Berita NTB
Panwaslu Akan Bubarkan Diri
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Komisioner Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lombok Tengah mengancam mogok dan bubar.
Ancaman yang dilontarkan mereka itu, bukan hanya gertak sambal saja, melainkan serius. Bahkan, sejumlah komisioner sepakat mengundurkan diri. “Bagaimana tidak?, kami akan melakukan hal seperti ini, karedtna ada delapan poin beban yang belum bisa tertasi dan itu penyebabnya tidak anggaran,” ungkap Devisi Penindakan Penwaslu Loteng Abdul Hanan via ponsel.
Apalagi, kekesalan mereka itu semakin tertabawa-bawa, karena anggaran yangdiusulkan di APBD-Perubahan 2015 lalu, tidak ada satupun usulan kegiatan direalisasikan pemkab.
Oleh sebab itulah, ia mengambil sikap ini. Sehingga, nantinya kalau ada pihak luaryang mempertanyakan kinerja panwaslu yang tidak becus, maka inilah jawabannya.
Untuk itu, pihaknya bersama komisioner lain bakal mengundurkan diri dari panwaslu, bila sampai November ini tidak ada anggaran dari pemkab. “Tidak ada gunanya kami kerja, kalau hanya mendapat protes dari masyarakat. Intinya, ancaman ini tidak main-main,” tegasnya.
Dijelaskannya, ada delapan poin beban yang membuatnya mengambil sikap bodoh ini. Belum ada anggaran membayar sewa Sekretariat Panwascam beberapa bulan terakhir ini. Honor untuk 139 panitia pengawas lapangan (PPL), staf panwascam belum bisa rekrut karena anggaran kosong. Pokja pencalonan Bupati dan Wakil Bupati belum dibayar, pokja pengawas pencermatan DPT belum dibayar, pokja pengawasan kampanye sama, pokja PHPU terancam tidak dibentuk karena anggaran kosong, temuan dan laporan banyak ditangani tapi di kwatirkan tidak bakal ditindak lanjuti disebabkan anggaran nihil.
Diakuinya, dari panwaslu yang ada di NTB. Komisioner Panwaslu Lombok Tengah paling minim anggaran. Dimana, sebelumnya pada APBD 2015 orang Sekretariat panwaslu mengajukan anggaran Rp 4,4 miliar, tetapi yang direalisasikan Rp 2 miliar. Bahkan pada anggaran belanja untuk APBD-Perubahan panwas coba mengajukan anggaran Rp 2 miliar namun serupiah pu tidak ada direalisasi. “Terus kami mau kerja pakai apa?, tandasnya. |dk
Via
Berita NTB
Posting Komentar