Nasional
Anggota Gafatar yang dipulangkan itu merupakan rombongan yang berasal dari Desa Moderen Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, dengan menggunakan pesawat Lion JT-269 T/O dari Balik Papan menuju Surabaya sekitar pukul 15.40 wita. Sempat transit, rombongan kembali diterbangkan dari rute Surabaya- Lombok dengan menggunakan Lion JT-642 T/O sekitar pukul 17.30 WIB.
Kemudian, rombongan tiba di Lombok Internasional Airport (LIA) sekitar pukul 20.00 wita. Terlihat juga, rombongan itu mendapatkan pengawalan ketat langsung dari aparat Kepolisian Polres Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Namun, dari 64 anggota Gafatar yang dipulangkan itu, terindikasi ada anggota yang berasal dari Lombok Tengah.
Dari pantau wartawan, anggota Gafatar warga Lombok Tengah itu berasal dari Dusun Selebung Desa Lajut Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah, atas nama Harianto.Sedangkan yang lainnya, menyebar dari lima kabupaten/kota. Diantaranya, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa dan Kabupaten Bima.
Kepala Kesbangpoldagri Provinsi NTB Drs. Lalu Bayu Windya, M.Sos mengatakan, 64 anggota Gafatar yang dipulangkan itu akan ditampung terlebih dahulu di Rumah Tampungan Transito Majeluk Mataram, untuk dilakukan pembinaan terlebih dahulu. Sambil menunggu mereka bisa diterima kembali oleh pihak keluarga maupun lingkungannya. “Rombongan yang pulang kali ini hanya 64 orang dari jumlah sebenarnya yakni 78 orang,” jelasnya.
Sementara, sisanya akan dipulangkan menyusul. Mengingat kondisi yang dialami oleh sebagian anggota yang masih ditampung di Kalimantan Timur. “Informasinya, mereka dalam kondisi sakit. Sehingga mereka tidak dapat dipulangkan bersama rekan-rekannya yang lain,” terangnya.
Kepala Badan Kesbangpoldagri H Suhardi mengatakan, dari 64 anggota gafatar yang dipulangkan, terindikasi ada satu orang warga Loteng yang masuk dalam kelompok Gafatar. Warga tersebut, terdeteksi dari Dusun Selebung Desa Lajut Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
Sehingga, dengan ada warga Loteng yang terindikasi itu, maka ia akan mencari tahu terlebih dahulu, apakah warga tersebut ikut tergabung dalam kelompok Gafatar. “Sementara ini kami belum tahu, apakah dia (Harianto red) masuk dalam kelompok Gafatar itu,” ucapnya.
Namun, menurut informasi yang diserap dari pihak keluarga, dia (Harianto red) tidak terlibat dalam kelompok gafatar. Melainkan, dia (Harianto red) hanya nebeng untuk ikut pulang dalam kelompok Gafatar tersebut. “Jadi kami akan mencari tahu, apakah itu benar atau tidak. Kalau pun tidak benar, kami tetap akan melakukan pengawasan terhadapnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, terhadap adanya warga Loteng yang ikut tergabung dalam kelompok Gafatar ini, ia akan tetap melakukan pengawasa terhadap gerakan yang menyesat ini. Sehingga, tidak ada lagi warga Loteng yang ikut tergabung dalam kelompk Gafatar. “Kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan untuk tetap melakukan pengawasan terhadap aliran yang menyesatkan ini. Kami juga berharap, kedepan tidak ada warga Loteng yang ikut terlibat dalam kelompok Gafatar tersebut,” tandasnya. |dk
Puluhan Eks Gafatar Asal NTB Dipulangkan
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Sebanyak 64
anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari asal Nusa Tenggara Barat (NTB )
dari total 78 dipulangkan oleh pemerintah Kalimantan Timur, Selasa malam
(22/3).
Anggota Gafatar yang dipulangkan itu merupakan rombongan yang berasal dari Desa Moderen Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, dengan menggunakan pesawat Lion JT-269 T/O dari Balik Papan menuju Surabaya sekitar pukul 15.40 wita. Sempat transit, rombongan kembali diterbangkan dari rute Surabaya- Lombok dengan menggunakan Lion JT-642 T/O sekitar pukul 17.30 WIB.
Kemudian, rombongan tiba di Lombok Internasional Airport (LIA) sekitar pukul 20.00 wita. Terlihat juga, rombongan itu mendapatkan pengawalan ketat langsung dari aparat Kepolisian Polres Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Namun, dari 64 anggota Gafatar yang dipulangkan itu, terindikasi ada anggota yang berasal dari Lombok Tengah.
Dari pantau wartawan, anggota Gafatar warga Lombok Tengah itu berasal dari Dusun Selebung Desa Lajut Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah, atas nama Harianto.Sedangkan yang lainnya, menyebar dari lima kabupaten/kota. Diantaranya, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa dan Kabupaten Bima.
Kepala Kesbangpoldagri Provinsi NTB Drs. Lalu Bayu Windya, M.Sos mengatakan, 64 anggota Gafatar yang dipulangkan itu akan ditampung terlebih dahulu di Rumah Tampungan Transito Majeluk Mataram, untuk dilakukan pembinaan terlebih dahulu. Sambil menunggu mereka bisa diterima kembali oleh pihak keluarga maupun lingkungannya. “Rombongan yang pulang kali ini hanya 64 orang dari jumlah sebenarnya yakni 78 orang,” jelasnya.
Sementara, sisanya akan dipulangkan menyusul. Mengingat kondisi yang dialami oleh sebagian anggota yang masih ditampung di Kalimantan Timur. “Informasinya, mereka dalam kondisi sakit. Sehingga mereka tidak dapat dipulangkan bersama rekan-rekannya yang lain,” terangnya.
Kepala Badan Kesbangpoldagri H Suhardi mengatakan, dari 64 anggota gafatar yang dipulangkan, terindikasi ada satu orang warga Loteng yang masuk dalam kelompok Gafatar. Warga tersebut, terdeteksi dari Dusun Selebung Desa Lajut Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.
Sehingga, dengan ada warga Loteng yang terindikasi itu, maka ia akan mencari tahu terlebih dahulu, apakah warga tersebut ikut tergabung dalam kelompok Gafatar. “Sementara ini kami belum tahu, apakah dia (Harianto red) masuk dalam kelompok Gafatar itu,” ucapnya.
Namun, menurut informasi yang diserap dari pihak keluarga, dia (Harianto red) tidak terlibat dalam kelompok gafatar. Melainkan, dia (Harianto red) hanya nebeng untuk ikut pulang dalam kelompok Gafatar tersebut. “Jadi kami akan mencari tahu, apakah itu benar atau tidak. Kalau pun tidak benar, kami tetap akan melakukan pengawasan terhadapnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, terhadap adanya warga Loteng yang ikut tergabung dalam kelompok Gafatar ini, ia akan tetap melakukan pengawasa terhadap gerakan yang menyesat ini. Sehingga, tidak ada lagi warga Loteng yang ikut tergabung dalam kelompk Gafatar. “Kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak kecamatan untuk tetap melakukan pengawasan terhadap aliran yang menyesatkan ini. Kami juga berharap, kedepan tidak ada warga Loteng yang ikut terlibat dalam kelompok Gafatar tersebut,” tandasnya. |dk
Via
Nasional
Posting Komentar