Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.-
Petugas Satpam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Lombok Tengah (Loteng), Kamis,(09/03/2016) menggelar aksi mogok kerja masal.
Pasalnya, selama mereka (Satpam) bertugas di RSUD Praya dibawah naungan PT. Putra Renjani Perkasa, tidak pernah mendapatkan kesejahteraan, tunjungan kesehatan dan menerima gaji di bawah Standar UMR Provinsi maupun Kabupaten.
Tidak itu saja, selama mereka bernaung dibawah PT. Putra Renjani Perkasa tidak pernah di perlakukan adil layaknya pekerja Outsoucing.”Kami tidak pernah diperlakukan dengan adil, tanpa alasan dan sebab musabab yang jelas, lima orang teman kami dipindah ke Bali. Selama ini perusahaan bertindak sewenang – wenang, memecat, dan mengangkat Satpam baru,” ucap Koordinator Lapangan (Korlap) Satpam RSUD Praya Loteng Maulana Kamis, (09/03/2016).
Maulana mengungkapkan, selama bernaung dibawah PT. Putra Perkasa Renjani, Petugas Satpam RSUD Praya tidak pernah mendapatkan kesejahteraan, termasuk jaminan kesehatan.” Kami tidak pernah diperhatikan, tidak ada kesejahteraan yang kami terima, seperti Jaminan Kesehatan dan seragam,” ungkapnya.
Maulana membeberkan, dalam melakukan rekrutmen atau pengangkatan Petugas Satpam, pihak PT. Putra Perkasa Renjani tidak mengizinkan Satpam baru yang direkrut untuk membaca isi kontrak kerja.”Kami tidak diizinkan untuk membaca isi Kontrak kerja. Disodorkan dan langsung diminta untuk ditandatangani. Dan sampai sekarang kami tidak mengetahui apa isi dari kontrak kerja itu,” bebernya.
Karena tidak terima atas perlakukan itu, Petugas Satpam RSUD Praya Loteng meminta kepada RSUD Praya Loteng untuk memutus kontrak kerja dengan PT. Putra Perkasa Renjani.”Tuntutan kami perusahaan harus diganti,” pinta Maulana.
Maulana menegaskan, selama belum ada keputusan terkait dengan nasib, kesejahteraan dan sikap tegas pihak RSUD Praya terhadap PT. Putra Perkasa Renjani. Petugas Satpam RSUD Praya tidak akan menjalankan tugas dan akan tetap menggelar aksi mogok kerja.”Kami tidak akan melaksanakan tugas sebelum ada sikap tegas dari RSUD Praya terhadap Perusahaan. Kami tidak akan mempersoalkan pihak RSUD menggunakan petugas Sat Pol PP untuk menjaga RSUD, selama penyelesaian persoalan ini,” ujarnya.
Pasca digelarnya aksi Mogok Kerja masal oleh Petugas Satpam itu, pihak RSUD Praya Loteng mengaku kesulitan berkomunikasi atau mengubungi pimpinan PT. Putra Perkasa Renjani.
Karena belum bisa bertemu dan berkomunikasi dengan pihak PT. Putra Perkasa Renjani, pihak RSUD Praya belum bisa mengambil keputusan terkait dengan tuntutan petugas Satpam tersebut.” Sampai sekarang kami belum bisa bertemu dengan Perusahaan, jangankan bertemu ditelpon saja tidak bisa. Jadi kami tidak bisa mengambil keputusan dan kesimpulan apapun,” kata Direktur RSUD Praya Dr. Muzakir Langkir.
Sebagai gantinya, tutur Dr. Muzakir, pihak RSUD Praya Loteng akan menempatkan Anggota Sat Pol PP Loteng untuk menjaga dan menciptakan situasi Kemanan dan ketertiban di lingkup RSUD Praya Loteng.”Kalau belum ada keputusan apapun, kami sudah minta bantuan ke Sat Pol PP Loteng, untuk menjaga keamanan di rumah sakit selama Petugas Satpam Mogok Kerja,” tuturnya.
Menurut Dr. Muzakir, aksi Mogok Kerja Petugas Satpam itu tidak ada kaitannya dengan RSUD Praya Loteng.
Pasalnya, penempatan dan rekrutmen petugas Satpam itu sepenuhnya menjadi wewenang dan kebijakan PT. Putra Perkasa Renjani selaku pihak yang ditunjuk RSUD Praya untuk menyedia jasa petugas Satpam.”Aksi itu tidak ada kaitannya dengan Rumah Sakit. Karena masalah keamanan ini kita pihak ketigakan ke perusahaan dengan cara Penunjukan Langsung (PL). Dan karena sekarang Rumah Sakit tidak berasa aman, kinerja dari perusahaan itu akan kita pertimbangkan. Bila perlu kita pakai saja Sat Pol PP seterusnya untuk menjaga RSUD, terlebih lagi Rumah Sakit ini juga milik Pemerintah,” ujar Dr. Muzakir.
Sampai dengan berita ini dimuat di media koran ini tidak ada satupun pihak dari PT. Putra Perkasa Renjani yang bisa dihubungi dan dimintai penjelasan terkait dengan aksi mogok kerja petugas Satpam RSUD Praya Loteng tersebut. |rul
Satpam RSUD Praya Mogok
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.-
Petugas Satpam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Lombok Tengah (Loteng), Kamis,(09/03/2016) menggelar aksi mogok kerja masal.
Pasalnya, selama mereka (Satpam) bertugas di RSUD Praya dibawah naungan PT. Putra Renjani Perkasa, tidak pernah mendapatkan kesejahteraan, tunjungan kesehatan dan menerima gaji di bawah Standar UMR Provinsi maupun Kabupaten.
Tidak itu saja, selama mereka bernaung dibawah PT. Putra Renjani Perkasa tidak pernah di perlakukan adil layaknya pekerja Outsoucing.”Kami tidak pernah diperlakukan dengan adil, tanpa alasan dan sebab musabab yang jelas, lima orang teman kami dipindah ke Bali. Selama ini perusahaan bertindak sewenang – wenang, memecat, dan mengangkat Satpam baru,” ucap Koordinator Lapangan (Korlap) Satpam RSUD Praya Loteng Maulana Kamis, (09/03/2016).
Maulana mengungkapkan, selama bernaung dibawah PT. Putra Perkasa Renjani, Petugas Satpam RSUD Praya tidak pernah mendapatkan kesejahteraan, termasuk jaminan kesehatan.” Kami tidak pernah diperhatikan, tidak ada kesejahteraan yang kami terima, seperti Jaminan Kesehatan dan seragam,” ungkapnya.
Maulana membeberkan, dalam melakukan rekrutmen atau pengangkatan Petugas Satpam, pihak PT. Putra Perkasa Renjani tidak mengizinkan Satpam baru yang direkrut untuk membaca isi kontrak kerja.”Kami tidak diizinkan untuk membaca isi Kontrak kerja. Disodorkan dan langsung diminta untuk ditandatangani. Dan sampai sekarang kami tidak mengetahui apa isi dari kontrak kerja itu,” bebernya.
Karena tidak terima atas perlakukan itu, Petugas Satpam RSUD Praya Loteng meminta kepada RSUD Praya Loteng untuk memutus kontrak kerja dengan PT. Putra Perkasa Renjani.”Tuntutan kami perusahaan harus diganti,” pinta Maulana.
Maulana menegaskan, selama belum ada keputusan terkait dengan nasib, kesejahteraan dan sikap tegas pihak RSUD Praya terhadap PT. Putra Perkasa Renjani. Petugas Satpam RSUD Praya tidak akan menjalankan tugas dan akan tetap menggelar aksi mogok kerja.”Kami tidak akan melaksanakan tugas sebelum ada sikap tegas dari RSUD Praya terhadap Perusahaan. Kami tidak akan mempersoalkan pihak RSUD menggunakan petugas Sat Pol PP untuk menjaga RSUD, selama penyelesaian persoalan ini,” ujarnya.
Pasca digelarnya aksi Mogok Kerja masal oleh Petugas Satpam itu, pihak RSUD Praya Loteng mengaku kesulitan berkomunikasi atau mengubungi pimpinan PT. Putra Perkasa Renjani.
Karena belum bisa bertemu dan berkomunikasi dengan pihak PT. Putra Perkasa Renjani, pihak RSUD Praya belum bisa mengambil keputusan terkait dengan tuntutan petugas Satpam tersebut.” Sampai sekarang kami belum bisa bertemu dengan Perusahaan, jangankan bertemu ditelpon saja tidak bisa. Jadi kami tidak bisa mengambil keputusan dan kesimpulan apapun,” kata Direktur RSUD Praya Dr. Muzakir Langkir.
Sebagai gantinya, tutur Dr. Muzakir, pihak RSUD Praya Loteng akan menempatkan Anggota Sat Pol PP Loteng untuk menjaga dan menciptakan situasi Kemanan dan ketertiban di lingkup RSUD Praya Loteng.”Kalau belum ada keputusan apapun, kami sudah minta bantuan ke Sat Pol PP Loteng, untuk menjaga keamanan di rumah sakit selama Petugas Satpam Mogok Kerja,” tuturnya.
Menurut Dr. Muzakir, aksi Mogok Kerja Petugas Satpam itu tidak ada kaitannya dengan RSUD Praya Loteng.
Pasalnya, penempatan dan rekrutmen petugas Satpam itu sepenuhnya menjadi wewenang dan kebijakan PT. Putra Perkasa Renjani selaku pihak yang ditunjuk RSUD Praya untuk menyedia jasa petugas Satpam.”Aksi itu tidak ada kaitannya dengan Rumah Sakit. Karena masalah keamanan ini kita pihak ketigakan ke perusahaan dengan cara Penunjukan Langsung (PL). Dan karena sekarang Rumah Sakit tidak berasa aman, kinerja dari perusahaan itu akan kita pertimbangkan. Bila perlu kita pakai saja Sat Pol PP seterusnya untuk menjaga RSUD, terlebih lagi Rumah Sakit ini juga milik Pemerintah,” ujar Dr. Muzakir.
Sampai dengan berita ini dimuat di media koran ini tidak ada satupun pihak dari PT. Putra Perkasa Renjani yang bisa dihubungi dan dimintai penjelasan terkait dengan aksi mogok kerja petugas Satpam RSUD Praya Loteng tersebut. |rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar