan yang digunakan bukan menggunakan standar LPA yang ditentukan, melainkan menggunakan timbunan tanah biasa, ya akibatnya sekarang jalan IPDN - Bay Pass BIL itu sudah retak, Amblas, dan becek, karena permukaan jalan digenangi air hujan. Pelaksanaannya juga amburadur, tidak ditata dengan baik, seperti tidak dilakukan penalutan dan pembangunan Drainase. Dan untuk pengerjaan Ruas Jalan Basuki Rahmat, terlihat tidak ada yang dikerjakan, katanya saja dihotmik, tapi jalannya kok bergelombang dan sudah pecah - pecah, bahkan Rabat Beton dan Drainasenya sudah retak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya,"beber L. Satriawandi.
Yang menjadi pertantaan lanjut L. Satriawandi, sisa dana dan kekurangan volume pengerjaan Ruas Jalan IPDN - Bay Pass BIL dan Jalan Basuki Rahmat itu dikemanakan." Ada kekurangan volume pekerjaan yang kita temukan, lalu sisa dana dan kekurangan Volume itu dikemanakan. Paket pekerjaan IPDN- Bay Pass BIL dan Jalan Basuki Rahmat itu dijadikan satu dengan nilai kontrak kerja sebesar Rp. 11 miliar lebih," ucapnya.
Atas temuan dilapangan terkait dengan pembangunan Infrastruktur jalan di Loteng Tahun 2015 itu, Dewan Prov. NTB akan memanggil Dinas/Instasi terkait Lingkup Pemrov. NTB dan akan segera berkoordinasi dengan Inspektirat dan BPK."Kita akan melakukan klarifikasi terhadap proyek infrastruktur ini ke Dinas PU Prov. NTB dan kami juga akan berkoordinasi dengan Inspektorat dan BPK," sambung Polisitisi PDIP yang juga Anggota Dewan Prov. NTB Dapil Loteng Ruslan Turmuzi.
Menurut Ruslan, pembangunan infrastruktur jalan di Loteng ini bukannya memperbiki kwalitas dan kondisi jalan, melainkan membuat proyek untuk keuntungan oknum-oknum tertentu.
Buktinya, ruas jalan Basuki Rahmat, kondisi sebelum dan sesudah diperbiki tidak jauh berbeda, badan jalan masih bergelombang dan retak - retak, dan yang terlihat bagus hannya cat marka jalan."Ini tidak memperbaiki kwalitas jalan melainkan membuat proyek. Dalam pembahasan anggaran, usia jalan minimal bisa bertahan selama 5 tahun, tetapi yang kami temukan termasuk di Jalan Basuki Rahmat, baru selesai dikerjakan jalannya sudah bergelombang dan hannya cat Marka jalan saja yg terlihat bagus," papar Ruslan.
Ruslan mengaku, mencum bau yang tidak sedap dalam proses tender dan pelaksanaan pekerjaan Ruas Jalan IPDN - Bay Pas BIL, Basuki Rahmat dan Jelantik - Puyung."ini ada yang tidak beres, ada kecurangan dan permainan dalam pelaksanaan pembangunan Infrastruktur jalan di Loteng, dan inilah yang akan kita investigasi bersama," ujarnya. / rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar