Berita NTB
Mory Nilai Pemprov Tak Fokus
MATARAM, sasambonews.com. Wakil Ketua DPRD NTB Mory Hanapi, Senin (4/04) ditemui di sela acara Musrebang Provinsi mengungkapkan bahwa selama ini pemprov belum fokus menurunkan angka kemiskinan. "Yang terjadi sekarang pertumbuhan semu kemudian penurunan kemiskinan tidak berkualitas," pungkas politisi Gerindra ini.
Ia menyebutkan kreteria yang masuk miskin dan rentan miskin terdiri dari petani dan pelaku usaha."Seperti yang disampaikan gubernur tadi. Kakau kita kreteriakan dua hal ini yang harus menjadi fokus pemprov untuk diselesaikan,"terangnya.
Dia menganalogikan bahwa untuk membedakan warga miskin dan rentan miskin ini hanga dengan dua batang rokok saja."Perbedaan dengan miskin dan rentan miskon, beda tipis. Ini data BPS bukan Mory Hanapi ya. Jadi ini masalah serius, bukan main-main"pungkasnya.
Menurutnya dua hal ini yang harus menjadi fukus pemprov apabila ingin menurunkan angka kemiskinan."Dua sasaran ini yang harus di seriusi oleh pemprov,"tuturnya.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS persentase petani itu ada sekitar 43 persen sementara pelaku usaha kecil sekitar 8 persen." Jadi kalau totalnya ada 52 persen ,"pungkasnya.
Selanjutnya , Ia mengunkapkan ketika melakukan kunjungan ke kampung-kampung sangat sulit membedakan dua hal ini."Yang pasti kita susah membedakan dikampung-kampung mana warga miskin dan rentan miskin."tutupnya.Ipr.
Ia menyebutkan kreteria yang masuk miskin dan rentan miskin terdiri dari petani dan pelaku usaha."Seperti yang disampaikan gubernur tadi. Kakau kita kreteriakan dua hal ini yang harus menjadi fokus pemprov untuk diselesaikan,"terangnya.
Dia menganalogikan bahwa untuk membedakan warga miskin dan rentan miskin ini hanga dengan dua batang rokok saja."Perbedaan dengan miskin dan rentan miskon, beda tipis. Ini data BPS bukan Mory Hanapi ya. Jadi ini masalah serius, bukan main-main"pungkasnya.
Menurutnya dua hal ini yang harus menjadi fukus pemprov apabila ingin menurunkan angka kemiskinan."Dua sasaran ini yang harus di seriusi oleh pemprov,"tuturnya.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS persentase petani itu ada sekitar 43 persen sementara pelaku usaha kecil sekitar 8 persen." Jadi kalau totalnya ada 52 persen ,"pungkasnya.
Selanjutnya , Ia mengunkapkan ketika melakukan kunjungan ke kampung-kampung sangat sulit membedakan dua hal ini."Yang pasti kita susah membedakan dikampung-kampung mana warga miskin dan rentan miskin."tutupnya.Ipr.
Via
Berita NTB
Posting Komentar