Berita NTB
MATARAM, sasambonews.com. Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menekan pemkab Lombok tengah supaya Rumah Potong Hewan (RPH) Barabali yang lama tidak digunakan segera difungsikan, hal ini diutarakan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi NTB Budi Septiani ditemui diruang kerjanya ,Selasa (5/01) mengatakan, Menekan agar Rumah Potong Hewan (RPH) di barebali kecamatan batukliang lombok tengah segera diopersionalkan ,karena menurutnya sudah tidak ada masalah."Pakai saja dulu, nanti setelah itu kita evaluasi. Apa yang perlu diperbaiki kita bantu,"ungkapnya dihadapan wartawan.
Ketika disinggung alasan kabupaten belum mengoperasionalkan karena pemprov dalam hal ini dinas peternakan belum melakukan serah terima ke kabupaten, dibantahnya. Bahwa sudah dilakukan bersurat beberapa kali ke kabupaten namun, tidak ada respon." Sebenarnya sudah sering beberapa kali kami bersurat, tapi belum juga dijawab oleh kabupaten. Tugas kita di provinsi sudah selesai, tinggal bagianya dikabupaten sekarang."tegasnya.
Menurutnya , semua tugas provinsi sudah dilakukan mulai dari membangun."Kita sudah melakukan komitmen bersama Pemerintah Pusat,Provinsi dan Kabupaten. Mari itu kita jalankan."pungkasnya.
Dia menyebutkan bahwa kabupaten harus melakukan apa yang menjadi komitmen masing-masing ."Kabupaten menyediakan tanah sudah dilakukan. Kita provinsi sudah membangunkan, menyediakan Instansi Air,Listrik."terangnya.
Budi juga mengakui bahwa tim dari provinsi ,kabupaten dan pemeriksa barang sudah turun langsung dan diakuinya sudah tidak ada masalah."Jadi ini sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan lagi. Kalau alasan takut menggunakan karena akan menjadi temua. Tidak ada temuan pasti. Kan kita turun bersama melihatnya,"tandasnya.
Ditanya apakah pada tahun 2016 ini RPH akan bisa dioperasionalkan. Ia tidak berani menjanjikan,karena Menurutnya tinggal keputusan ada di kabupaten apakah mau dipakai . Ia mencontohkan seperti di dompu sudah tiga tahun tetap bisa berjalan."Silahkanlah kabupaten menggunakan RPH itu dulu. Kan di barebali ini termasuk yang terbesar. Khawatir kalau dibiarkan akan banyak yang rusak,"terangnya.
Dilanjutkannya, bahwa kabupaten telah melakukan pembuatan tembok yang mengelilingi RPH. "Itu sudah ada kemajuanlah,jangan kabupaten mau disuapi terus."tandasnya.
Ia menganalogikan membeli mobil Inova dengan harga Rp.200 juta ,setelah dibeli . kemudian ditanyakan kenapa tidak menggunakan kursi yang bagus."Sudah segitu anggaran yang digunakan kok kita maunya lebih dari itu kan nggak bisa."tuturnya.Ipr
Pemprov Minta RPH Barabali Di Fungsikan
MATARAM, sasambonews.com. Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menekan pemkab Lombok tengah supaya Rumah Potong Hewan (RPH) Barabali yang lama tidak digunakan segera difungsikan, hal ini diutarakan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi NTB Budi Septiani ditemui diruang kerjanya ,Selasa (5/01) mengatakan, Menekan agar Rumah Potong Hewan (RPH) di barebali kecamatan batukliang lombok tengah segera diopersionalkan ,karena menurutnya sudah tidak ada masalah."Pakai saja dulu, nanti setelah itu kita evaluasi. Apa yang perlu diperbaiki kita bantu,"ungkapnya dihadapan wartawan.
Ketika disinggung alasan kabupaten belum mengoperasionalkan karena pemprov dalam hal ini dinas peternakan belum melakukan serah terima ke kabupaten, dibantahnya. Bahwa sudah dilakukan bersurat beberapa kali ke kabupaten namun, tidak ada respon." Sebenarnya sudah sering beberapa kali kami bersurat, tapi belum juga dijawab oleh kabupaten. Tugas kita di provinsi sudah selesai, tinggal bagianya dikabupaten sekarang."tegasnya.
Menurutnya , semua tugas provinsi sudah dilakukan mulai dari membangun."Kita sudah melakukan komitmen bersama Pemerintah Pusat,Provinsi dan Kabupaten. Mari itu kita jalankan."pungkasnya.
Dia menyebutkan bahwa kabupaten harus melakukan apa yang menjadi komitmen masing-masing ."Kabupaten menyediakan tanah sudah dilakukan. Kita provinsi sudah membangunkan, menyediakan Instansi Air,Listrik."terangnya.
Budi juga mengakui bahwa tim dari provinsi ,kabupaten dan pemeriksa barang sudah turun langsung dan diakuinya sudah tidak ada masalah."Jadi ini sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan lagi. Kalau alasan takut menggunakan karena akan menjadi temua. Tidak ada temuan pasti. Kan kita turun bersama melihatnya,"tandasnya.
Ditanya apakah pada tahun 2016 ini RPH akan bisa dioperasionalkan. Ia tidak berani menjanjikan,karena Menurutnya tinggal keputusan ada di kabupaten apakah mau dipakai . Ia mencontohkan seperti di dompu sudah tiga tahun tetap bisa berjalan."Silahkanlah kabupaten menggunakan RPH itu dulu. Kan di barebali ini termasuk yang terbesar. Khawatir kalau dibiarkan akan banyak yang rusak,"terangnya.
Dilanjutkannya, bahwa kabupaten telah melakukan pembuatan tembok yang mengelilingi RPH. "Itu sudah ada kemajuanlah,jangan kabupaten mau disuapi terus."tandasnya.
Ia menganalogikan membeli mobil Inova dengan harga Rp.200 juta ,setelah dibeli . kemudian ditanyakan kenapa tidak menggunakan kursi yang bagus."Sudah segitu anggaran yang digunakan kok kita maunya lebih dari itu kan nggak bisa."tuturnya.Ipr
Via
Berita NTB
Posting Komentar