Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambones.com. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan potensi Peredaran Gelap Narkoba di Bumi Tatas Tuhu Trasna yang memiliki Visi dan Misi Beriman, Sejahtera dan Bermutu (Bersatu) tergolong cukup Tingggi.
Fakta itu dibuktikan dengan banyaknya kasus Narkoba yang terungkap di Lombok Tengah (Loteng).
Tidak itu saja, BNNP NTB melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP NTB Anggraini Ninik M, SH, MH juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Loteng pada Tahun 2016 ini tidak masuk nominasi pembentukan BNN Kabupaten (BNNK). Pasalnya sampai dengan saat ini Pemkab. Loteng belum bisa memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah pusat untuk membentuk BNNK.
Dan oleh Anggota DPRD Loteng menganggap atau menyebut Pemkab. Loteng tidak memiliki keinginan dan tidak berniat membentuk BNNK.”Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Loteng kondisinya sudah akut dan berbahaya, tetapi saya melihat dan menilai Pemkab. Loteng tidak ingin mendirikan BNNK,” ucap Suhaimi anggota Komisi II DPRD Loteng Jum’at (22/04/2016).
Menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Loteng itu,tingginya angka pemakaian dan peredaran Gelap Narkoba di Loteng disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya, keberadaan Lombok Internasional Airport (LIA), Keberadaan daerah pariwisata di Loteng dan banyaknya masyarakat Loteng yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).” Terlebih lagi ada LIA, Daerah Pariwisata dan masyarakat Loteng yang menjadi TKI , itu bisa saja menjadi celah masuk peredaran Gelap Narkoba. Untuk itulah kita harus segera mendirikan BNNK, sehingga Pencegahan, pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba bisa terlaksana dan terwujud,” tutur Suhaimi.
Suhaimi mengungkapkan, Dirinya selaku Anggota Komisi II DPRD Loteng serta selaku bagian dari masyarakat Loteng meminta kepada Pemkab. Loteng untuk segera dan serius mendirikan BNNK, dan mengajak seluruh lapisan masyarakat Loteng untuk bersama – sama perang melawan Narkoba.” BNNK ini sangat bagus dan penting bagi kita dan generasi penerus. Untuk itu jangan hannya omong kosong saja mari kita semua membuktikan bahwa kita mampu dan serius ingin mendirikan BNNK, bila perlu Pemkab. Loteng meloby baik melalui jalur politik maupun pemerintahan, sehingga Loteng cepat mendapatkan rekomendasi pemerintah pusat untuk mendirikan BNNK, dan kami di Komisi II DPRD Loteng siap mendung apapun yang menjadi kebutuhan Pemkab, termasuk kebutuhan anggaran untuk mendirikan BNNK,” ujar Suhaimi.|rul
Loteng Tak Mau Bentuk BNNK ?
Suhaimi |
LOMBOK TENGAH, sasambones.com. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan potensi Peredaran Gelap Narkoba di Bumi Tatas Tuhu Trasna yang memiliki Visi dan Misi Beriman, Sejahtera dan Bermutu (Bersatu) tergolong cukup Tingggi.
Fakta itu dibuktikan dengan banyaknya kasus Narkoba yang terungkap di Lombok Tengah (Loteng).
Tidak itu saja, BNNP NTB melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP NTB Anggraini Ninik M, SH, MH juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Loteng pada Tahun 2016 ini tidak masuk nominasi pembentukan BNN Kabupaten (BNNK). Pasalnya sampai dengan saat ini Pemkab. Loteng belum bisa memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah pusat untuk membentuk BNNK.
Dan oleh Anggota DPRD Loteng menganggap atau menyebut Pemkab. Loteng tidak memiliki keinginan dan tidak berniat membentuk BNNK.”Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Loteng kondisinya sudah akut dan berbahaya, tetapi saya melihat dan menilai Pemkab. Loteng tidak ingin mendirikan BNNK,” ucap Suhaimi anggota Komisi II DPRD Loteng Jum’at (22/04/2016).
Menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Loteng itu,tingginya angka pemakaian dan peredaran Gelap Narkoba di Loteng disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya, keberadaan Lombok Internasional Airport (LIA), Keberadaan daerah pariwisata di Loteng dan banyaknya masyarakat Loteng yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).” Terlebih lagi ada LIA, Daerah Pariwisata dan masyarakat Loteng yang menjadi TKI , itu bisa saja menjadi celah masuk peredaran Gelap Narkoba. Untuk itulah kita harus segera mendirikan BNNK, sehingga Pencegahan, pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba bisa terlaksana dan terwujud,” tutur Suhaimi.
Suhaimi mengungkapkan, Dirinya selaku Anggota Komisi II DPRD Loteng serta selaku bagian dari masyarakat Loteng meminta kepada Pemkab. Loteng untuk segera dan serius mendirikan BNNK, dan mengajak seluruh lapisan masyarakat Loteng untuk bersama – sama perang melawan Narkoba.” BNNK ini sangat bagus dan penting bagi kita dan generasi penerus. Untuk itu jangan hannya omong kosong saja mari kita semua membuktikan bahwa kita mampu dan serius ingin mendirikan BNNK, bila perlu Pemkab. Loteng meloby baik melalui jalur politik maupun pemerintahan, sehingga Loteng cepat mendapatkan rekomendasi pemerintah pusat untuk mendirikan BNNK, dan kami di Komisi II DPRD Loteng siap mendung apapun yang menjadi kebutuhan Pemkab, termasuk kebutuhan anggaran untuk mendirikan BNNK,” ujar Suhaimi.|rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar