Nasional
Stok Beras Kosong, Penyaluran Raskin Ditunda
,
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,- Kondisi stok beras di Gugang Bulog Praya Lombok Tengah (Loteng) cukup mengkhwatirkan. Pasalnya, stok beras cadangan di Gudang Bulog Praya Loteng itu saat ini kosong dan tidak ada satu karungpun beras yang tersimpan didalam Gudang Bulog Praya tersebut.
Dampak dari kekosongan beras di Gudang Bulog Praya itu cukup berat yakni penyaluran beras untuk masyarakat miskin (Raskin) untuk bulan Maret 2016 ini ditunda, hingga adanya stok beras yang tersedia di Gudang Bulog Praya Loteng.”Stok beras di Gudang saat ini masih kosong. Jadi penyaluran Raskin ke sejumlah Kecamatan yang menjadi tanggungjawab Gudang Bulog bulan Maret ini menjadi tertunda, sampai dengan adanya stok beras yang masuk ke Gudang Bulog Praya,” terang Kepala Gudang Bulog Praya Loteng Lalu Burhanudin Senin kemarin.
Menurut L. Burhanudin, kekosongan stok beras khususnya di Gudang Bulog Praya Loteng disebabkan, karena belum adanya hasil panen Petani yang menjadi Mitra Bulog. Selain itu kekosongan stok beras juga di sebabkan adanya larangan keras dari Pemrov. NTB terkait dengan kebijakan Bulog memasok beras dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 7.000 ton.”Petani belum panen, dan penyebab lain juga dikarenakan adanya larangan dari Pemrov. NTB yang menolak Beras Jawa Timur masuk ke NTB,” ucapnya.
L. Burhanudin menjelaskan, kondisi stok beras di Gudang Bulog Praya untuk kebutuhan Raskin betul – betul kosong. Sementara Gudang Bulog Praya memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan Raskin di sejumlah kecamatan di Loteng.
Kondisi itu kata L. Burhanudin, membuat pihaknya kebingungan, pasalnya sampai dengan saat ini belum banyak bisa menyerap gabah hasil panen Petani. Selain belum terjadi Panen Raya, persoalan mendasar yang membentur adalah masih tinggingnya harga jual Gabah dan Beras di Tingat Petani sangat jauh di atas acuan harga peembelian pemerintah (HPP).” Ya mau bagaimana lagi, sementara ini ita tunggu dulu Gabah dan Beras hasil Panen petani. Dan HPP itu ditentukan pemerintah, bukan ditentukan oleh petani secara sepihak. Saat ini kita masih menunggu, dan kalau tidak ada kendala dua minggu lagi Gaba dan Beras hasil panen petani sudah bisa masuk ke Gudang, dan sudah ada kesepakatan HPP antara Petani dengan Bulog, HPP yang disefakati itu sesuai dengan HPP yangg telah di tetapkan pemerintah,” ujarnya. |rul
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,- Kondisi stok beras di Gugang Bulog Praya Lombok Tengah (Loteng) cukup mengkhwatirkan. Pasalnya, stok beras cadangan di Gudang Bulog Praya Loteng itu saat ini kosong dan tidak ada satu karungpun beras yang tersimpan didalam Gudang Bulog Praya tersebut.
Dampak dari kekosongan beras di Gudang Bulog Praya itu cukup berat yakni penyaluran beras untuk masyarakat miskin (Raskin) untuk bulan Maret 2016 ini ditunda, hingga adanya stok beras yang tersedia di Gudang Bulog Praya Loteng.”Stok beras di Gudang saat ini masih kosong. Jadi penyaluran Raskin ke sejumlah Kecamatan yang menjadi tanggungjawab Gudang Bulog bulan Maret ini menjadi tertunda, sampai dengan adanya stok beras yang masuk ke Gudang Bulog Praya,” terang Kepala Gudang Bulog Praya Loteng Lalu Burhanudin Senin kemarin.
Menurut L. Burhanudin, kekosongan stok beras khususnya di Gudang Bulog Praya Loteng disebabkan, karena belum adanya hasil panen Petani yang menjadi Mitra Bulog. Selain itu kekosongan stok beras juga di sebabkan adanya larangan keras dari Pemrov. NTB terkait dengan kebijakan Bulog memasok beras dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 7.000 ton.”Petani belum panen, dan penyebab lain juga dikarenakan adanya larangan dari Pemrov. NTB yang menolak Beras Jawa Timur masuk ke NTB,” ucapnya.
L. Burhanudin menjelaskan, kondisi stok beras di Gudang Bulog Praya untuk kebutuhan Raskin betul – betul kosong. Sementara Gudang Bulog Praya memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan Raskin di sejumlah kecamatan di Loteng.
Kondisi itu kata L. Burhanudin, membuat pihaknya kebingungan, pasalnya sampai dengan saat ini belum banyak bisa menyerap gabah hasil panen Petani. Selain belum terjadi Panen Raya, persoalan mendasar yang membentur adalah masih tinggingnya harga jual Gabah dan Beras di Tingat Petani sangat jauh di atas acuan harga peembelian pemerintah (HPP).” Ya mau bagaimana lagi, sementara ini ita tunggu dulu Gabah dan Beras hasil Panen petani. Dan HPP itu ditentukan pemerintah, bukan ditentukan oleh petani secara sepihak. Saat ini kita masih menunggu, dan kalau tidak ada kendala dua minggu lagi Gaba dan Beras hasil panen petani sudah bisa masuk ke Gudang, dan sudah ada kesepakatan HPP antara Petani dengan Bulog, HPP yang disefakati itu sesuai dengan HPP yangg telah di tetapkan pemerintah,” ujarnya. |rul
Via
Nasional
Posting Komentar