Berita NTB
MATARAM, sasambonews.com. Status berbahaya Kondisi enam sungai yang dilakukan uji lap oleh BLH Pusat ditemukan sebanyak 30 persennya sungai tersebut telah tercemar zat ekoli (tinja) dan tidak layak digunakan mandi maupun dikonsumsi ,karena sangat berbahanya bagi tubuh, hal ini disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH)Provinsi NTB Erfan Rayes,Senin (15/12) di mataram.
"Sampai sekarang kondisi sungang kita di NTB 30 persennya mengandung ekoli, dan ini tidak bisa dibuat mandi serta dikonsumsi,"ungkapnya.
Ia mengatakan, telah melakukan uji lap terhadap enam sungai yang ada di NTB yakni Lombok Barat,Lombok Tengah, KSB,Kota Mataram, dan dari hasil uji lap tersebut diperoleh hasil banyak tercemar ekoli (tinja)."Sungai meninting,Jangkok,Barang Biji,Sungai Unus,dua lagi yang saya lupa itu ada di loteng dan lombok barat,"pungkasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa pada tahun 2016 uji lap sungai akan ditambah di kabupaten bima dan dompu.
Menurutnya ,air sungai yang sudah tercemat tersebut, sangat berbahaya apabila dikonsumsi atau digunakan mandi."Ini hasil dari uji lap,"terangnya.Ipr
Sungai Di NTB Tercemar Ekoli
MATARAM, sasambonews.com. Status berbahaya Kondisi enam sungai yang dilakukan uji lap oleh BLH Pusat ditemukan sebanyak 30 persennya sungai tersebut telah tercemar zat ekoli (tinja) dan tidak layak digunakan mandi maupun dikonsumsi ,karena sangat berbahanya bagi tubuh, hal ini disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH)Provinsi NTB Erfan Rayes,Senin (15/12) di mataram.
"Sampai sekarang kondisi sungang kita di NTB 30 persennya mengandung ekoli, dan ini tidak bisa dibuat mandi serta dikonsumsi,"ungkapnya.
Ia mengatakan, telah melakukan uji lap terhadap enam sungai yang ada di NTB yakni Lombok Barat,Lombok Tengah, KSB,Kota Mataram, dan dari hasil uji lap tersebut diperoleh hasil banyak tercemar ekoli (tinja)."Sungai meninting,Jangkok,Barang Biji,Sungai Unus,dua lagi yang saya lupa itu ada di loteng dan lombok barat,"pungkasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa pada tahun 2016 uji lap sungai akan ditambah di kabupaten bima dan dompu.
Menurutnya ,air sungai yang sudah tercemat tersebut, sangat berbahaya apabila dikonsumsi atau digunakan mandi."Ini hasil dari uji lap,"terangnya.Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar