Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Diawal tahun 2016 Gudang Bulog khususnya yang ada di wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna mengalami kekosongan stok beras. Hal itu disebaban oleh beberapa faktor, diantarnya belum tibanya Panen Raya dan Hama Wereng yang mengerang lahan peranian Petani.
Akibat kosongnya Stok Beras di Gudang Bulog itu, peyaluran Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) menjadi tersendat alias molor dari jawdal yang telah di tentukan. Namun saat ini kekosongan stok beras di Gudang Bulog tidak lagi terjadi. Puluhan ton gabah kering dan beras hasil panen petani telah masuk ke dalam Gudang Bulog.
Dan penyaluran Raskin kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) pun telah di salurkan dengan lancar.
Tetapi, apa yang didapat masyarakat selaku penerima Raskin, Masyarakat justru di suguhkan atau dibagikan Beras Raskin kwalitas busuk yang tidak layak konsumsi.” Petani sudah panen, secara otomatis Beras dan Gabah yang masuk ke Bulog Beras Baru (Kwalitas Baik). Tapi faktanya, beras Raskin yang diterima masyarakat kwalitasnya buruk, dan tidak layak konsumsi, itu artinya Bulog telah menyuguhkan Beras Raskin Busuk kepada Masyarakat,” terang Presidium Konsorsium LSM Lombok Tengah (Loteng) Saiful Muslim , Rabu, (04/05/2016).
Terbongkarnya kwalitas Beras Raskin yang disalurkan pihak Bulog itu, setelah sejulah masyarakat Kelurahan Renteng selaku RTS atau penerima Beras Raskin, membuka satu persatu Karung Beras Raskin yang dibagikan tersebut.
Hasilnya, Karung Beras Raskin yang terlihat rapi dan bersih itu, ternyata berisi Beras tidak layak konsumsi.” Masyarakat langsung memeriksa kwalitas beras, buktinya, selain berwarna kuning dan kehitam - hitaman, beras Raskin itu sebagian sudah berubah menjadi tepung dan berbau. Apa itu yang dikatakan beras baru,” ungkap Saiful.
Saiful menduga, buruknya kwalitas Raskin yang disalurkan kepada Masyarakat itu karena ada main mata antara oknum Bulog dengan Mitra yang dipercaya pihak Bulog untuk pengadaan Beras.
Selain itu, juga di duga, ada penimbunan Beras oleh Oknum Mitra, dan beras atau gabah yang ditimbun itu baru dikeluarkan setelah Panen Raya tiba. Buktinya, kwalitas beras yang diterima masyarakat, bukannya beras baru melainkan beras lama yang ditimbun oknum Mitra.”Saya menduga, ada penimbunan beras dan Gabah. Setelah Panen Raya Beras dan Gabah yang ditimbun itu baru di masukkan ke dalam Gudang Bulog, buktinya Beras Raskin yang diterima masyarakat, bukannya beras yang baru, melainkan beras lama yang baru di masukkan ke dalam Gudang Bulog,” ungkap Saiful.
Ditempat terpisah Kepala Desa (Kades) Aik Mual Asrorul Hadi membeberkan, Selain kwalitas tidak layak konsumsi, Jumlah atau berat Beras Raskin yang diterima masyarakat juga tidak sesuai dengan berat yang tertulis pada Karung Beras Raskin tersebut.”Selain masalah kwalitas, berat Beras Raskin juga tidak sesuai dengan yang tertulis di Karung. Di karung tertulis 15 kilo gram, tetapi setelah di timbang ulang, beratnya berkurang. Kekurangan berat setiap karungnya bervariasi, ada yang kurang 1 kg, dan ada juga yang sampai 2 kg,” ujarnya. |rul.
Bulog Berikan Raskin Busuk ?
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Diawal tahun 2016 Gudang Bulog khususnya yang ada di wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna mengalami kekosongan stok beras. Hal itu disebaban oleh beberapa faktor, diantarnya belum tibanya Panen Raya dan Hama Wereng yang mengerang lahan peranian Petani.
Akibat kosongnya Stok Beras di Gudang Bulog itu, peyaluran Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) menjadi tersendat alias molor dari jawdal yang telah di tentukan. Namun saat ini kekosongan stok beras di Gudang Bulog tidak lagi terjadi. Puluhan ton gabah kering dan beras hasil panen petani telah masuk ke dalam Gudang Bulog.
Dan penyaluran Raskin kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) pun telah di salurkan dengan lancar.
Tetapi, apa yang didapat masyarakat selaku penerima Raskin, Masyarakat justru di suguhkan atau dibagikan Beras Raskin kwalitas busuk yang tidak layak konsumsi.” Petani sudah panen, secara otomatis Beras dan Gabah yang masuk ke Bulog Beras Baru (Kwalitas Baik). Tapi faktanya, beras Raskin yang diterima masyarakat kwalitasnya buruk, dan tidak layak konsumsi, itu artinya Bulog telah menyuguhkan Beras Raskin Busuk kepada Masyarakat,” terang Presidium Konsorsium LSM Lombok Tengah (Loteng) Saiful Muslim , Rabu, (04/05/2016).
Terbongkarnya kwalitas Beras Raskin yang disalurkan pihak Bulog itu, setelah sejulah masyarakat Kelurahan Renteng selaku RTS atau penerima Beras Raskin, membuka satu persatu Karung Beras Raskin yang dibagikan tersebut.
Hasilnya, Karung Beras Raskin yang terlihat rapi dan bersih itu, ternyata berisi Beras tidak layak konsumsi.” Masyarakat langsung memeriksa kwalitas beras, buktinya, selain berwarna kuning dan kehitam - hitaman, beras Raskin itu sebagian sudah berubah menjadi tepung dan berbau. Apa itu yang dikatakan beras baru,” ungkap Saiful.
Saiful menduga, buruknya kwalitas Raskin yang disalurkan kepada Masyarakat itu karena ada main mata antara oknum Bulog dengan Mitra yang dipercaya pihak Bulog untuk pengadaan Beras.
Selain itu, juga di duga, ada penimbunan Beras oleh Oknum Mitra, dan beras atau gabah yang ditimbun itu baru dikeluarkan setelah Panen Raya tiba. Buktinya, kwalitas beras yang diterima masyarakat, bukannya beras baru melainkan beras lama yang ditimbun oknum Mitra.”Saya menduga, ada penimbunan beras dan Gabah. Setelah Panen Raya Beras dan Gabah yang ditimbun itu baru di masukkan ke dalam Gudang Bulog, buktinya Beras Raskin yang diterima masyarakat, bukannya beras yang baru, melainkan beras lama yang baru di masukkan ke dalam Gudang Bulog,” ungkap Saiful.
Ditempat terpisah Kepala Desa (Kades) Aik Mual Asrorul Hadi membeberkan, Selain kwalitas tidak layak konsumsi, Jumlah atau berat Beras Raskin yang diterima masyarakat juga tidak sesuai dengan berat yang tertulis pada Karung Beras Raskin tersebut.”Selain masalah kwalitas, berat Beras Raskin juga tidak sesuai dengan yang tertulis di Karung. Di karung tertulis 15 kilo gram, tetapi setelah di timbang ulang, beratnya berkurang. Kekurangan berat setiap karungnya bervariasi, ada yang kurang 1 kg, dan ada juga yang sampai 2 kg,” ujarnya. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar