Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Lombok Tengah Ir Pan Rahayu Samsor meminta petani tembakau binaan maupun swadaya untuk tidak menanam tembakau melebihi target tanam maksimal 10 ribu hektar tahun ini. Karena, kalau melebihi target tanam, bisa berdampak pada kelonjakan harga. Kalau sudah terjadi kelonjakan harga, ia tidak bisa melakukan intervensi, karena itu adalah mekanisme pasar. Oleh sebab itulah, ia meminta petani agar menanam tembakau sesuai target tanam yang telah
ditentukan.
Untuk bisa menjaga harga juga kata Pan Rahayu, ia mendorong petani agar menjalin kemitraan dengan perusuhaan-perusahaan tembakau yang ada. Karena kalau sudah bermitra otomatis akan terjadi komitmen
terhadap persoalan harga. “Selain itu, petani juga harus menjaga kwalitas tembakau, sehingga tidak merasa dirugikan,” katanya.
Tidak hanya itu, petani juga harus bisa memilih komoditi tembakau sesuai pasaran. Diakuinya, di Lombok Tengah memang masih didominasi oleh komoditi tembakau Virginia. Walaupun saat ini sudah ada komiditi tembakau yang sedang dikembangkan di Lombok Tengah khususnya di wilayah Selatan dan Timur yakni tembakau Kasturi.
Sedangkan, untuk tembakau rakyat atau rajangan masih kurang peminatanya. Padahal, tembakau rakyat juga bagus dikembangkan. Karena, tembakau rakyat ini juga hasilnya sangat menguntungkan bagi petani.
Dengan melihat potensi petani tembakau yang cukup bagus. Perlu dipandang ada invenstor yang masuk dan menanamkan modalnya untuk membuat pabrik rokok. Sehingga, petani tembakau nanti merasaterpenuhi
kebutuhannya.
Diakuinya memang saat ini baru ada satu pabrik rokok yang sudah dibangun di wilayah Wajegeseng. Pabrik rokok ini nanti akan bisa menjadi cikal bakal terbentuknya pabrik rokok lainnya. “Kita berharap kedapan ada investor lain yang mau menanamkan modalnya untuk membuat pabrik rokok di Loteng,” harapnya.
Diketahui, saat ini ada di 6 titik lokasi penanaman tembakau di wilayah Loteng, diantaranya Kecamatan Janapria, Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Praya Tengah, Kecamatan Pujut, Kecamatan Kopang dan Kecamatan Batukliang. “Diwilayah lain juga ada, tapi secara sporadic. Tidak sebesar di enam wilayah tersebut banyaknya petani yang menanam tembakau,” tandasnya. |dk
Petani Dilarang Tanam Melebihi Target
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Lombok Tengah Ir Pan Rahayu Samsor meminta petani tembakau binaan maupun swadaya untuk tidak menanam tembakau melebihi target tanam maksimal 10 ribu hektar tahun ini. Karena, kalau melebihi target tanam, bisa berdampak pada kelonjakan harga. Kalau sudah terjadi kelonjakan harga, ia tidak bisa melakukan intervensi, karena itu adalah mekanisme pasar. Oleh sebab itulah, ia meminta petani agar menanam tembakau sesuai target tanam yang telah
ditentukan.
Untuk bisa menjaga harga juga kata Pan Rahayu, ia mendorong petani agar menjalin kemitraan dengan perusuhaan-perusahaan tembakau yang ada. Karena kalau sudah bermitra otomatis akan terjadi komitmen
terhadap persoalan harga. “Selain itu, petani juga harus menjaga kwalitas tembakau, sehingga tidak merasa dirugikan,” katanya.
Tidak hanya itu, petani juga harus bisa memilih komoditi tembakau sesuai pasaran. Diakuinya, di Lombok Tengah memang masih didominasi oleh komoditi tembakau Virginia. Walaupun saat ini sudah ada komiditi tembakau yang sedang dikembangkan di Lombok Tengah khususnya di wilayah Selatan dan Timur yakni tembakau Kasturi.
Sedangkan, untuk tembakau rakyat atau rajangan masih kurang peminatanya. Padahal, tembakau rakyat juga bagus dikembangkan. Karena, tembakau rakyat ini juga hasilnya sangat menguntungkan bagi petani.
Dengan melihat potensi petani tembakau yang cukup bagus. Perlu dipandang ada invenstor yang masuk dan menanamkan modalnya untuk membuat pabrik rokok. Sehingga, petani tembakau nanti merasaterpenuhi
kebutuhannya.
Diakuinya memang saat ini baru ada satu pabrik rokok yang sudah dibangun di wilayah Wajegeseng. Pabrik rokok ini nanti akan bisa menjadi cikal bakal terbentuknya pabrik rokok lainnya. “Kita berharap kedapan ada investor lain yang mau menanamkan modalnya untuk membuat pabrik rokok di Loteng,” harapnya.
Diketahui, saat ini ada di 6 titik lokasi penanaman tembakau di wilayah Loteng, diantaranya Kecamatan Janapria, Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Praya Tengah, Kecamatan Pujut, Kecamatan Kopang dan Kecamatan Batukliang. “Diwilayah lain juga ada, tapi secara sporadic. Tidak sebesar di enam wilayah tersebut banyaknya petani yang menanam tembakau,” tandasnya. |dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar