Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Masyarakat Lombok Tengah (Loteng) mengeluhkan pelayanan kesehatan, khususnya dibidang pelayanan kesehatan Mata.
Pasalnya, di Rumah Sakit terbesar di Bumi Tatas Tuhu Trasna yaki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Loteng tidak memiliki Doktet Spesialis Mata.
Akibatnya, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan Mata harus menunggu dan antri untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan mata."Jadwal praktik Dokter Mata, sekali semingu, yakni pada Hari Rabu saja, itupun waktunya tidak lama, mulai dari Jam 11 sampai dengan jam 1 siang,” keluh salah seorang Pasien RSUD Praya Loteng yang enggan disebutkan namanya belum lama ini.
Akibat minimnya jadwal dan waktu Praktik Dokter Spesialis Mata itu kata dia, Pasien yang menderita penyakit mata, khususnya yang pernah menjalani Operasi Mata Katarak, mau tidak mau harus berobat dan memeriksa kesehatan matanya ke tempat Prakti Dokter Mata yang ada di luar wilayah Loteng.”Pada saat operasi Katarak, saya menggunakan Kartu BPJS/Askes. Pasca operasi, dokter mata menyarankan untuk rutin memeriksa kondisi mata minimal dua kali seminggu, tetapi dokter Mata yang ada di RSUD Praya, Jadwal Paraktinya satu kali seminggu, ya jadi mau tidak mau, saya harus memeriksakan mata ke Klinik Dokter Mata di Mataram. Artinya Saya harus mengelkuarkan biaya lebih, meskipun saya memiliki Kartu BPJS,” tuturnya.
Tidak tersedianya Dokter Spesialis Mata di Rumah Sakit Berpelat Merah itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Praya Loteng Dr. Muzakil Langkir.
Untuk memenuhi kebutuhan pasien Mata, pihak RSUD Praya mendatangkan atau menyewa Dokter Spesial Mata dari RSUD Gerunung Lombok Barat.”Memang kita belum memiliki Dokter Spesialis Mata. Untuk memenuhinya, Kita datangkan Dokter Spesialis Mata dari RSUD Gerung Lombok Barat,” terang Dr. Muzakir Langkir.
Diakui Dr. Langkir, pihaknya telah berulang kali mengusulkan pengangkatan Dokter Spesialis Mata melalui penerimaan PNS dari Formasi Umum. Namun dari sekian banyak Dokter Spesialis Mata yang ikut Tes Penerimaan CPNS tidak ada satupun yang Lulus Tes.” Sudah sering kita usulkan, tetapi tidak ada yang lulus,” ucapnya.
Dr. Langkir membantah, bila dokter sepesialis mata yang disewa atau didatangkan dari RSUD Gerung Lombok Barat itu hannya melaksnakan Paktik sekali dalam seminggu.” Bukan sekali seminggu, melainkan dua kali dalam seminggu dan jadwal praktinya mulai dari Jam 8 sampai dengan jam 1 siang, karena Dokter Spesialis Mata itu kita Kontrak,” bantahnya.
Dr. Langkir menjelaskan, salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan Dokter Spesialis Mata di RSUD Praya Loteng, pihaknya telah menugaskan salah seorang Dokter untuk menimbang ilmu dibidang Kedokteran Mata. Dan pendidikan Dokter yang ditugaskan itu akan berakhir pada Bulan Juni 2016 mendatang.” Sudah ada yang kita kirim sekolah, dan akan selesai pada Juli mendatang. Artinya kita akan memiliki satu orang Dokter Spesialis Mata, dan tidak lagi mendatangkan Dokter Spesialis Mata dari Luar Loteng,” ujarnya| rul.
RSUD Praya Sewa Dokter Lobar
![]() |
Dr Muzakir Langkir |
Pasalnya, di Rumah Sakit terbesar di Bumi Tatas Tuhu Trasna yaki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Loteng tidak memiliki Doktet Spesialis Mata.
Akibatnya, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan Mata harus menunggu dan antri untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan mata."Jadwal praktik Dokter Mata, sekali semingu, yakni pada Hari Rabu saja, itupun waktunya tidak lama, mulai dari Jam 11 sampai dengan jam 1 siang,” keluh salah seorang Pasien RSUD Praya Loteng yang enggan disebutkan namanya belum lama ini.
Akibat minimnya jadwal dan waktu Praktik Dokter Spesialis Mata itu kata dia, Pasien yang menderita penyakit mata, khususnya yang pernah menjalani Operasi Mata Katarak, mau tidak mau harus berobat dan memeriksa kesehatan matanya ke tempat Prakti Dokter Mata yang ada di luar wilayah Loteng.”Pada saat operasi Katarak, saya menggunakan Kartu BPJS/Askes. Pasca operasi, dokter mata menyarankan untuk rutin memeriksa kondisi mata minimal dua kali seminggu, tetapi dokter Mata yang ada di RSUD Praya, Jadwal Paraktinya satu kali seminggu, ya jadi mau tidak mau, saya harus memeriksakan mata ke Klinik Dokter Mata di Mataram. Artinya Saya harus mengelkuarkan biaya lebih, meskipun saya memiliki Kartu BPJS,” tuturnya.
Tidak tersedianya Dokter Spesialis Mata di Rumah Sakit Berpelat Merah itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Praya Loteng Dr. Muzakil Langkir.
Untuk memenuhi kebutuhan pasien Mata, pihak RSUD Praya mendatangkan atau menyewa Dokter Spesial Mata dari RSUD Gerunung Lombok Barat.”Memang kita belum memiliki Dokter Spesialis Mata. Untuk memenuhinya, Kita datangkan Dokter Spesialis Mata dari RSUD Gerung Lombok Barat,” terang Dr. Muzakir Langkir.
Diakui Dr. Langkir, pihaknya telah berulang kali mengusulkan pengangkatan Dokter Spesialis Mata melalui penerimaan PNS dari Formasi Umum. Namun dari sekian banyak Dokter Spesialis Mata yang ikut Tes Penerimaan CPNS tidak ada satupun yang Lulus Tes.” Sudah sering kita usulkan, tetapi tidak ada yang lulus,” ucapnya.
Dr. Langkir membantah, bila dokter sepesialis mata yang disewa atau didatangkan dari RSUD Gerung Lombok Barat itu hannya melaksnakan Paktik sekali dalam seminggu.” Bukan sekali seminggu, melainkan dua kali dalam seminggu dan jadwal praktinya mulai dari Jam 8 sampai dengan jam 1 siang, karena Dokter Spesialis Mata itu kita Kontrak,” bantahnya.
Dr. Langkir menjelaskan, salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan Dokter Spesialis Mata di RSUD Praya Loteng, pihaknya telah menugaskan salah seorang Dokter untuk menimbang ilmu dibidang Kedokteran Mata. Dan pendidikan Dokter yang ditugaskan itu akan berakhir pada Bulan Juni 2016 mendatang.” Sudah ada yang kita kirim sekolah, dan akan selesai pada Juli mendatang. Artinya kita akan memiliki satu orang Dokter Spesialis Mata, dan tidak lagi mendatangkan Dokter Spesialis Mata dari Luar Loteng,” ujarnya| rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar