Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.- Puluhan perwakilan warga Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng), Senin, (14/03/2016) sekitar Pukul 10.00 Wita mendatangani Kantor Induk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Loteng.
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan pelayanan yang diberikan perusahaan milik Pemkab. Loteng.
Pasalnya, hampir satu tahun warga Desa Batunyala yang menjadi pelanggan PDAM Loteng itu tidak pernah mendapatkan pasokan air bersih.
Meskipun tidak pernah menerima pasokan air bersih, warga Desa Batunyala tetap membayar tagihan rekening air PDAM setiap bulannya.
Dibalik penderitaan warga Desa Batunyala yang tidak pernah menerima pasokan air bersih itu, justru dimanfaatkan oleh oknum – oknum petugas atau pegawai PDAM Loteng.
Yakni dengan meminta uang ke warga selaku pelanggan PDAM Loteng, dengan alasan uang itu akan dipergunakan untuk membeli alat dan pipa air, sehingga pasokan air bersih ke rumah – rumah warga bisa mengalir dengan deras.”Oleh petugas lapangan, Kami dimintai uang sebesar Rp. 750 ribu, katanya untuk membelik alat Klep air dan untuk biaya penyambunggan pipa air dari pipa air lainnya, sehinggga air bisa mengalir. Uang itu langsung kami serahkan ke petugas lapangan itu dan sampai sekarang janjinya itu tidak terbukti,” ungkap Suprah Warga Desa Batunyala saat diterima Direktur Utama PDAM Loteng Lalu Kitab di Aula PDAM Loteng, Senin.
Tidak cukup sampai disitu saja, oknum petugas lapangan PDAM Loteng itu kembali meminta uang ke warga sebesar Rp. 100 ribu per warga atau perpelanggan PDAM Loteng yang ada di wilayah Desa Batunyala.
Dengan alasan yang sama, uang itu akan digunakan untuk biaya perbaikan jaringan, sehingga warga bisa menerima pasokan air bersih dengan lancar.” Per warga diminta untuk mengeluarkan uang sebesar Rp. 100 ribu. Dan saya sendiri diminta untuk mengeluarkan uang sebesar Rp. 800 ribu, supaya air bisa mengalir, tetapi janjinya itu sampai sekarang tidak terbukti, dan pada kami mencari petugas itu ke UPT. PDAM Kecamatan Praya Tengah malah dia (oknum petugas) menghindar dan tidak mau memberikan penjelasan ke kami. uang Rp. 800 ribu itu saya sendiri yang menyerahkannya ke petugas lapangan itu, karena percaya janji manisnya, saya tidak meminta bukti kwitansi pembayaran,” tutur Mariam warga Desa Batunyala yang diduga menjadi korban penipuan Oknum Petugas lapangan UPT. PDAM Kecamatan Praya Tengah.
Selain Mariam dan Suprah, salah seorang pelanggan PDAM Loteng yakni Iwan yang juga merupakan warga Desa Batunyala, juga mengaku pernah menyerahkan uang kepada oknum petugas lapangan PDAM Loteng sebesar Rp. 400 ribu dengan alasan yang sama yakni untuk memperbaiki jaringan pipa sehingga air bisa mengalir ke sambungan rumah pelanggan.” Sebelum bulan puasa 2015 lalu sampai sekarang kami tidak pernah mendapatkan pasokan air berih. Dan saya pernah menyerahkan uang sebesar Rp. 400 ribu kepada petugas lapangan PDAM Loteng, alasannya uang itu akan dipergunakan untuk memperbaiki jaringan pipa air, sehingga air bisa mengalir. Yang jadi pertanyaan kami, kok bisa kami yang harus menanggung biaya perbaikan pipa air itu, karena meskipun air tidak mengalir kami tetap membayar beban rata – rata perbulannya sebesar Rp. 50 ribu,” terangnya.
Dampak terparah akibat mancetnya pendistribusian air bersih PDAM ini dialami pelanggan PDAM Loteng yang ada di 5 Dusun yakni Dusun Pekat, Majan, Sanggeng, Batunyala satu dan dusun Batunyala dua.” Lebih dari 200 KK di lima dusun yang dirugikan PDAM Loteng. Masalah pungutan uang itu , kami akan pantau terus kalau tidak ada tindakan tegas dari PDAM Loteng, persoalan ini akan kami laporkan ke Polisi dan Jaksa,” ujar Sulia Jati.
Dihadapan warga Desa Batunnyala Direktur Utama PDAM Loteng Lalu Kitab, berjanji akan segera memperbaiki sistem pendistribusian air bersih ke pelanggan PDAM Loteng yang ada di wilayah Desa Batunyala.
Dirinya meminta waktu kepada warga selama dua minggu untuk memperbaiki sistem pendistribusian air bersih tersebut,karena harus meminta izin ke Dinas PU Prov. NTB.” Ada dua alternatif, pertama pipa digali dengan kedalapan lebih dari satu meter, sehingga air bisa mengalir kepelanggan, tetapi tingkat kesulitannya tinggi. Dan alternatif kedua kita akan memasang Bay Pass di Serewe, tetapi kami butuh waktu dua minggu karena harus minta izin ke dinas PU Prov. NTB. Dan hari ini kami akan langsung meminta izin ke Dinas PU Provinsi,” janjinya.
Sementara itu terkait dengan oknum petugas lapangan PDAM Loteng yang meminta uang ke pelanggan tersebut, L. Kitab menegaskan, akan segera memanggil oknum petugas tersebut dan bila terbukti bersalah dirinya akan memberikan sanksi tegas kepada oknum petugas lapangan tersebut.”Siapapun tidak punya hak untuk meminta uang, kecuali petugas itu membawa surat dan kwitansi resmi. Hari ini petugas itu akan saya anggil dan kalau terbukti, akan saya berikan sanksi tegas. Untuk itu warga jangan mau memberikan uang kesiapapun juga, terlebih lagi tanpa dasar yang jelas,” tegasnya.
Bagi pelanggan PDAM Loteng yang telah terlanjur membayar rekening air, lanjut L. Kitab, diberikan dua solusi yakni pertama bisa mengambil uang yang telah dibayar atau kedua uang yang telah dibayar itu disimpan dan akan diperhitungkan setelah air bersih mengalir kerumah pelanggan.”Sementara sebelum air mengalir jangan dibayar dulu. Pelanggan yang tidak mendapat pasokan air tetapi sudah membayar, uangnya dikembalikan atau di simpan dulu dan nanti diperhitungkan setelah air mengalir,” ujarnya. | rul.
Pelayanan Buruk, PDAM Didemo
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.- Puluhan perwakilan warga Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng), Senin, (14/03/2016) sekitar Pukul 10.00 Wita mendatangani Kantor Induk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Loteng.
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan pelayanan yang diberikan perusahaan milik Pemkab. Loteng.
Pasalnya, hampir satu tahun warga Desa Batunyala yang menjadi pelanggan PDAM Loteng itu tidak pernah mendapatkan pasokan air bersih.
Meskipun tidak pernah menerima pasokan air bersih, warga Desa Batunyala tetap membayar tagihan rekening air PDAM setiap bulannya.
Dibalik penderitaan warga Desa Batunyala yang tidak pernah menerima pasokan air bersih itu, justru dimanfaatkan oleh oknum – oknum petugas atau pegawai PDAM Loteng.
Yakni dengan meminta uang ke warga selaku pelanggan PDAM Loteng, dengan alasan uang itu akan dipergunakan untuk membeli alat dan pipa air, sehingga pasokan air bersih ke rumah – rumah warga bisa mengalir dengan deras.”Oleh petugas lapangan, Kami dimintai uang sebesar Rp. 750 ribu, katanya untuk membelik alat Klep air dan untuk biaya penyambunggan pipa air dari pipa air lainnya, sehinggga air bisa mengalir. Uang itu langsung kami serahkan ke petugas lapangan itu dan sampai sekarang janjinya itu tidak terbukti,” ungkap Suprah Warga Desa Batunyala saat diterima Direktur Utama PDAM Loteng Lalu Kitab di Aula PDAM Loteng, Senin.
Tidak cukup sampai disitu saja, oknum petugas lapangan PDAM Loteng itu kembali meminta uang ke warga sebesar Rp. 100 ribu per warga atau perpelanggan PDAM Loteng yang ada di wilayah Desa Batunyala.
Dengan alasan yang sama, uang itu akan digunakan untuk biaya perbaikan jaringan, sehingga warga bisa menerima pasokan air bersih dengan lancar.” Per warga diminta untuk mengeluarkan uang sebesar Rp. 100 ribu. Dan saya sendiri diminta untuk mengeluarkan uang sebesar Rp. 800 ribu, supaya air bisa mengalir, tetapi janjinya itu sampai sekarang tidak terbukti, dan pada kami mencari petugas itu ke UPT. PDAM Kecamatan Praya Tengah malah dia (oknum petugas) menghindar dan tidak mau memberikan penjelasan ke kami. uang Rp. 800 ribu itu saya sendiri yang menyerahkannya ke petugas lapangan itu, karena percaya janji manisnya, saya tidak meminta bukti kwitansi pembayaran,” tutur Mariam warga Desa Batunyala yang diduga menjadi korban penipuan Oknum Petugas lapangan UPT. PDAM Kecamatan Praya Tengah.
Selain Mariam dan Suprah, salah seorang pelanggan PDAM Loteng yakni Iwan yang juga merupakan warga Desa Batunyala, juga mengaku pernah menyerahkan uang kepada oknum petugas lapangan PDAM Loteng sebesar Rp. 400 ribu dengan alasan yang sama yakni untuk memperbaiki jaringan pipa sehingga air bisa mengalir ke sambungan rumah pelanggan.” Sebelum bulan puasa 2015 lalu sampai sekarang kami tidak pernah mendapatkan pasokan air berih. Dan saya pernah menyerahkan uang sebesar Rp. 400 ribu kepada petugas lapangan PDAM Loteng, alasannya uang itu akan dipergunakan untuk memperbaiki jaringan pipa air, sehingga air bisa mengalir. Yang jadi pertanyaan kami, kok bisa kami yang harus menanggung biaya perbaikan pipa air itu, karena meskipun air tidak mengalir kami tetap membayar beban rata – rata perbulannya sebesar Rp. 50 ribu,” terangnya.
Dampak terparah akibat mancetnya pendistribusian air bersih PDAM ini dialami pelanggan PDAM Loteng yang ada di 5 Dusun yakni Dusun Pekat, Majan, Sanggeng, Batunyala satu dan dusun Batunyala dua.” Lebih dari 200 KK di lima dusun yang dirugikan PDAM Loteng. Masalah pungutan uang itu , kami akan pantau terus kalau tidak ada tindakan tegas dari PDAM Loteng, persoalan ini akan kami laporkan ke Polisi dan Jaksa,” ujar Sulia Jati.
Dihadapan warga Desa Batunnyala Direktur Utama PDAM Loteng Lalu Kitab, berjanji akan segera memperbaiki sistem pendistribusian air bersih ke pelanggan PDAM Loteng yang ada di wilayah Desa Batunyala.
Dirinya meminta waktu kepada warga selama dua minggu untuk memperbaiki sistem pendistribusian air bersih tersebut,karena harus meminta izin ke Dinas PU Prov. NTB.” Ada dua alternatif, pertama pipa digali dengan kedalapan lebih dari satu meter, sehingga air bisa mengalir kepelanggan, tetapi tingkat kesulitannya tinggi. Dan alternatif kedua kita akan memasang Bay Pass di Serewe, tetapi kami butuh waktu dua minggu karena harus minta izin ke dinas PU Prov. NTB. Dan hari ini kami akan langsung meminta izin ke Dinas PU Provinsi,” janjinya.
Sementara itu terkait dengan oknum petugas lapangan PDAM Loteng yang meminta uang ke pelanggan tersebut, L. Kitab menegaskan, akan segera memanggil oknum petugas tersebut dan bila terbukti bersalah dirinya akan memberikan sanksi tegas kepada oknum petugas lapangan tersebut.”Siapapun tidak punya hak untuk meminta uang, kecuali petugas itu membawa surat dan kwitansi resmi. Hari ini petugas itu akan saya anggil dan kalau terbukti, akan saya berikan sanksi tegas. Untuk itu warga jangan mau memberikan uang kesiapapun juga, terlebih lagi tanpa dasar yang jelas,” tegasnya.
Bagi pelanggan PDAM Loteng yang telah terlanjur membayar rekening air, lanjut L. Kitab, diberikan dua solusi yakni pertama bisa mengambil uang yang telah dibayar atau kedua uang yang telah dibayar itu disimpan dan akan diperhitungkan setelah air bersih mengalir kerumah pelanggan.”Sementara sebelum air mengalir jangan dibayar dulu. Pelanggan yang tidak mendapat pasokan air tetapi sudah membayar, uangnya dikembalikan atau di simpan dulu dan nanti diperhitungkan setelah air mengalir,” ujarnya. | rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar