Nasional
Politik dan Hukum
Bergejolak Di Desa Lekor, Pleno PPK Janapria Ditunda
Kades Tunjukkan surat pemecatan Sudirman anggota KPPS TPS III Lekor |
Lombok Tengah, (14/4). Pleno
perolehan suara Pileg di tingkat PPK Kecamatan Janapria akhirnya ditunda hingga
rabu lusa. Seyogyanya pleno PPK akan
dilaksanakan pada senin 14/4 kemarin namun karena terjadi gejolak di Desa Lekor
akibat ulah anggota KPPS TPS 3 bernama Sudirman maka pleno PPK akhirnya
ditunda.
Sebenarnya bukan persoalan
gejolaknya yang menjadi alasan PPK menunda namun karena hasil rekap di PPS Desa
Lekor belum selesai dan belum diserahkan ke PPK, hal itu akibat dari kecurangan
yang dilakukan oleh oknum KPPS itu.
Ketua PPK Kecamatan Janapria
Eko yang ditemui di kantor Camat Janapria mengatakan pleno perolehan suara
Pileg dipastikan ditunda hingga rabu. Penundaan itu dilakukan karena hingga
senin kemarin PPS Lekor belum menyerahkan hasil rekapannya. “Kita pastikan rabu
kita akan pleno, kita tidak akan menunggu keputusan KPU kabupaten apakah pileg
akan diulang atau tidak, yang pasti pleno tetap berjalan” katanya di ruang
kerja Camat Janapria senin kemarin.
Eko menegaskan kasus dugaan
kecurangan yang dilakukan oleh oknum anggota KPPS itu, sudah ditangani pihak
Panwaslu dan panwaslu sendiri sudah bersurat ke PPK untuk meminta untuk
dilakukan pemungutan ulang. “Panwas sudah bersurat ke kita dan sudah kita
lanjutkan ke KPU kabupaten, tinggal kita tunggu keputusan KPU kabupaten apakah
akan di ulang atau tidak” jelasnya.
Eko menegaskan yang diulang
adalah Pileg kabupaten saja sesuai dengan tuntutan masyarakat namun demikian
semua tergantung dari keputusan KPUD Loteng. “masyarakat menuntut agar Pileg
ulah tingkat kabupaten saja, jadi itu yang kita ulang namun apapun keputusannya
tetap ada di tangan KPUD Loteng” jelasnya.
Sementara itu Kepala Desa
Lekor Anwar Haris tidak sependapat dengan Eko sebab yang menjadi korban adalah
seluruh Caleg dari semua tingkatan karena itu dia mendesak agar Pileg diulang seluruhnya.
“Bila perlu pemilihan ulang dari Caleg kabupaten hingga pusat, biar aman” tegas
Anwar di kantor Camat senin kemarin.
Kades sendiri tidak berani
menjamin keamanan di Lekor manakala KPUD Loteng tidak menggubris keinginan
masyarakat untuk melakukan pemungutan ulang. “Setiap malam masyarakat datang ke
rumah untuk meminta ulang dan juga meminta pelaku di pecat dari staf desa,
masyarakat sangat marah” jelasnya.
Sedangkan Strariadi salah
seorang Caleg mengatakan pemilu ulang di TPS 3 harus dilakukan jika tidak ingin
melihat ada gejolak yang lebih besar lagi di Desa Lekor. Dia mengaku situasi
kondisi di desa Lekor saat ini sangat genting akibat ulah oknum tersebut. “masyarakat
ingin merusak kantor desa namun kita para caleg menahannya, karena itu pemilu
ulang harus dilakukan dan sekarang saja jalan sudah di Blokir” ungkapnya.
Menurutnya, apa yang
dilakukan oleh oknum KPPS itu sangat merugikan dirinya dan Caleg lain, apalagi
kejadiannya di TPS tempat tinggalnya. Karena itu Pemilu ulang adalah solusinya
untuk meredam gejolak di tengah masyarakat. “Tidak ada cara lain selain
melakukan pemungutan ulang di TPS 3” jelasnya. (am/ha).
Via
Nasional
Posting Komentar