Berita NTB
Cara Wabup Bikin Jera Orang Kaya Yang Ngaku Miskin
Lombok Tengah, sasambonews.com. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lombok Tengah bukannya menurun malah semakin bertambah.
Data dari Tim Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Lombok Tengah menjukkan angka penurunan kemiskinan masih stagnan. Dari 16, 3% penduduk miskin Lombok Tengah, hanya 0, 017% penurunannya, padahal target Lombok Tengah 2 %penurunan kemiskinan pertahun.
Kenyataan itu membuat ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Lombok Tengah L. Pathul Bahri kecewa. "kalau saya lihat masih sangat jauh dari target pertahunnya, karena itu perlubkomitmen bersama untuk menuntaskan kemiskinan di Lombok Tengah" ungkap Wabup Loteng itu.
Dikatakannya, ada beberapa penyebab belum turunnya angka kemiskinan diantaranya pengaruh kebijakan nasional seperti kenaikan harga bbm yang berdampak kepada kenaikan kebutuhan pokok masyarakat.
Selain itu kebijakan kepala desa yang membagi rata hak rakyat miskin seperti raskin membuat kemiskinan itu tidak pernah turun. "Memang prinsip keadilan tapi itu salah, yang tidak berhak justru menerima" jelasnya.
Dan masalah terakhir adalah sikap masyarakat yang tetap ngotot mengatakan dirinya miskin padahal tidak miskin, apalagi berbau bantuan mereka ogah dikatakan kaya. Oleh karena itu harus ada cara untuk membuat jera atau malu kepada warga masyarakat yang mengaku miskin.
"kalau bau baunya bantuan mereka tak ada yang mau kaya, coba kalau disuruh gotong royong mereka tidak mau dikatakan miskin" jelasnya.
Untuk itulah pemda berencana akan membuatkan stiker miskin ukuran jumbo dan dipasang ke setiap rumah yang miskin maupun yang ngaku ngaku miskin. "kalau kita sudah pasangkan stiker miskin maka apakah mereka tetap akan katakan dirinya miskin, mereka akan malu" jelasnya.
Stiker akan terus dievaluasi selama beberapa bulan jika sudah tidak miskin maka stiker akan diturunkan. am
Data dari Tim Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Lombok Tengah menjukkan angka penurunan kemiskinan masih stagnan. Dari 16, 3% penduduk miskin Lombok Tengah, hanya 0, 017% penurunannya, padahal target Lombok Tengah 2 %penurunan kemiskinan pertahun.
Kenyataan itu membuat ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Lombok Tengah L. Pathul Bahri kecewa. "kalau saya lihat masih sangat jauh dari target pertahunnya, karena itu perlubkomitmen bersama untuk menuntaskan kemiskinan di Lombok Tengah" ungkap Wabup Loteng itu.
Dikatakannya, ada beberapa penyebab belum turunnya angka kemiskinan diantaranya pengaruh kebijakan nasional seperti kenaikan harga bbm yang berdampak kepada kenaikan kebutuhan pokok masyarakat.
Selain itu kebijakan kepala desa yang membagi rata hak rakyat miskin seperti raskin membuat kemiskinan itu tidak pernah turun. "Memang prinsip keadilan tapi itu salah, yang tidak berhak justru menerima" jelasnya.
Dan masalah terakhir adalah sikap masyarakat yang tetap ngotot mengatakan dirinya miskin padahal tidak miskin, apalagi berbau bantuan mereka ogah dikatakan kaya. Oleh karena itu harus ada cara untuk membuat jera atau malu kepada warga masyarakat yang mengaku miskin.
"kalau bau baunya bantuan mereka tak ada yang mau kaya, coba kalau disuruh gotong royong mereka tidak mau dikatakan miskin" jelasnya.
Untuk itulah pemda berencana akan membuatkan stiker miskin ukuran jumbo dan dipasang ke setiap rumah yang miskin maupun yang ngaku ngaku miskin. "kalau kita sudah pasangkan stiker miskin maka apakah mereka tetap akan katakan dirinya miskin, mereka akan malu" jelasnya.
Stiker akan terus dievaluasi selama beberapa bulan jika sudah tidak miskin maka stiker akan diturunkan. am
Via
Berita NTB
Posting Komentar