Hukum
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Angka Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) di wilayah Lombok Tengah (Loteng) belum menunjukkan tren penurunan. Malah cendrung bertambah.
Dari awal tahun 2016 atau selama Bulan Januari 2016 sudah terjadi 14 Kasus Lakalantas. Dari 14 Kasus Lakalantas itu, 9 nyawa melayang sia – sia dijalan Raya.
Kasat Lantas Polres Loteng AKP. Pratiwi Nofiani melalui Kanit Lakalantas Ipda. Samsul menjelaskan, dari 14 kasus Lakalantas, dengan 9 korban meninggal yang terjadi disepanjang Bulan Januari 2016 itu, didominasi Faktor Manusia.
Seperti pengendara dan pengemudi yang tidak tertib dalam Berlalu Lintas, lengah, dan Faktor teknis, seperti tidak menggunakan kelengkapan berkendara yang sesuai dengan standar dan aturan dalam berlalu lintas.” Ketidak tertiban seseorang terhadap aturan berlalu lintas adalah penyebab terbesar kasus Lakalantas dari Tahun ke Tahun,” terang Ipda. Samsul Sabtu, (13/02/2016).
Jumlah korban Lakalantas yang meninggal dunia sepanajang Bulan Januari 2016 ini lebih banyak atau meningkat dari Bulan Januari Tahun 2015 lalu. Dimana pada Bulan Januari 2015 lalu terdapat 16 Kasus Lakalantas dengan jumlah Korban meninggal dunia sebanyak 8 orang, sedangkan pada Bulan Januari 2016 ini kasus Lakalantas mengalami penurunan yakni sebanyak 14 Kasus, namun jumlah korban meninggal dunia sebanyak 9 orang.”Bulan Januari 2015 lalu kasus Lakalantas lebih banyak, tetapi korban meninggal sedikit, sedangkan di Bulan Januari 2016 ini, Kasus Lakalantas sedikit namun jumlah korban meninggal lebih banyak,” ucap Ipda Samsul.
Menurut Ipda. Samsul, angka kecelakaan bisa ditekan apabila para pengendara taat mengikuti aturan berlalu lintas.
Seperti mengunakan kelengkapan Berkendara, menaati aturan tertib Berlalulintas, dan melengkapi kendaraan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.” Sebagian korban Lakalantas yang meninggal dunia, mengalami luka pada Bagian Kepala, karena tidak menggunakan Helm. Kalaupun mengggunakan Helm, namun tidak menggunakan Tali Helm dan tidak menggunakan Helm Standar SNI. Selain itu kendaraan yang dikemudikan juga tidak menggunakan Kaca Spion, lampu leting (penanda arah),” tutur Ipada. Samsul.
Selain faktor Teknis dan kelalaiyan berkendara, meningkatnya kasus Lakalantas juga dikarenakan masih minimnya Lampu Peneranagan Jalan Umum (PJU), dan minimnnya rampu jalan, termasuk banyaknya Trapik Light yang tidak berfungsi.” Minimnya JPU juga menjadi salah satu Faktor terjadinya Lakalantas, dan banyak Trapik Light di Loteng yang tidak berfungsi dengan baik, seperti di perempatan Kopang, Mantang, Selatan Kantor Kejaksaan Negeri Praya, Perempatan depan Pos Polisi Kota Praya, dan termasuk yang ada di Perempatan Kodim 1620/Loteng. bahkan Trapik Light yang ada di Depan PLN Rayon Praya tidak berfungsi dengan baik,”ujar Ipda. Samsul. |rul
Sebulan, Aspal Renggut 9 Nyawa
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Kasat Lantas |
Dari awal tahun 2016 atau selama Bulan Januari 2016 sudah terjadi 14 Kasus Lakalantas. Dari 14 Kasus Lakalantas itu, 9 nyawa melayang sia – sia dijalan Raya.
Kasat Lantas Polres Loteng AKP. Pratiwi Nofiani melalui Kanit Lakalantas Ipda. Samsul menjelaskan, dari 14 kasus Lakalantas, dengan 9 korban meninggal yang terjadi disepanjang Bulan Januari 2016 itu, didominasi Faktor Manusia.
Seperti pengendara dan pengemudi yang tidak tertib dalam Berlalu Lintas, lengah, dan Faktor teknis, seperti tidak menggunakan kelengkapan berkendara yang sesuai dengan standar dan aturan dalam berlalu lintas.” Ketidak tertiban seseorang terhadap aturan berlalu lintas adalah penyebab terbesar kasus Lakalantas dari Tahun ke Tahun,” terang Ipda. Samsul Sabtu, (13/02/2016).
Jumlah korban Lakalantas yang meninggal dunia sepanajang Bulan Januari 2016 ini lebih banyak atau meningkat dari Bulan Januari Tahun 2015 lalu. Dimana pada Bulan Januari 2015 lalu terdapat 16 Kasus Lakalantas dengan jumlah Korban meninggal dunia sebanyak 8 orang, sedangkan pada Bulan Januari 2016 ini kasus Lakalantas mengalami penurunan yakni sebanyak 14 Kasus, namun jumlah korban meninggal dunia sebanyak 9 orang.”Bulan Januari 2015 lalu kasus Lakalantas lebih banyak, tetapi korban meninggal sedikit, sedangkan di Bulan Januari 2016 ini, Kasus Lakalantas sedikit namun jumlah korban meninggal lebih banyak,” ucap Ipda Samsul.
Menurut Ipda. Samsul, angka kecelakaan bisa ditekan apabila para pengendara taat mengikuti aturan berlalu lintas.
Seperti mengunakan kelengkapan Berkendara, menaati aturan tertib Berlalulintas, dan melengkapi kendaraan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.” Sebagian korban Lakalantas yang meninggal dunia, mengalami luka pada Bagian Kepala, karena tidak menggunakan Helm. Kalaupun mengggunakan Helm, namun tidak menggunakan Tali Helm dan tidak menggunakan Helm Standar SNI. Selain itu kendaraan yang dikemudikan juga tidak menggunakan Kaca Spion, lampu leting (penanda arah),” tutur Ipada. Samsul.
Selain faktor Teknis dan kelalaiyan berkendara, meningkatnya kasus Lakalantas juga dikarenakan masih minimnya Lampu Peneranagan Jalan Umum (PJU), dan minimnnya rampu jalan, termasuk banyaknya Trapik Light yang tidak berfungsi.” Minimnya JPU juga menjadi salah satu Faktor terjadinya Lakalantas, dan banyak Trapik Light di Loteng yang tidak berfungsi dengan baik, seperti di perempatan Kopang, Mantang, Selatan Kantor Kejaksaan Negeri Praya, Perempatan depan Pos Polisi Kota Praya, dan termasuk yang ada di Perempatan Kodim 1620/Loteng. bahkan Trapik Light yang ada di Depan PLN Rayon Praya tidak berfungsi dengan baik,”ujar Ipda. Samsul. |rul
Via
Hukum
Posting Komentar