Berita NTB
PGRI Loteng Dicurigai Dukung Paslon Tertentu
![]() |
Ali Rahim |
LOMBOK TENGAH,sasambonews.com. Jajaran Pengurus Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Lombok Tengah (Loteng) diduga ikut mensukseskan salah satu
dari lima Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Loteng yang akan memperebutkan
kursi orang nomor satu di Bumi Tatas Tuhu Trasna pada Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pilkada) Loteng, yang akan digelar pada Tanggal 9 Desember 2015
mendatang.” Sudah terlihat jelas, ada gerakan – gerakan tersembunyi dari para
pengurus PGRI Loteng untuk mensukseskan salah satu Paslon Bupati Loteng. Ini harus
dihentikan dan harus mendapat pengawasan dari seluruh lapisan masyarakat,
khususnya dari Pengawasa Pemilu (Panwaslu) Loteng,” terang salah seorang pelaku
dunia pendidikan yang enggan dikorankan namanya dengan alasan tak ingin dijadikan korban politik.
Menanggapi dugaan atau tudingan yang
dialamatkan kepada PGRI Loteng itu, Ketua PGRI Provinsi NTB, Drs. H. Ali Rahim, M.Pd mengaku, sampai dengan saat
ini dirinya belum mendengar atau mendapatkan informasi terkait dengan dugaan
Jajaran Pengurus PGRI Loteng terlibat dalam politik memenangkan salah satu
Paslon Bupati pada Pilkada Loteng Tahun 2015 ini.”Belum ada laporan yang
saya terima. Kalau ada berarti kesatu dia (PGRI-red) sudah melanggar PP 23 tahun 2010
tentang disiplin PNS, kedua telah melanggar kode etik guru , dan penyelesaiannya akan dilakukan oleh Dewan
Kehormatan Guru NTB,” kata Drs. H. Ali Rahim, M.Pd , Kamis.
Menurut Ali, ada tiga Sanksi bagi Anggota dan pengurus PGRI yang ikut
terlibat Politik Praktis yakni, sanksi ringan, sedang dan sanksi berat.”Sanksinya sudah jelas paling berat dipecat sebagai PNS. Untuk itu saya menghimbau untuk menghindari itu semua, kita
harus menjaga dapur supaya tidak pecah , dan insya Allah teman – teman di
Loteng profesional untuk mensukseskan Pilkada dan bukan untuk mensukseskan
Paslon,” ucapnya.
Untuk menjaga netralitas jajaran PGRI lanjut
Ali, dirinya telah mengintruksikan dan menghimbau kepada seluruh Anggota PGRI
se- NTB untuk berada di Garda terdepan
untuk mensukseskan pelaksanaan Pilkada dan bukan mensukseskan Paslon Bupati
tertentu.”Jadi untuk seluruh Anggota PGRI se NTB yang sekarang akan menghadapi Pilkada
serentak saya mengintruksikan untuk
berada digarda yang paling depan untuk
menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat akan makna sebuah satu suara untuk suksesnya Pilkada. Kalau masyarakat
sudah memilih pemimpin sesuai dengan kata hatinya, secara tidak langsung sudah
mengambil peran untuk membangun daerahnya sendiri dan utamananya supaya
masyarakat tidak Golput,” tuturnya. Rl
Via
Berita NTB
Posting Komentar