Berita NTB
Ribuan Hektar Padi Puso, Pertanak Kecolongan
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.-
Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Lombok Tengah membantah telah lalai memberantas penyebaran hama wereng yang menjangkit sejumlah tanaman padi petani.
Kabid Perlintan pada Dispertanak Loteng, Widiarta mengatakan, pihaknya tidak lalai mengatasi persoalan hama wereng yang melanda Lombok Tengah tahun ini. Buktinya, sudah 20 hari ini pihaknya bersama unit BPTPH dari Porvinsi turun memberikan obat pembasmi hama wereng di sejumlah kecamatan yang dilanda hama wereng. “Sebelum terjadi hama wereng juga, kami sudah turun bergerak melakukan sosialisasi ke petani, agar mengantisipasi serangan penyakit pada padi mereka,” terangnya, Senin (21/3) di ruangannya.
Diakui, memang pihaknya merasa kecolongan, karena tidak mampu mengamati semua pertanian di Loteng. Disebabkan, keterbatasan petugas pengamat hama dan penyakit (PHP) yang ditempat di masing-masing kecamatan, yakni hanya 8 orang. “Kami akui merasa kecolongan, itu disebabkan kurangnya petugas PHP di kecamatan,” ujarnya.
Namun, walapun seperti itu pihaknya tidak diam. Setelah mendengar adanya informasi, pihaknya bersama Provinsi langsung turun menindak lanjuti persoalan tersebut, dengan memberikan obat pembasmi hama wereng. “Itu pun kami dibantu oleh provinsi yakni unit BPTPH,” ucapnya.
Sedangkan, sesuai laporan dari UPT, luas lahan tanam yang terkena hama wereng mencapai 317,5 hektar. Tapi, semuanya sudah diberikan obat-obatan. Sehingga, luas tanam pengendalian terhadap hama wereng yang telah dilakukan hingga kini sebanyak 908,6 hektar dari luas tanam kita tahun ini sebanyak 54,016 hektar. “Kami terus memberikan obat-obatan untuk melakukan pembasmian terhadap hama wereng. Bahkan, obat yang telah dihabiskan terhadap pengendalian hama wereng ini sudah sebanyak 494,6 kg,” katanya.
Sementara, penyebaran hama wereng telah menjangkit 11 kecamatan, kecuali Kecamatan Batukliang Utara. Bahkan, dari penyebaran itu yang paling banyak terkena adalah Kecamatan Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya. “Yang paling banyak memang di wilayah selatan,” ucapnya.
Kemudian, terkait dengan persoalan ini pihaknya terus melakukan pengawasan. Bahkan, pihaknya akan menggelar rapat dengan semua UPT dan dinas terkait seperti BKP3 Loteng. “Semua ini kita lakukan tidak lain untuk melakukan pencegahan terhadap hama wereng yang saat ini sedang melanda Loteng,” tandasnya. |dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar