Berita NTB
Wisata
Pemerintah desa Mas Masa kata kades membuka diri
kepada siapapun baik wisatawan mancanegara ataupun domestik yang ingin
berkunjung didesanya. Nikmati pemadangan alam dengan hamparan sawah yang
membentang dari hulu ke hilir, nimati pula keunikan keunikan yang ditawarkan
dari desa wisata Mas Mas dengan keramah tamahan warga masyarakatnya. Kami yakin
anda akan betah ditempat itu. Well Come to Mas Mas Vilage Destination. Amril
Desa Wisata Mas Mas, Tawarkan Paket Tradisional Farmer Dan Begibung
Lombok Tengah,sasambonews.com- Diantara desa desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah, Desa
Mas Mas Kecamatan Batukliang Utara memiliki keunikan tersendiri dalam menarik
wisatawan domestic maupun wisatawan lokal. Mereka menawarkan paket wisata
tradisional (primitif) dan Begibung.
Kades |
Terletak di Utara Kabupaten Lombok Tengah, Desa Mas Mas
sendiri cukup mudah dijangkau. Akses jalan menuju desa tersebut sudah cukup
baik dan bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 maupun roda dua meski diakui
posisinya tidak berada di jalur Kabupaten ataupun provinsi akan tetapi berada
di jalan lintas kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Batukliang Utara dengan
Batukliang. Dari Jantung Kota Praya, bisa memilih jalur manapun, akan tetapi
jalur terlurus dan dekat adalah jalur Trafic Light Toyang ke utara hingga
Trafict Light Mantang Kecamatan Batukliang. Jarak tempuh sekitar kurang lebih
20 kilo meter sampai ke Desa Mas Mas. Dari Desa Mantang kita bisa mengambil
jalan lurus ke utara kemudian sampai dipertigaan belok kanan menuju Pasar
Presak belok kiri. Dari pasar Presak sekitar 5 kilo kita menemukan kantor Desa
Mas Mas. Sebenarnya banyak jalur yang
bisa digunakan menuju desa tersebut seperti jalur menuju Taman Wisata
Aik Bukak. Belok kanan di pertigaan Pemancar Radio arah timur hingga menemukan
pintu gerbang Selamat Datang Di Desa Mas Mas.
Desa Mas Mas memang memiliki potensi wisata budaya yang
berbeda dengan desa wisata lainnya. Paket yang ditawarkan adalah paket wisata
budaya dan tradisional dengan keunikan tersendiri. Paket wisata budaya dan
tradisional yang dimaksudkan disini adalah, ditempat ini kita masih menemukan
proses bercocok tanam dengan sistim tradisional tanpa sentuhan moderenisasi
seperti peralatan ataupun mesin bajak modern seperti handtraktor ataupun
sejenisnya. Namun alat bajak yang digunakan masih tradisional yakni menggunakan
sapi atau kerbau sebagai penarik bajak yang terbuat dari kayu. Sistim bajak
tradisional ini masih dipelihara sampai sekarang meskipun hanya beberapa spot
spot yang sudah ditentukan. Sementara ditempat lain sudah tak ditemukan lagi.
Keunikan lain yang masih dipertahankan dan dijaga sampai
sekarang ini adalah sistim gotong royong dan juga begibung. Begibung adalah
istilah sasak yang artinya makan bersama. Begibung dilakukan disetiap dusun
secara bergiliran. Namun itu berlaku bagi wisatawan mancanegara ataupun
domestik. Para wisatawan itu diajak untuk makan bersama di dusun tersebut
bersama dengan masyarakat setempat. Sistim kekerabatan dan kekluargaan ini
diterapkan agar wisatawan dapat memahami bahwa didesa itu sistim kekerabatan
masih dipegang kuat. Dengan makan bersama ini wisatawan akan menyatu seolah
olah menjadi bagian dari masyarakat desa atau dusun itu sendiri sehingga dalam
benak akan tumbuh ikatan emosional dan ukuwah, batiniah antar umat manusia.
Kepala Desa Mas Mas mengatakan selain mengembangkan destinasi
wusata budaya dan tradisional, pemerintah desa juga terus mengembangkan usaha
usaha produktif masyarakat seperti home industri dan kerajinan. Usaha home
industry yang di kembangkan adalah makanan ringan seperti krepek singkong,
krepek bungkil pisang, dodol tomat, permen pala dan lain sebagainya. Disamping
itu pula anyam anyaman dari rotan dan bambu juga terus dikembangkan. Produk
yang dihasilkan dari home industry dan kerajinan itu sudah bisa didapatkan di
toko took maupun di swalayan dan supermarket yang ada di Lombok tengah ataupun di
luar Lombok Tengah.
Satu yang menjadi harapan masyarakat Desa Mas Mas kata Kades
adalah adanya pembinaan dari pemerintah daerah terhadap paket desa wisata dan
home industry yang berkembang di desanya seperti misalkan adanya pasar seni
untuk sentra sentra industry. “Kita berharap bantuan modal usaha dan pembinaan
serta jaminan pemasaran dari pemerintah daerah, sebab selama ini masyarakat
masih mengandalkan modal sendiri dengan sistim pemasaran tradisional” katanya.
Via
Berita NTB
Posting Komentar