Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Di penghujung Bulan Maret 2016, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, (Pemkab. Loteng) mutasi sekitar 60 Kepala Sekolah (Kepsek) jenjang pendidikan SMP, SMA / SMK yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Loteng.
Pasca digelarnya Mutasi 60 Kepsek itu, muncul sejumlah pertanyaan dan persoalan baru dan di duga kuat pelaksanaan Mutasi Perdana pada kepemimpina Bupati Loteng HM. Suhaili FT, SH dan Wakil Bupati Loteng L. Pathul Bahri itu bermasalah.
Pasalnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng HL. Idham Halid, selaku konseptor pada Mutasi 60 Kepsek tersebut tidak melibatkan atau tanpa sepengetahuan Baperjakat, seperti dari Inspektorat Loteng dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Loteng.
Terbukti, pada malam pelaksanaan Mutasi 60 Kepsek itu, sejumlah Pejabat Lingkup Pemkab. Loteng yang masuk sebagai Baparjakat tidak hadir atau tidak tahu menahu terkait dengan pelaksanaan Mutasi tersebut, diantaranya Inspektur pada Inspektorat Loteng L. Aswantara dan Kepala BKD Loteng HL. Sastrawirya.
Setelah Sukses menggelar Mutasi Kepsek jenjang SMP, SMA/SMK, Pemkab. Loteng memastikan pada awal Bulan Mei mendatang akan kembali menggelar Mutasi Kepsek jenjang Sekolah Dasar (SD).” Yang pasti, sebelum pengumuman Kelulusan Siswa SD, Mutasi Kepsek SD sudah dilaksanakan. Pengumuman kelulusan Siswa SD bulan Juni, dan sebelum bulan Juni itu Mutasi Kepsek SD harus dilaksanakan, ya bisa jadi Mutasinya dilaksanakan Bulan Mei, masalah hari dan tanggalnya, tergantung kebijakan Pimpinan,” terang Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng HL. Idham Halid melalui Kabid Dikmen H. Sumum Selasa, (19/04)
Menurut Sumum, Mutasi Kepsek SD itu untuk mengisi 32 jabatan Kepsek SD yang Lowong.
Sumum membantah, Mutasi Kepsek SD yang diperkirakan akan digelar pada awal Bulan Mei itu, bertujuan untuk merombak posisi jabatan Kepsek atau sebagai ajang promosi jabatan Kepsek.”Kita tidak berbicara masalah Mutasi, melainkan untuk mengisi Jabatan Kepsek SD yang Kosong. Dan jumlah Kepsek SD yang lowong saat ini sebanyak 32 Kepsek yang tersebar di 12 Kecamatan se – Loteng,” ucapnya.
Sumum mengungkapkan, ada dua faktor penyebab terjadinya kekosongan Kepsek SD, yakni ditinggal Pensiun dan Meninggal Dunia. Dan selama belum dilaksanakan Mutasi kekosongan jabatan Kepsek SD di 32 SD itu untuk sementara dijabat oleh Guru Senior atau yang tertuang di SD tersebut.” Kenapa sampai ada Kepsek yang kosong, pertama karena ada Kepsek yang Pensiun dan kedua karena ada Kepsek yang meninggal dunia. Dan kekosongan Kepsek SD inilah yang akan kita isi sebelum pengumuman kelulusan siswa SD pada Bulan Juni mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu terkait dengan apakah dalam Mutasi Kepsek SD itu nantinya akan melibatkan Baparjakat atau tidak, H. Sumum tidak bisa menjelaskan secara utuh. Pasalnya, keputusan pengangkatan atau pemberitahuan seorang Kepsek menjadi wewenang Pimpinan (Kadis/Bupati).” Masalah itu menjadi kebijakan Pimpinan, dan setiap Mutasi Pak Kadis Pasti berkoodinasi dengan Baparjakat, dan kami sifatnya hannya memberikan saran dan masukan , masalah apakah saran dan masukan kami itu diterima atau tidak , itu urusan lain dan ada di Pimpinan,” ujarnya. |rul.
Awal Mei Mutasi Kepsek SD Bakal Digelar
![]() |
sumum |
Pasca digelarnya Mutasi 60 Kepsek itu, muncul sejumlah pertanyaan dan persoalan baru dan di duga kuat pelaksanaan Mutasi Perdana pada kepemimpina Bupati Loteng HM. Suhaili FT, SH dan Wakil Bupati Loteng L. Pathul Bahri itu bermasalah.
Pasalnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng HL. Idham Halid, selaku konseptor pada Mutasi 60 Kepsek tersebut tidak melibatkan atau tanpa sepengetahuan Baperjakat, seperti dari Inspektorat Loteng dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Loteng.
Terbukti, pada malam pelaksanaan Mutasi 60 Kepsek itu, sejumlah Pejabat Lingkup Pemkab. Loteng yang masuk sebagai Baparjakat tidak hadir atau tidak tahu menahu terkait dengan pelaksanaan Mutasi tersebut, diantaranya Inspektur pada Inspektorat Loteng L. Aswantara dan Kepala BKD Loteng HL. Sastrawirya.
Setelah Sukses menggelar Mutasi Kepsek jenjang SMP, SMA/SMK, Pemkab. Loteng memastikan pada awal Bulan Mei mendatang akan kembali menggelar Mutasi Kepsek jenjang Sekolah Dasar (SD).” Yang pasti, sebelum pengumuman Kelulusan Siswa SD, Mutasi Kepsek SD sudah dilaksanakan. Pengumuman kelulusan Siswa SD bulan Juni, dan sebelum bulan Juni itu Mutasi Kepsek SD harus dilaksanakan, ya bisa jadi Mutasinya dilaksanakan Bulan Mei, masalah hari dan tanggalnya, tergantung kebijakan Pimpinan,” terang Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng HL. Idham Halid melalui Kabid Dikmen H. Sumum Selasa, (19/04)
Menurut Sumum, Mutasi Kepsek SD itu untuk mengisi 32 jabatan Kepsek SD yang Lowong.
Sumum membantah, Mutasi Kepsek SD yang diperkirakan akan digelar pada awal Bulan Mei itu, bertujuan untuk merombak posisi jabatan Kepsek atau sebagai ajang promosi jabatan Kepsek.”Kita tidak berbicara masalah Mutasi, melainkan untuk mengisi Jabatan Kepsek SD yang Kosong. Dan jumlah Kepsek SD yang lowong saat ini sebanyak 32 Kepsek yang tersebar di 12 Kecamatan se – Loteng,” ucapnya.
Sumum mengungkapkan, ada dua faktor penyebab terjadinya kekosongan Kepsek SD, yakni ditinggal Pensiun dan Meninggal Dunia. Dan selama belum dilaksanakan Mutasi kekosongan jabatan Kepsek SD di 32 SD itu untuk sementara dijabat oleh Guru Senior atau yang tertuang di SD tersebut.” Kenapa sampai ada Kepsek yang kosong, pertama karena ada Kepsek yang Pensiun dan kedua karena ada Kepsek yang meninggal dunia. Dan kekosongan Kepsek SD inilah yang akan kita isi sebelum pengumuman kelulusan siswa SD pada Bulan Juni mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu terkait dengan apakah dalam Mutasi Kepsek SD itu nantinya akan melibatkan Baparjakat atau tidak, H. Sumum tidak bisa menjelaskan secara utuh. Pasalnya, keputusan pengangkatan atau pemberitahuan seorang Kepsek menjadi wewenang Pimpinan (Kadis/Bupati).” Masalah itu menjadi kebijakan Pimpinan, dan setiap Mutasi Pak Kadis Pasti berkoodinasi dengan Baparjakat, dan kami sifatnya hannya memberikan saran dan masukan , masalah apakah saran dan masukan kami itu diterima atau tidak , itu urusan lain dan ada di Pimpinan,” ujarnya. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar