Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com,- Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta kenyamanan di Lombok Interbasional Airport (LIA) yang ada di wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna saat ini sudah mulai membaik, setelah ditangani Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng).
Sebelumnya Penumpang atau pengunjung Bandara terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu merasa tidak nyaman, dan begitu pula dengan situasi Kamtibmas yang tidak kondusif , salah satunya maraknya aksi pemalakan kepada para Depisa Negara atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dilakukan oknum trolyman dan porter dengan modus mereka membawa TKI masuk ke dalam loby dan meminta sejumlah uang.
Namun oleh sejumlah pihak – pihak yang tidak ingin melihat Bandara terbesar di Nusa Tengara Barat (NTB) itu justru tidak setuju dengan keberadaan Anggota TNI bersenjata Lengkap di LIA, yakni dengan cara mengeluarkan stemen atau pendapat melalui Media Masa.
Namun tidak dengan Pengrus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provensi NTB. PW GP Ansor NTB justru mendukung langkah tegas dari aparat TNI untuk menciptakan Keamanan dan Kenyamanan di LIA.” Saya atas nama PW GP Ansor NTB, menilai kegiatan Aparat TNI di LIA itu sangat Positif,” kata Ketua PW GP Ansor NTB H. Zamroni Azis Via Handphone, Kamis, (17/03/2016).
Menurut mantan Ketua DPD KNPI Loteng itu, semestinya semua pihak mendukung langkah tegas Aparat TNI dalam menciptakan Keamanan dan Kenyamanan di LIA terebut. Terlebih lagi LIA merupakan pintu gerbang NTB yang Keamanan dan Kenyamanannya harus tetap dijaga dan terjaga.”Kita jangan hannya bisa mengritisi saja, tapi tolong dong berikan solusinya. Terlebih lagi LIA menjadi pintu gerbang Pariwisata NTB, kalau LIA tidak Aman dan Nyaman apa kata masyarakat dalam dan luar negeri yang datang ke NTB,” ucap H. Zamroni.
Hanya saja lanjut H. Zamroni, perlu dilakukan pendekatan dan komunikasi yang baik antara aparat TNI yang bertugas di LIA dengan masyarakat Lingkar Bandara, dan bila perlu Aparat TNI yang bertugas di LIA tersebut tahu dan paham bentul terhadap adat – istiadat dan budaya masyarakat setempat, sehingga kalau terjadi Gesekan antara masyarakat sekitar dengan aparat TNI/Polri bisa diselesaikan dengan cara bermusyawarah dan duduk bersama tanpa harus menggunakan kekerasan.” Ya saran saya, kalau bisa aparat TNI yang ditugaskan di LIA, merupakan Anggota TNI yang memahami Kultur, adat istiadat dan budaya masyarakat setempat. Bila perlu aparat yang ditugaskan di LIA, menggunakan Senjata Laras Panjang, sehingga LIA tidak terlihat seolah – olah mencekam dan tidak aman,”tuturnya.
Sementara itu terkait dengan keberadaan aparat TNI bersenjata langkap di LIA, H. Zamroni tidak mempersoalkan aparat TNI membawa Senjata Laras panjang, selama itu menjadi Protap dan prosedur dalam menjaga dan menciptakan Kamtibmas di objek – objek Vital atau Strategis.”Kalau memang Protapnya seperti itu kenapa harus dipersoalkan. Dan yang tahu seperti apa situasi Kamtibmas dan kebutuhan untuk menciptakan Kamtibmas d LIA itu adalah PT. Angkasa Pura. Mungkin saja dari PT. Angasa Pura menginginkan seperti itu supaya Kamtibmas di LIA terjaga dengan baik. Dan TNI/Polri yang saya lihat di Bandara – Bandara di luar LIA juga membawa senjata laras panjang dan Pistol dan itu tidak pernah saya dengar di permasalahkan. Intinya bagaimana menciptakan Keamanan dan Kenyaman di LIA itu terjamin, itulah yang terpenting,” ujar H. Zamroni. |rul
GP ANSOR Dukung TNI Amankan LIA
![]() |
Zamroni |
Sebelumnya Penumpang atau pengunjung Bandara terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu merasa tidak nyaman, dan begitu pula dengan situasi Kamtibmas yang tidak kondusif , salah satunya maraknya aksi pemalakan kepada para Depisa Negara atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dilakukan oknum trolyman dan porter dengan modus mereka membawa TKI masuk ke dalam loby dan meminta sejumlah uang.
Namun oleh sejumlah pihak – pihak yang tidak ingin melihat Bandara terbesar di Nusa Tengara Barat (NTB) itu justru tidak setuju dengan keberadaan Anggota TNI bersenjata Lengkap di LIA, yakni dengan cara mengeluarkan stemen atau pendapat melalui Media Masa.
Namun tidak dengan Pengrus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provensi NTB. PW GP Ansor NTB justru mendukung langkah tegas dari aparat TNI untuk menciptakan Keamanan dan Kenyamanan di LIA.” Saya atas nama PW GP Ansor NTB, menilai kegiatan Aparat TNI di LIA itu sangat Positif,” kata Ketua PW GP Ansor NTB H. Zamroni Azis Via Handphone, Kamis, (17/03/2016).
Menurut mantan Ketua DPD KNPI Loteng itu, semestinya semua pihak mendukung langkah tegas Aparat TNI dalam menciptakan Keamanan dan Kenyamanan di LIA terebut. Terlebih lagi LIA merupakan pintu gerbang NTB yang Keamanan dan Kenyamanannya harus tetap dijaga dan terjaga.”Kita jangan hannya bisa mengritisi saja, tapi tolong dong berikan solusinya. Terlebih lagi LIA menjadi pintu gerbang Pariwisata NTB, kalau LIA tidak Aman dan Nyaman apa kata masyarakat dalam dan luar negeri yang datang ke NTB,” ucap H. Zamroni.
Hanya saja lanjut H. Zamroni, perlu dilakukan pendekatan dan komunikasi yang baik antara aparat TNI yang bertugas di LIA dengan masyarakat Lingkar Bandara, dan bila perlu Aparat TNI yang bertugas di LIA tersebut tahu dan paham bentul terhadap adat – istiadat dan budaya masyarakat setempat, sehingga kalau terjadi Gesekan antara masyarakat sekitar dengan aparat TNI/Polri bisa diselesaikan dengan cara bermusyawarah dan duduk bersama tanpa harus menggunakan kekerasan.” Ya saran saya, kalau bisa aparat TNI yang ditugaskan di LIA, merupakan Anggota TNI yang memahami Kultur, adat istiadat dan budaya masyarakat setempat. Bila perlu aparat yang ditugaskan di LIA, menggunakan Senjata Laras Panjang, sehingga LIA tidak terlihat seolah – olah mencekam dan tidak aman,”tuturnya.
Sementara itu terkait dengan keberadaan aparat TNI bersenjata langkap di LIA, H. Zamroni tidak mempersoalkan aparat TNI membawa Senjata Laras panjang, selama itu menjadi Protap dan prosedur dalam menjaga dan menciptakan Kamtibmas di objek – objek Vital atau Strategis.”Kalau memang Protapnya seperti itu kenapa harus dipersoalkan. Dan yang tahu seperti apa situasi Kamtibmas dan kebutuhan untuk menciptakan Kamtibmas d LIA itu adalah PT. Angkasa Pura. Mungkin saja dari PT. Angasa Pura menginginkan seperti itu supaya Kamtibmas di LIA terjaga dengan baik. Dan TNI/Polri yang saya lihat di Bandara – Bandara di luar LIA juga membawa senjata laras panjang dan Pistol dan itu tidak pernah saya dengar di permasalahkan. Intinya bagaimana menciptakan Keamanan dan Kenyaman di LIA itu terjamin, itulah yang terpenting,” ujar H. Zamroni. |rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar