Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Apes nasib Muslim 45 Tahun warga Dusun Montong Waru Desa Dakung Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng). Ia menjadi korban sengatan kabel listrik bertegangan tinggi, yang melintas di atas areal persawahannya di Dusun Montong Waru Desa Dakung, Senin, (25/04/2016) lalu sekitar Pukul 09.00 Wita.
Akibat sengatan kabel listrik bertegangan tinggi itu, tubuh korban ditemukan terbujur lemas oleh warga sekitar Tempat Kejadian Perkara ( TKP).
Beruntung nyawa korban dapat diselamatkan setelah di tolong warga sekitar TKP, dan korban langsung dilarikan warga sekitar ke Puskesmas Batu Nyala kecamatan Praya Tengah untuk mendapatkan pertolongan medis.
Saat ini kondisi kesehatan korban beransur – ansur pulih dan telah diperbolehkan pulang oleh dokter Puskesmas Batu Nyala yang merawat korban.” Korban sudah sehat, dan sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter Puskesmas Batu Nyala,” tutur Anggota LSM Konsorsium Loteng Muktasid, Rabu, (27/04).
Musibah yang menimpa Muslim itu berawal dari, ketika korban hendak memperbaiki tiang Listrik yang terbuat dari pipa yang ada di areal persawahan miliknya.
Namun naas, pada saat korban tengah memperbaiki tiang Listrik tersebut, tiba - tiba Kabel Listrik bertegangan tinggi yang terkelupas itu langsung menyengat korban. Dan korbanpun langsung tersungkur lemas.”Awalnya korban mau memperbaiki tiang Listrik, dan tiba – tiba Kabel listrik di atas tiang listrik dan sudah terkelupas itu menimpa dan langsung menyengat tubuh korban,” cerita Muktasid.
Menurut Muktasid, peristiwa yang menimpa korban itu, bukan tanpa sebab. Selain karena faktor ting listrik yang tidak sesuai dengan standar, juga dikarenakan minimnya sosialisasi dari PT. PLN Persero Rayon Praya kepada masyarakat terkait dengan standar penggunakan kabel dan tiang listrik.” Karena masyarakat ingin memiliki KWH Listrik, mereka rela menggunakan tiang listrik dari bambu dan pipa paralon. Dan oleh PT. PLN kondisi tiang listrik dari bambu dan pipa paralon itu dibiarkan begitu saja, akibatnya masyarakat yang awam terhadap Listrik, menjadi korban sengatan arus listrik tegangan tinggi,” ungkapnya.
Untuk itu Muktasid, meminta kepada PT. PLN Rayon Praya Loteng untuk bertanggungjawab dan meminta kepada PT.PLN Rayon Praya untuk melakukan sosialisasi atau memberikan pemahaman kepada Masyarakat terkait dengan spek atau standar listrik yang aman untuk digunakan masyarakat selaku Konsumen PT. PLN Persero.” PLN Rayon Praya harus bertanggungjawab, karena persoalan jaringan dan sambungan listrik termasuk pemasangan tiang listrik merupakan tanggungjawab PLN. Dan kami juga meminta kepada PT.PLN khususnya Rayon Praya untuk memberikan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, seperti apa standar kabel, tiang dan sambungan listrik yang layak untuk digunakan,” pintanya.
Sementara itu Manajer PT. PLN Rayon Praya Loteng HL. Muliadi ampai dengan berita ini dimuat di media ini belum bisa dimintai penjelasan terkait dengan peristiwa yang menimpa warga Desa Dakung Kecamata Praya Tengah Loteng tersebut. |rul.
Nyaris Tewas Tersengat Listrik Tengah Sawah
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Apes nasib Muslim 45 Tahun warga Dusun Montong Waru Desa Dakung Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng). Ia menjadi korban sengatan kabel listrik bertegangan tinggi, yang melintas di atas areal persawahannya di Dusun Montong Waru Desa Dakung, Senin, (25/04/2016) lalu sekitar Pukul 09.00 Wita.
Akibat sengatan kabel listrik bertegangan tinggi itu, tubuh korban ditemukan terbujur lemas oleh warga sekitar Tempat Kejadian Perkara ( TKP).
Beruntung nyawa korban dapat diselamatkan setelah di tolong warga sekitar TKP, dan korban langsung dilarikan warga sekitar ke Puskesmas Batu Nyala kecamatan Praya Tengah untuk mendapatkan pertolongan medis.
Saat ini kondisi kesehatan korban beransur – ansur pulih dan telah diperbolehkan pulang oleh dokter Puskesmas Batu Nyala yang merawat korban.” Korban sudah sehat, dan sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter Puskesmas Batu Nyala,” tutur Anggota LSM Konsorsium Loteng Muktasid, Rabu, (27/04).
Musibah yang menimpa Muslim itu berawal dari, ketika korban hendak memperbaiki tiang Listrik yang terbuat dari pipa yang ada di areal persawahan miliknya.
Namun naas, pada saat korban tengah memperbaiki tiang Listrik tersebut, tiba - tiba Kabel Listrik bertegangan tinggi yang terkelupas itu langsung menyengat korban. Dan korbanpun langsung tersungkur lemas.”Awalnya korban mau memperbaiki tiang Listrik, dan tiba – tiba Kabel listrik di atas tiang listrik dan sudah terkelupas itu menimpa dan langsung menyengat tubuh korban,” cerita Muktasid.
Menurut Muktasid, peristiwa yang menimpa korban itu, bukan tanpa sebab. Selain karena faktor ting listrik yang tidak sesuai dengan standar, juga dikarenakan minimnya sosialisasi dari PT. PLN Persero Rayon Praya kepada masyarakat terkait dengan standar penggunakan kabel dan tiang listrik.” Karena masyarakat ingin memiliki KWH Listrik, mereka rela menggunakan tiang listrik dari bambu dan pipa paralon. Dan oleh PT. PLN kondisi tiang listrik dari bambu dan pipa paralon itu dibiarkan begitu saja, akibatnya masyarakat yang awam terhadap Listrik, menjadi korban sengatan arus listrik tegangan tinggi,” ungkapnya.
Untuk itu Muktasid, meminta kepada PT. PLN Rayon Praya Loteng untuk bertanggungjawab dan meminta kepada PT.PLN Rayon Praya untuk melakukan sosialisasi atau memberikan pemahaman kepada Masyarakat terkait dengan spek atau standar listrik yang aman untuk digunakan masyarakat selaku Konsumen PT. PLN Persero.” PLN Rayon Praya harus bertanggungjawab, karena persoalan jaringan dan sambungan listrik termasuk pemasangan tiang listrik merupakan tanggungjawab PLN. Dan kami juga meminta kepada PT.PLN khususnya Rayon Praya untuk memberikan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, seperti apa standar kabel, tiang dan sambungan listrik yang layak untuk digunakan,” pintanya.
Sementara itu Manajer PT. PLN Rayon Praya Loteng HL. Muliadi ampai dengan berita ini dimuat di media ini belum bisa dimintai penjelasan terkait dengan peristiwa yang menimpa warga Desa Dakung Kecamata Praya Tengah Loteng tersebut. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar