Politik
MATARAM,Sasambonews.com,- Ketua DPRD NTB diminta agar tetap melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan dewan dan tidak menghiraukan surat PAW yang dilayangkan oleh Suhaili FT selaku Ketua DPD I dengan tidak membaca dua surat masuk yang sekarang ada di pimpinan dewan sampai menunggu hasil munaslub.
Poros penyeimbang partai golkar menggelar diskusi terbuka Senin (14/03) di salah satu rumah makan di Mataram yang dipimpin oleh Hasan Masat sebagai salah satu fungsionaris Partai Golkar NTB.
Dalam keterangannya dihadapan media. Ia atas nama Golkar meminta maaf kepada masyarakat dengan konflik yang terjadi di internal partainya membuat situasi tidak kondusif."Kami meminta maaf atas kegaduhan yang dibuat. Kita disini bukan ingin memecah belah ,tetapi semata-mata ingin memperbaiki cita partai ini."ungkapnya yang juga salah satu Wakil Ketua DPD I Golkar NTB ini.
Selanjutnya, Ia meminta kepada pimpinan dewan Provinsi yakni Umar Said agar terus melakukan aktifitasnya seperti biasa. Dan akan menunggu seperti apa hasil keputusan munaslub. "Karena banyak perda yang tertunda pelaksanaanya karena masalah PAW Ketua DPRD NTB yang tidak sesuai mekanisme partai," terangnya.
Dirinya menyayangkan adanya Surat PAW ketua DPRD NTB Umar said yang tidak melalui mekanisme yang ada di AD/ ART. "Mekanismenya jelas harus ada pleno internal. Ini kita tidak tahu. Kemudian penunjukan jubir itu tidak ada mekanismenya. Sebenarnya pengurus harian tidak ada dasar menunjuk jubir," ungkapnya.
Mengenai dua surat yang masuk ke DPRD NTB mengenai PAW Umar Said dari DPP dan Surat anulir PAW dari DPD I hasil munas riau untuk tidak dibacakan."Kita meminta untuk tidak dibacakan. Nanti akan menambah kegaduhan lagi,"terangnya.
Ketua Pemuda Lombok Barat Syamsul Hadi Idris yang diberikan berbicara pada dialog tersebut mengatakan, Pergatian Umar Said sebagai Ketua DPRD NTB dinilainya terlalu terburu-buru."Itu menurut saya sikap yang terburu-buru. Jangan kita membuat akrobat yang tambah membuat kisruh, yang rugi tentu golkar,"tuturnya.
Ketua Walhi NTB Mardani menyampaikan, Dengan terjadinya konflik internal partai ini akan menambah kurang kepercayaan terhadap golkar."Tren kepercayaan masyarakat tentu menurun karena ada konflik internal,"terangnya.
Fungsionaris Partai Golkar Bakhtiar berpendapat bahwa, Mekanisme partai tidak dilakukan dengan sesuai aturan. "Jangan sampai dijalankan dengan serampangan. Saya juga sampaikan tidak ada dasar ketua harian mengangkat jubir. Ketua Umum yang berhalangan karena kesibukan sebagai kepala daerah ditunjuklah Ketua harian," pungkasnya.
Pujo Nugroho yang juga merupakan fungsionaris partai golkar mengatakan, pergatian Ketua DPRD NTB menurutnya sah-sah saja dilakukan selama sesuai dengan mekanisme yang diatur di internal partai. "Asalkan sesui mekanisme, sah-sah saja. Tetapi inikan tidak ada mekanisme yang dilakukan diinternal partai semisal pleno," terangnya.
Terakhir Ketua Forum peyeimbang partai golkar NTB Hasan Mas'at a meminta kepada Umar Said agar tetap melaksanakan tugasnya sampai selesai dan akan melakukan perbaikan diinternal golkar serta akan menampung hasil dari diskusi terbuka ini , yang nanti akan disampaikan kepada para petinggi Golkar. "Saya akan sampaikan ini sebagai bahan pembicaraan kepada pimpinan golkar di NTB. Komunikasi juga sudah awal kita lakukan baik itu dengan Suahili, Umar Said maupun Muh.Amin, Ahyar Abduh ,sehingga diskusi ini kami lakukan," tutupnya.Ipr
Dukung Umar, Golkar NTB Bentuk Poros Penyeimbang
MATARAM,Sasambonews.com,- Ketua DPRD NTB diminta agar tetap melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan dewan dan tidak menghiraukan surat PAW yang dilayangkan oleh Suhaili FT selaku Ketua DPD I dengan tidak membaca dua surat masuk yang sekarang ada di pimpinan dewan sampai menunggu hasil munaslub.
Poros penyeimbang partai golkar menggelar diskusi terbuka Senin (14/03) di salah satu rumah makan di Mataram yang dipimpin oleh Hasan Masat sebagai salah satu fungsionaris Partai Golkar NTB.
Dalam keterangannya dihadapan media. Ia atas nama Golkar meminta maaf kepada masyarakat dengan konflik yang terjadi di internal partainya membuat situasi tidak kondusif."Kami meminta maaf atas kegaduhan yang dibuat. Kita disini bukan ingin memecah belah ,tetapi semata-mata ingin memperbaiki cita partai ini."ungkapnya yang juga salah satu Wakil Ketua DPD I Golkar NTB ini.
Selanjutnya, Ia meminta kepada pimpinan dewan Provinsi yakni Umar Said agar terus melakukan aktifitasnya seperti biasa. Dan akan menunggu seperti apa hasil keputusan munaslub. "Karena banyak perda yang tertunda pelaksanaanya karena masalah PAW Ketua DPRD NTB yang tidak sesuai mekanisme partai," terangnya.
Dirinya menyayangkan adanya Surat PAW ketua DPRD NTB Umar said yang tidak melalui mekanisme yang ada di AD/ ART. "Mekanismenya jelas harus ada pleno internal. Ini kita tidak tahu. Kemudian penunjukan jubir itu tidak ada mekanismenya. Sebenarnya pengurus harian tidak ada dasar menunjuk jubir," ungkapnya.
Mengenai dua surat yang masuk ke DPRD NTB mengenai PAW Umar Said dari DPP dan Surat anulir PAW dari DPD I hasil munas riau untuk tidak dibacakan."Kita meminta untuk tidak dibacakan. Nanti akan menambah kegaduhan lagi,"terangnya.
Ketua Pemuda Lombok Barat Syamsul Hadi Idris yang diberikan berbicara pada dialog tersebut mengatakan, Pergatian Umar Said sebagai Ketua DPRD NTB dinilainya terlalu terburu-buru."Itu menurut saya sikap yang terburu-buru. Jangan kita membuat akrobat yang tambah membuat kisruh, yang rugi tentu golkar,"tuturnya.
Ketua Walhi NTB Mardani menyampaikan, Dengan terjadinya konflik internal partai ini akan menambah kurang kepercayaan terhadap golkar."Tren kepercayaan masyarakat tentu menurun karena ada konflik internal,"terangnya.
Fungsionaris Partai Golkar Bakhtiar berpendapat bahwa, Mekanisme partai tidak dilakukan dengan sesuai aturan. "Jangan sampai dijalankan dengan serampangan. Saya juga sampaikan tidak ada dasar ketua harian mengangkat jubir. Ketua Umum yang berhalangan karena kesibukan sebagai kepala daerah ditunjuklah Ketua harian," pungkasnya.
Pujo Nugroho yang juga merupakan fungsionaris partai golkar mengatakan, pergatian Ketua DPRD NTB menurutnya sah-sah saja dilakukan selama sesuai dengan mekanisme yang diatur di internal partai. "Asalkan sesui mekanisme, sah-sah saja. Tetapi inikan tidak ada mekanisme yang dilakukan diinternal partai semisal pleno," terangnya.
Terakhir Ketua Forum peyeimbang partai golkar NTB Hasan Mas'at a meminta kepada Umar Said agar tetap melaksanakan tugasnya sampai selesai dan akan melakukan perbaikan diinternal golkar serta akan menampung hasil dari diskusi terbuka ini , yang nanti akan disampaikan kepada para petinggi Golkar. "Saya akan sampaikan ini sebagai bahan pembicaraan kepada pimpinan golkar di NTB. Komunikasi juga sudah awal kita lakukan baik itu dengan Suahili, Umar Said maupun Muh.Amin, Ahyar Abduh ,sehingga diskusi ini kami lakukan," tutupnya.Ipr
Via
Politik
Posting Komentar