Berita NTB
MATARAM,Sasambonews.com - Komisi II mengangap bahwa bulog telah gagal mengatasi kekurangan stok beras sehingga beras raskin di beberapa gudang seperti di praya kosong dan menyebabkan tertundanya penyalurannya ke masyarakat dan bulog diharpakan bisa membuat satgas disetiap kabupaten kota untuk menyerap beras petani dan tidak lagi tergantung pada mitra. Namun bila hal inipun tidak bisa dilakukan dirinya mengancam membubarkan bulog, hal ini di tegaskan Ketua Komisi II DPRD NTB Jazuli Azhar.
Ketua Komisi II DPRD NTB H.Jazuli Azhar rabu (16/03) dihubungi via telpon menyampaikan, Bulog telah gagal karena sampai stok beras kosong ,sehingga beras raskin tertunda disalurkan. "Seharusnya bulog tidak menjual beras keluar. Dia harus bertanggung jawab atas kekosongan stok beras di bulog praya," terang Anggota DPRD Dapil Lombok Tengah ini.
Ia menganggap bulog mencari-cari alasan pemprov melarang beras luar masuk ke NTB."Dari Kadivre Bulog yang dulu juga begitu alasannya. Coba sekarang buat satgas dimasing-masing kabupaten untuk menyerap beras petani. Jangan tergantung dengan mitra,"tegasnya.
Disampaikannya bahwa telah turun dan melihat bahwa terjadi kekosongan gudang di tampar-ampar, pujut dan praya . Ini menurutnya sangat menghawatirkan ."Bulog harus bekerja keras agar beras petani bisa diserap. Jangan karena alasan kosong tidak ada tindakan apapun," terangnya.
Dijelaskannya bahwa sejak 35 tahun yang menjadi masalah adalah stok beras yang kurang. "Ini bulog serius tidak. Kalau tidak bubarkan saja," tuturnya.
Dengan alasan HPP (harga pembelian petani) yang ditetapkan pemerintah petani dibentur-benturkan dengan aturan. Ini menurutnya tidak adil. "Pemerintah harus menghargai petani dong. Jangan atas dasar aturan kemudian seenaknya bulog ," pungkas politisi gerindra ini.
Pemerintah desa telah membeli beras raskin tersebut namun, tidak bisa dipenuhi. Menurutnya ini kesalah yang disepelekan. "Kan Desa sudah membayar. Tapi bulog tidak bisa mensuplai ini jadi persoalan serius," terangnya.Ipr
Dewan Ancam Bubarkan Bulog
MATARAM,Sasambonews.com - Komisi II mengangap bahwa bulog telah gagal mengatasi kekurangan stok beras sehingga beras raskin di beberapa gudang seperti di praya kosong dan menyebabkan tertundanya penyalurannya ke masyarakat dan bulog diharpakan bisa membuat satgas disetiap kabupaten kota untuk menyerap beras petani dan tidak lagi tergantung pada mitra. Namun bila hal inipun tidak bisa dilakukan dirinya mengancam membubarkan bulog, hal ini di tegaskan Ketua Komisi II DPRD NTB Jazuli Azhar.
Ketua Komisi II DPRD NTB H.Jazuli Azhar rabu (16/03) dihubungi via telpon menyampaikan, Bulog telah gagal karena sampai stok beras kosong ,sehingga beras raskin tertunda disalurkan. "Seharusnya bulog tidak menjual beras keluar. Dia harus bertanggung jawab atas kekosongan stok beras di bulog praya," terang Anggota DPRD Dapil Lombok Tengah ini.
Ia menganggap bulog mencari-cari alasan pemprov melarang beras luar masuk ke NTB."Dari Kadivre Bulog yang dulu juga begitu alasannya. Coba sekarang buat satgas dimasing-masing kabupaten untuk menyerap beras petani. Jangan tergantung dengan mitra,"tegasnya.
Disampaikannya bahwa telah turun dan melihat bahwa terjadi kekosongan gudang di tampar-ampar, pujut dan praya . Ini menurutnya sangat menghawatirkan ."Bulog harus bekerja keras agar beras petani bisa diserap. Jangan karena alasan kosong tidak ada tindakan apapun," terangnya.
Dijelaskannya bahwa sejak 35 tahun yang menjadi masalah adalah stok beras yang kurang. "Ini bulog serius tidak. Kalau tidak bubarkan saja," tuturnya.
Dengan alasan HPP (harga pembelian petani) yang ditetapkan pemerintah petani dibentur-benturkan dengan aturan. Ini menurutnya tidak adil. "Pemerintah harus menghargai petani dong. Jangan atas dasar aturan kemudian seenaknya bulog ," pungkas politisi gerindra ini.
Pemerintah desa telah membeli beras raskin tersebut namun, tidak bisa dipenuhi. Menurutnya ini kesalah yang disepelekan. "Kan Desa sudah membayar. Tapi bulog tidak bisa mensuplai ini jadi persoalan serius," terangnya.Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar