Olahraga
MATARAM, sasambonews.com,- Wakil Ketua Komisi V DPRD NTB H.MNS. Kasdiono ,Kamis (31/03) ditemui di gedung udayana merasa sangat kecewa dengan KONI NTB karena sampai dengan sekarang pelatih pelatda yang akan berlaga di PON Jabar sudah tiga bulan belum menerima gaji. "Saya sangat kecewa dengan KONI, Kan anggaran sudah kita sediakan. Coba cari talangan dulu sementara, jangan diumbar ke media." pungkasnya yang pernah menjadi Ketua KONI NTB ini dihadapan wartawan.
Ia meminta kepada Ketua KONI NTB sekarang agar lebih memperhatikan kesejahtraan pelatih dan atlit."Saya ketika menjadi ketua dulu. Atlit paling saya perhatikan,karena meraka yang berlatih dan berprestasi,"terangnya.
Dia menyidir kepemimpinan saat ini bahwa siapapun bisa menjadi ketua KONI kalau hanya bergantung pada daerah."Tukang becak bisa jadi ketua KONI, kalau hanya anggaran dari APBD. Pemimpin harus ambil alih kendali jangan serahkan ke prajurit."pungkasnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa mendapatkan informasi untuk lintasan di gor turide tidak diperbaiki dan selalu menyalahkan pemprov." Jangan lagi membebani pemerintah untuk perawatan , kita sudah sediakan anggaran besar Rp.22,5 milyar, ini anggaran yang paling besar dalam sejarah KONI berdiri. Cari talangan dulu atau jalan lain ,"tegasnya anggota dewan dapil kota mataram ini.
Selama ini ia melihat antara KONI NTB tidak pernah terbangun komunikasi dengan dinas terkait."Saya lihat tidak ada koordinasi dengan Dikpora. Atlet lari menjadi andalan kita ,"pungkasnya.
Dirinya akan turun langsung menangani persoalan ini , karena sudah gerah dengan informasi di media belakangan ini."Saya akan turun gunung tangani KONI, karena saya fokus di keolahragaan,"terangnya Ketua Fraksi Demokrat ini.Ipr
Komisi V Kecewa Dengan KONI NTB
MATARAM, sasambonews.com,- Wakil Ketua Komisi V DPRD NTB H.MNS. Kasdiono ,Kamis (31/03) ditemui di gedung udayana merasa sangat kecewa dengan KONI NTB karena sampai dengan sekarang pelatih pelatda yang akan berlaga di PON Jabar sudah tiga bulan belum menerima gaji. "Saya sangat kecewa dengan KONI, Kan anggaran sudah kita sediakan. Coba cari talangan dulu sementara, jangan diumbar ke media." pungkasnya yang pernah menjadi Ketua KONI NTB ini dihadapan wartawan.
Ia meminta kepada Ketua KONI NTB sekarang agar lebih memperhatikan kesejahtraan pelatih dan atlit."Saya ketika menjadi ketua dulu. Atlit paling saya perhatikan,karena meraka yang berlatih dan berprestasi,"terangnya.
Dia menyidir kepemimpinan saat ini bahwa siapapun bisa menjadi ketua KONI kalau hanya bergantung pada daerah."Tukang becak bisa jadi ketua KONI, kalau hanya anggaran dari APBD. Pemimpin harus ambil alih kendali jangan serahkan ke prajurit."pungkasnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa mendapatkan informasi untuk lintasan di gor turide tidak diperbaiki dan selalu menyalahkan pemprov." Jangan lagi membebani pemerintah untuk perawatan , kita sudah sediakan anggaran besar Rp.22,5 milyar, ini anggaran yang paling besar dalam sejarah KONI berdiri. Cari talangan dulu atau jalan lain ,"tegasnya anggota dewan dapil kota mataram ini.
Selama ini ia melihat antara KONI NTB tidak pernah terbangun komunikasi dengan dinas terkait."Saya lihat tidak ada koordinasi dengan Dikpora. Atlet lari menjadi andalan kita ,"pungkasnya.
Dirinya akan turun langsung menangani persoalan ini , karena sudah gerah dengan informasi di media belakangan ini."Saya akan turun gunung tangani KONI, karena saya fokus di keolahragaan,"terangnya Ketua Fraksi Demokrat ini.Ipr
Via
Olahraga
Posting Komentar