Berita NTB
Setelah sukses membangun inprastruktur
yang mentap di sepanjang jalan perkotaan dan Pedesaan, kini fokus pembangunan
untuk tahun pertama pemerintaha Suhaili-Pathul adalah meramu wajah ibu kota
Lombok Tengah.
Kota Praya Mulai Dipercantik
Lombok Tengah, sasambonews.com. Sesuai janji Bupati dan Wakil
Bupati Lombok Tengah yang akan menata Kota Praya menjadi kota nan indah dan
asri mulai direalisasikan. Pemerintah daerah melalui dana APBN telah menyiapkan
dana Rp.8,2 milyar lebih untuk menjadikan Kota Praya tak kalah dengan kota kota
besar di Indonesia.
Peletakan Batu Pertama Kawasan Strategis Praya Oleh Bupati |
Gebrakan pertama dimulai, paket
program pembangunan kawasan strategis nasional Praya dengan dana Rp.8,2 milyar
lebih berhasil digeret ke Lombok Tengah. Dan Jumat 22/4 dilakukan launching
pembangunan kawasan strategis nasional Praya dan peletakan batu pertama oleh
Bupati Lombok Tengah.
Untuk memuluskan ambisi Bupati
dan Wakil Bupati tersebut, Dinas Pekerjaan Umum sudah melakukan sosialisasi ke
masyarakat termasuk sudah membuat desain perencanaannya.
Rencana pembangunan itupun
ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri belum lama ini bersama dengan Kepala Dinas PU dan ESDM,
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lurah Praya dan Lurah Prapen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Lombok Tengah H.L.Rasyidi mengatakan pemerintah daerah sudah membuat
desain perencanaan terhadap program pembangunan kawasan strategis nasional
Praya dan tinggal realisasi sebab penandatanganan kontrak dengan rekanan sudah
dilakukan.
Apa saja yang menjadi fokus
pembangunan dari program itu ?, Rasyidi menegaskan fokus pembangunan dari
program itu adalah melakukan penataan jalan khususnya Trotoar dan juga saluran
atau drainase. Selain itu disepanjang kawasan strategis nasional akan dipasangi
lampu pedistrian yakni lampu yang dipasang di pinggir jalan atau di Trotoar dan
juga Lampu Demedian atau lampu penerang jalan yang dipasang ditengah jalan.
Disamping menata Trotoar dan pemasangan lampu penerangan jalan, pemerintah
daerah juga akan membangun lahan parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda
empat di depan pertokoan Praya. “Intinya nanti tidak ada lagi kendaraan roda
dua dan roda empat yang parkir di sebelah utara jalan depan pertokoan, namun
kita buatkan lahan parkir disebelah selatan jalan utama atau depan bioskop dan
depan pertokoan termasuk jalan menuju pedagang buah Praya.
H.L.Rasyidi menegaskan untuk
membangun lahan parkir pemerintah hanya menggunakan lahan yang kosong dan tidak
akan melakukan penggusuran pertokoan sebelah selatan karena itu dia menyakinkan
kepada pemilik toko dan termasuk pedagang buah agar tetap tenang karena tidak
akan ada penggusuran. “Tidak akan ada yang digusur, apa yang mau digusur, kita
hanya memanfaatkan lahan yang kosong untuk parkir saja” jelasnya.
Menurutnya berdasarkan desain
perencanaan yang sudah dibuat, penataan akan dimulai dari masjid Agung Praya.
Dalam hal ini jalan Lingkar Majid Agung akan ditata dan dipasangi lampu
penerangan jalan. Setelah itu penataan dilanjutkan ke arah selatan menuju
Perempatan BKD atau SPBU, Selanjutnya ke arah barat menuju KODIM dan kearah
Timur hingga Lampu Trafig Light Kota Praya.
Untuk kegiatan ini, pemerintah
sudah membagi kawasan penertiban menjadi tiga zona yakni zona Pestiv yakni
Lingkar Majsid Agung hingg Perempatan BKD. Zona Formal yakni dari Kodim hingga
pertigaan lampu trafigt light PLN Praya dan Zona Vibran yakni dari Pertigaan
PLN menuju Trafig Light Kota Praya.
Dia berharap proyek ini akan
tuntas hingga november 2016 mendatang. Tetapi khusus untuk zona Pestiv bisa
tuntas sebelum pelaksanaan MTQ tingkat nasional yang dupusatkan di Masjid Agung
Praya untuk katagori remaja dan anak anak.
Sebelumnya Kota Praya dianggap
sebagai kota mati lantaran lampu penerang jalan sangat minim sehingga
berpotensi terjadinya aksi kriminalitas di jalan raya. Selain itu ketiadaan
lampu penerang dimanfaatkan kelompok anak muda untuk berbuat tak senonoh
disepanjang jalan. Oleh karena itu diharapkan tidak ada lagi ruang sedikitpun
di Kota Praya yang gelap gulita.
Terkait dengan keberadaan
pedagang di depan masjid Agung Praya, Pemerintah daerah juga akan melakukan
penertiban. Pemda Loteng sendiri sudah menyiapkan lahan untuk berjualan hanya
saja pedagang masih tetap bertahan ditempat semula. Keberadaan pedagang kali
lima yang ada di depan dan samping Masjid Agung mengganggu kenyamanan dan
keamanan jemaah yang beribadah serta mengganggu keindahan masjid sendiri. Amril
Via
Berita NTB
Posting Komentar